#14

5.5K 116 6
                                    

Diva aditya

Setelah hujan berhenti mereka berdua melajukan mobil nya menuju alun alun kota bandung

Disana sangat ramai dengan penjual makanan makanan tradisional penyewaan sepeda dan masih banyak lagi
"kamu ser

ing kesini"
"emm lumayan"
"ngapain tempat siapa? "
" disitu ada angkringan temen ku yang jaga"
"temen kuliah"
"iya, mau kesana? "
" boleh"

Mereka berdua berjalan sambil terkadang bercanda tawa
"nih dia tempat nya"

"woy bro apa kabar" sapa teman diva yang bernama Dicky
"baik baik eh iya nih kenalin"

"hai vira" mengulurkan tangan dan tersenyum ke arah Dicky"
"halo kenalin dicky" menyalami tangan vira

"duduk duduk, gimana sih bro trauma ya ditinggal nikah makanya nyari anak SMA"
"wah ya enggak lah"

Memang nya kenapa anak SMA lagian gur juga gak bocah bocah amat, fikir vira dalam hati nya

"duduk dulu gue bikinin wedang jahe enak abis ujan begini"

Dicky pergi untuk membuatkan wedang jahe
"emang kenapa sih anak SMA"
"ya gapapa, jangan baper sih ih"
"iyaiyaa eh Dicky kerja disini? "
" usaha kakek nya dia ya sama kaya aku lagi skripsi"

Vira mengangguk ada sesuatu yang di fikir kan nya
"kenapa nanya nanya"
"dicky udah punya pacar?"
"apaan deh,nyesel gue ngajak lo kesini"
"haha yee cemburu pak? Haha maksud aku gimana kalo kita jodohin dicky sama syeren"

Diva tersenyum menandakan setuju
Tak lama dari itu dicky datang kembali membawa 2 buah gelas wedang jahe
"bro gimana udah nemu?"
"haha belum masih sama aja"
"santai aja santai"

Ucap diva tertawa, 30 menit sudah mereka disana saling mengenal membicarakan apa saja
Sampai memakan waktu
"udah yuk vir udah sore nih"
"yuk"

"dick balik dulu ya ntar gue kesini lagi gampang"
"oke bro hatihati ya, vir main kesini sering sering"
Ucap dicky kemudian vira dan diva menjauh dari tempat itu menuju mobil yang parkir lumayan jauh

"emm kayanya dicky cocok sama syeren"
"yaudah nanti kita temuin ya mereka"
Vir tertawa tak sabar ingin mengenalkan syeren dengan laki laki itu, diva mengendarai mobil nya dengan sedang menikmati angin sore yang hilir ada sesuatu yang ingin diva utarakan kepada vira tapi ia masih ragu

"vir.."
"emm"
"vir"
"iyaaa div kamu kenapa deh"

"vir buka hati lagi yuk"
"emm gak ah"
"kenapa"
"takutt"
"hah takut? "
" patah hati lagi "
" itu artinya kamu belum moveon"
"bukan itu tapi aku gakbisa kalo hal yang kemarin terulang lagi"

Diva melihat wajah vira lalu tersenyum manis kepada vira
"kenapa? "
" vir laki laki itu ibarat kopi banyak macam macam jenis nya banyak rasanya juga tapi namanya tetap kopi kan"
"div tapi yang nama nya kopi inti dasar nya pait kan"
"tapi pait itu mengajarkan kita tentang rasa vir, bukan nya ga semua bakal manis ya"

"kamu tuh harus nya ngalah"

Diva terdiam sungguh susah bicara dengan anak SMA di depan nya ia takbisa berdebat dengan vira apalagi tentang prasaan
"kenapa diem?"
"aku gak mau debat sama kamu"
"ya tapi kan aku bener"
"jangan egois vira kamu gakbisa pukul rata begitu, emang kamu mau aku bilang semua perempuan di semesta ini matre dan tukang php"

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang