#15

6.2K 127 6
                                    

Pagi itu vira dan syeren berangkat sekolah seperti biasa nya vira mengenakan seragam yang dibalut dengan switter berwarna pink dengan rambut yang dikucir satu

Badan nya masih lemas tapi ia tak ingin berlama lama tidak masuk karna sebentar lagi ia akan lulus dari sekolah itu

Vira dan syeren berjalan santai menuju kelas mereka sambil mengobrol

Beberapa adik adik kelas menyapa mereka berdua kini murid murid di SMA itu tidak merasa takut lagi kepada mereka berdua karna vira dan syeren tak lagi mengerjai mereka

Sudah ada 3 bulan airel tak menganggu nya lagi karna itupun vira dan syeren merasa tidak ada lagi masalah di hidup nya
Mungkin tuhan memberikan jalan terbaik untuk vira yang Kini tak di kelilingi masalah karna airel yaitu dengan cara melepas seseorang yang ia sayang untuk airel, tetapi tak ada lagi dendam di hati mereka tak ada lagi arza di hati vira
Vira sudah terlalu nyaman dengn kesendirian nya yang ditemani diva yang selalu ada di sisi nya

Waktu menunjukan jam 12.00 seluruh siswa berkeluaran ada yang main basket bermain futsal ke kantin dan sekedar berkumpul dengan teman teman nya di taman sekolah

"queen makan yuk muka lo pucet tuh makan dulu ayo"

Vira mengangguk lalu mereka berdua berjalan menuju kantin, mereka banyak berpapasan dengan orang orang ada yang menegur dan ada pula yang menghindar melihat keberadaan mereka

"duduk deh lo mau pesen apa, biar gue yang pesen"
"bubur ayam deh ren boleh, sama mineral aja"

Syeren bergegeas memesan makanan untuk ia dan vira, ketika syeren sedang pergi ada beberapa anak mendatangi vira dengan membawa roti coklat dan susu kotak

"kak viraa kakak sakit ya ini buat kak vira"
"wahhh kalian baik banget gue gapapa kok"
"gapapa kak ini buat kak vira dimakan ya kak, lekas sembuh ya kak" ucap salah satu dari mereka
"pasti deh btw makasih ya"
"iya kak yaudah kita mau makan dulu nih"
"eh makan disini aja barengan sama gue sama syeren juga" saut vira
"hahhh kak bener nih kak gapapa"

Vira hanya mengangguk lalu tersenyum

"eh kok rame gini" ucap syeren dengan membawa nampan berisi makanan di tangan nya

"gapapa ren gue dikasih ini nih jadi buat hari ini mereka boleh makan bareng kita"
"waaahh kalian baik banget yaudah kita makan bareng bareng ya adik adik cantik kuu"

Anak anak itu hanya tertawa gembira mendengar perkataan syeren
Tak butuh waktu lama makanan pun terpesan lengkap mereka segera menghabiskan makanan mereka masing masing

Setelah itu mereka berbincang bincang kecil sesambilan tertawa tawa tetapi ada salah satu anak yang seperti nya ingin mengatakan sesuatu kepada vira
"kak vira aku pengen nanya tapi kak vira jangan musuhin aku ya"

Vira dan syeren langsung bertatap lalu tertawa kecil mendengar ucapan anak itu

"engga kok kamu mau nanya apa? "
"em itu kak aku sering liat kakak dijemput sama kak diva kak, emang kak vira pacaran sama kak diva ya"

"vi kok lo nanya itu sih itu kan privacy" ucap salah satu temannya menjawab bertanyaan itu

"oh gapapa, kamu kenal diva? "
" kenal kak dia temen nya abang ku,dia kan nakal kak mabuk dan lain lain dia itu leader anak geng mobil kak salah satu nya ada abang ku tapi sekarang abang ku udah dibawa papa ke jakarta jadi udah keluar dari geng nya kak diva"

"ouh gituuu okey makasih ya infonya"
Ucap vira tersenyum

Wajah nya terasa lega menyampai kan semua itu ke vira, yang vira fikirkan adalah mengapa ia tak tau hal ini padahal sudah lumayan lama ia dekat dengan manusia itu, mama nya diva pun baik tapi apakah benar seperti itu

****

"vir ntar malem gue mau jalan sama dicky lo mau ikut gak? "
" emm gak ah gue pengen dirumah dulu biar cepet sembuh"
"bener nih sapa tau lo bete dirumah"
"enggak syeren gue juga gakmau ganggu lo dulu ah"

"hem iyadeh yaudah yuk pulang"

Syeren melajukan mobil nya mengantar sahabat nya menuju rumah nya, syeren tak sempat mampir dirumah vira karna ia buru buru ingin pergi bersama dicky

Vira salin dan merebahkan badan nya di kasur fikiran nya masih tertuju pada perkataan adik kelas nya di sekolah siang tadi
Vira mengetahui bahwa diva sering minum dan ke clup malam tapi ia tak mengetahui tentang geng mobil dan bermain perempuan

"noonn.."
"eh bibi ngagetin aja ada apa"
"itu ada den diva di taman belakang"

Vira langsung beranjak dari kasur nya bercermin sebentar untuk Merapihkan rambutnya lalu turun kebawah untuk menemui

"hey lagi tidur ya"
"enggak kok"
"maaf ya aku gak jemput tadi"
"kamu ngapain kesini"
"judes banget si"
"bodo"
"oh gitu yaudah deh aku nganterin ini nih rendang dari mama, trus dia pesen semoga kamu cepet sembuh"
"wahhh rendang mana mana"
"itu di bibi aku suruh angetin biar enak"
"kerumah kamu yuk aku kangen mama kamu"

"liat dong ujan kamu juga belum sembuh banget kan besok deh"
"janji ya besok"

Diva mengangguk mengiyakan keinginan gadis itu
Vira melahap rendang yang dibawa diva dengan lahap dengan sambil berfikir ingin menanyakan langsung hal yang baru saja ia tau
"enak? "
" em bangett"
"yaudah pelan pelan makan nya"
"div malem ini syeren sama dicky jalan tau"
"oiya? Wah tambah deket kayanya"

Laki laki itu tak henti hentinya membuat gadisnya tertawa vira nyaman sangat nyaman bersama laki laki itu,yang ada hanyalah rasa ingin memiliki seutuh nya tapi masih ada satu penghalang lagi di antara nya

Dari pagi cuaca di hari itu memang mendung tak seperti biasanya menandakan akan turun hujan
"hujann div"

Tiba tiba hujan pun turun tanpa aba aba membasahi bunga dan rumput di taman belaknag milik vira
"masuk yuk hujan dingin kamu kan masih sakit"
"gak ah, div ujanan yuk"

Diva diam tak menjawab dengan memandang aneh vira
"div ayoo"
"kebanyakan nonton dilan milea si atau nathan salma haha"
"ih enggak. Nyebelin banget si"
"udah yuk masuk hujan nya mulai gede"

Diva hanya cekikikan sambil merangkul vira yang memasang wajah cemberut tapi mengikuti diva
Diva merasa senang melihat vira seperti itu

Setelah di dalam ruangan vira memandang hujan melalu jendela gadia itu memang menyukai hujan nama nya saja raina ada kata rain di dalam nya

"aku tau kamu suka hujan tapi cerita nya vira diva itu bukan hujanan bareng tapi minum kopi bareng sambil berdikusi kecil tentang perasaan"

"kalo sambil mandangin hujan boleh gak? "
" boleh tapi kalo musim kemarau gimana? "
" kamu tuh kata nya sayang sama aku tapi usil banget sama aku"

"hahaha iya habis kamu gak nerima nerima aku,aku cuman lagi nikmatin semua nya biar aku gak jenuh nungguin kamu"
"kamu bosen nunggu aku?"
"aku bosen nunggu kamu lupa sama arza"
"gakada arza lagi div"
"terus? "
"aku belum siap"

Diva diam raut wajah nya berubah saat membahas ini selalu saja berujung Perdebatan diantara nya
" kenapa diem? " tanya vira

"cara semesta untuk mempertemukan manusia nya itu kadang lucu, semesta nemuin kita sama orang yang salah trus sama orang yang benar supaya manusia tau gimana caranya bersyukur, kamu masih ragu sama aku?"

Vira mengangguk mengiyakan perkataan diva baru saja, vira memang masih sedikit ragu pada diva

"semakin kamu ragu, semakin sayang aku sama kamu, dan aku vir aku gak pernah ragu sama kamu"

Vira hanya tertegun mendengar ucapan diva ia hanya menunduk tak tau harus menjawab apa, apa harus iya tanyakan hal yang mengganjal dihati nya itu

~~~



Helooo readers maaf nih part ini post lama banget karna author dikejar kejar deadline tugas
Tapi gapapa bantu vote kalau kalian support cerita ini dan bikin semangat aku nulis next next chapter nya
See u guyss happy reading 💚

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang