Chapter 27

12.8K 2.2K 189
                                    

Siahna tidak tahu dari mana Cedric mendapat info tentang perceraiannya. Namun dia curiga Andin yang memang mengenal Cedric cukup baik, menjadi sumbernya. Padahal, Siahna tidak pernah membahas masalah itu dengan teman-teman kerjanya. Makanya dia cukup kaget ketika beberapa hari silam Cedric kembali muncul di toko. Kali ini, lelaki itu bahkan mendaftar sebagai klien Siahna. Permintaan yang mustahil ditolak meski perempuan itu sempat mengingatkan bahwa tidak ada pakaian untuk Cedric di Puspadanta.

"Aku jadi klienmu bukan berarti punya kelainan lho, Na. Memangnya laki-laki nggak boleh beli baju di sini? Aku kan punya saudara cewek yang seleranya pas sama produk-produk Puspadanta," argumen Cedric.

Di masa lalu, begitu Cedric mengenal Siahnya, lelaki itu rutin datang meski tidak pernah menjadi klien perempuan itu. Satu hal dari Cedric yang mendapat penilaian positif dari Siahna adalah kejujuran lelaki itu. Cedric tidak pernah menutupi fakta bahwa dia sudah menikah beberapa tahun silam.

Kemarin, Cedric akhirnya bertemu Kevin yang sedang berkunjung ke toko. Mereka tidak beramah-tamah, tapi Kevin mengenali sang pengusaha. "Udah berapa lama dia main ke sini lagi?" bisiknya di telinga Siahna saat memiliki kesempatan.

"Belum seminggu. Dan dia sekarang jadi klienku," Siahna menyeringai tak berdaya.

"Dia tau kamu udah cerai?"

"He-eh."

"Dia tau kamu punya pacar?"

"Tau, aku udah bilang." Siahna mengangkat bahu. "Tapi, dia kayaknya nggak peduli."

"Udah bilang sama Renard kalau penggemar beratmu lagi berusaha menggoyahkan iman pacarnya?"

Kalimat Kevin menggelitik Siahna hingga dia tertawa geli. "Ish, ngapain ngadu sama Renard? Yang kayak gini sih masih bisa kuatasi," sesumbarnya.

Sesungguhnya, Siahna merasa pusing menghadapi Cedric. Lelaki itu tidak cuma jago merayu, tapi juga pintar menempatkan diri. Cedric tidak pernah menunjukkan kekayaannya dengan mencolok karena tahu bahwa Siahna takkan bersimpati jika dihujani hadiah mahal. Satu lagi yang tak bisa dibantah, Cedric adalah penambat pandang yang menawan.

Kadang Siahna berpikir, andai Cedric masih lajang dan tipe pria setia, dia mungkin akan memberi kesempatan. Sayangnya, Cedric sudah ada yang punya dan tidak keberatan mendua. Sehebat apa pun lelaki itu, nilainya sudah runtuh di mata Siahna. Cedric tidak bisa membuatnya terpesona. Namun, Andin pernah membela lelaki itu.

"Kamu nganggap Cedric bajingan karena nggak tau apa yang sebenarnya terjadi, Na. Tapi, meski aku tau, aku juga mustahil ngebocorin rahasianya. Aku cuma bisa bilang, Cedric itu nggak seberengsek yang orang-orang kira. Dan kalau aja dia jatuh cintanya sama aku, ceritanya beda. Aku nggak bakalan mikir dua kali untuk nerima Cedric."

Kalimat Andin itu mengejutkan Siahna. "Itu namanya cinta buta, Ndin. Betapa pun kerennya Cedric, dia bukan tipe laki-laki setia. Itu udah jatuhin skornya."

Andin menggeleng. "Kayak kubilang tadi, kamu bakalan kaget kalau tau cerita sebenernya."

Bagi Siahna, kalimat Andin sama sekali tidak membuat penilaiannya berubah. Meski dia selalu menghormati opini Andin, kali ini atasannya itu tidak memberi alasan apa pun yang bisa menguatkan pembelaannya.

Saat-saat seperti ini, Siahna merindukan Renard. Namun belakangan ini dia merasakan kemunduran untuk hubungan mereka. Dirinya dan Renard tak lagi bertemu sesering dulu karena masalah pekerjaan dan tempat tinggal meski setiap hari mereka saling bicara.

Siahna bisa saja menyambangi sang pacar ke rumahnya, tapi rasanya itu bukan pilihan yang tepat. Dia tidak ingin membuat kedua kakak kembar Renard merasa curiga jika kebetulan mampir ke sana dan bertemu Siahna. Belum lagi kemungkinan dipergoki Bella. Saat ini, Siahna ingin menjalani hubungan yang tenang.

Lovesick | Terbit 17 Feb 2020 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang