Perfect Girls

#9

Terlihat laki laki tampan di tengah ramai nya kantin dengan siswa yang sibuk ingin membeli jajan dan mengobrol dengan teman teman nya

Arza sedang menunggu vira di sebuah meja panjang sendirian dengan es teh di depan nya sudah berada 5 menit arza disitu namun vira tak kunjung juga menemui nya, tiba tiba

*kriiiinggg
Ponsel arza berbunyi menandakan ada WhatsApp masuk

Arza segera mengambil ponsel nya di dalam saku celana nya dan memeriksa

"zaa dimana? " isi whatsapp itu ternyata dari vira

" aku udah di kantin, km dimana "

" aku otw "

" oke meja pojok ya "

Lalu arza mengeluarkan room chat nya tak lama kemudia vira pun datang dan langsung tersenyum ke arah arza

" maaf ya aku lama, aku ke toilet dulu hehe"

"iya vira, langsung aja kamu mau ngomong apa keburu masuk ntar "ucap arza

Vira hanya diam sambil melihat ke sekeliling nya ia takut ada yang mendengar dan bingung ingin mengatakan apa

" hey viirrr? "

" eh iyaa za "

" ayo ngomong kenapa kaya bingung gitu? "

" zaa kamu suka airel? "

" loh?? Kamu apa apaan sih tiba2 nanya kaya gitu "

" ya aku nanya aja za "

" aku rasa aku ga perlu lagi ngejelasin aku suka aku sayang nya sama sapa. "

Vira hanya terdiam rasa nya tak ingin lagi melanjutkan perbincangan yang membuat detak jantung nya tak beraturan seperti ini tapi hanya ini cara nya

" kamu ngajak aku ketemu cuman buat nanyain itu?? " tanya arza memecahkan keheningan di antara mereka berdua di gemuruh nya kantin

" bukan, zaa aku minta tolong, kamu sayang sama aku kan? "

Terbalik arza yang justru diam dengan pertanyaan vira
Ia tak mengerti apa maksud gadis di depan nya hanya dia lah yang ada di dalam hati arza

" aku ga perlu jawab itu, kamu udah tau jawaban nya viraa" lirih arza menatap vira diam diam

"oke iya aku tau zaa tapi aku.. "

Omongan vira terpotong dengan bel masuk yang berbunyi keras
Membuat vira dan arza terdiam lalu vira beranjak dari duduk nya

" vir kita belum selesai "

" temuin aku di rumah jam 7 malam"

Vira tak menunggu jawaban arza lalu berjalan cepat meninggal kan arza sendirian prasaan nya tak karuan dalam hati nya ada rasa yang tak trima melakukan ini, tetapi hanya ini jalan satu satu nya untuk membalas airel, untung lah bel berbunyi membuat vira bisa lebih lama mematangkan rencana nya itu

****

"eh queen gimana queen"

"ren kaya nya gua gakbisa deh gak gampang ren "