16

4K 84 2
                                    


Waktu terus berjalan dan jam terus beputar, yang berlalu semakin berlalu dengan luka yang jadi benalu
Vira telah lulus dari SMU nya begitu juga dengan syeren
Apa yang berbeda dari cerita ini? Akan ku beri tahu
Vira tak kembali kepada arza seperti keinginan kalian kini ia sudah menerima diva untuk mendampingi kekurangan nya

*Vira POV

Aku sudah menjadi mahasiswi sekarang semakin tumbuh dewasa semakin mengerti bahwa apa yang telah terjadi adalah pelajaran yang membawa aku pada yang sekarang

Aku dan syeren masih berteman baik hanya saja kami tak satu tempat kuliah dan berkat usaha dan ketulusan barista itu yaitu diva pria yang ku cintai saat ini, dia berhasil menjadikan ku versi terbaik dari seorang Vira, aku telah lama meninggal kan kehidupan ku yang buruk meninggalkan alkohol dan cukup malam yang hanya membuat ku tambah buruk

Keseharian ku setelah kuliah hanya ku pakai untuk mengerjakan tugas dirumah atau pergi dengan syeren dan diva atau teman kuliah ku yang lain

Saat ini aku sedang asyik merebahkan tubuh ku di sofa kamar ku dengan laptop yang menyetel film drama Thailand tapi tiba tiba ponsel ku berdering menandakan ada telfon yang masuk

"Halo" ucapku

"Vir? Dimana tumben gak kesini"

Ucap diva dari kejauhan karna memang aku slalu mampir ke coffeshop nya setiap pulang kuliah

"Tadi aku mampir kamu gakada kata pegawai mu,jadi aku langsung pulang,kamu kemana?"

"Aku ke apart ku bentar ada yang ketinggalan"

"Oh gitu yauda aku kesana yaa"

Aku menutup telfon yang berasal dari diva, lalu beranjak mandi untuk pergi ke cafe kopi milik diva

Aku memoles tipis wajah ku lalu melajukan mobil ku menuju coffeshop milik diva

Tak butuh waktu lama untuk ku sampai,aku langsung masuk dan duduk di bangku pembeli yang ada
"Hey" ucap laki laki itu

Tubuhnya yang kekar memakai kaus hijau botol dan segelas kopi di tangannya menghampiri ku
"Kopi cinta untuk wanita tercinta"

Aku tersenyum menyambut nya,tidak ada yang berubah dari dia hanya kadang sifat dingin nya keluar
"Makasihh" ucapku manis

"Gimana kuliah nya? Capek?"

"Lumayan"

"Oh ya vir" ucapnya seperti ingin menyampaikan sesuatu

"Hmm?"

"Nanti malem aku mau jemput bilkis ke bandara ya,kamu mau ikut?"

"Bilkis Dateng?"

"Iya"

"Engga deh,aku masih ada deadline"

Ia terlihat mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum mengiyakan jawabanku

~~

Pagi pun datang aku sudah berada di dalam ruangan kelas ku menunggu dosen tak belum juga datang

"Kaya nya dosen nya gak masuk deh" ucap Misya yaitu teman dekat ku di kelas

"Iya nih, bete banget"

"Oiya vir, sepupu gue adaloh yang kenal Lo dia cerita banyak tentang lo tapi bertolak belakang bgt sama Vira yg gue kenal sekarang"

Aku tersenyum melihat dia bicara "emang cerita gimana?"

"Ya pokoknya Lo itu waktu sekolah bad banget lah semua orang takut sama Lo"

"Haha sya setiap orang bisa berubah"  jawab ku

"Vir boleh gaksih gue maen maen kerumah Lo"

"Ya boleh dong"

Ku rasa Misya tertarik berkawan dengan ku mungkin bisa dibilang banyak yang segan berteman dengan ku karna aku terlihat diam dan acuh
Tak lama kami berbincang bincang dosen pun datang ke kelas untuk memulai mata kuliah nya..



*Next chapter secepatnya

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang