17

2.7K 66 7
                                    

Ku bangun di suatu pagi di antara setengah sadar ku terduduk di tepi kasur ku merasakan lelah yang tak hilang walaupun sudah tidur,
Huufttt seperti biasa aku bergegas bangun untuk bersiap ke kampus

~~

Tenang rasanya dari sebelum nya menjalani hidup yang baru dengan damai,semua ini kapmrna barista itu aku sangat mencintainya dia berhasil menyadarkan ku bahwa hidup lebih terasa indah jika kita bisa mencoba damai dengan keadaan
Aku duduk di kelas menunggu dosen datang, memainkan ponsel beberapa waktu berbincang bincang dengan teman teman ku

Tak lama dosen masuk kedalam ruangan kelas dengan misya yang baru masuk pada pelajaran ke dua ini
Sangat terburu buru misya duduk di belakang ku sambil mengatur nafas nya yang terengah engah

"Darimana sya kok baru masuk?" Tanya ku

"Kesiangan gue,semaleman nongkrong"

"Yaelah lagian lo sih"

"Vir gue pengen cerita" ucap nya berbisik

"Ntar aja,tuh diliatin dosen"

....

Mata kuliah telh berakhir aku merapikan buku dan alat alat tulis ku ku lihat misya terdiam sedang da yang di fikirkan sepertinya

"Sya" panggil ku

"Mau cerita apa?" Tambah ku

Dia menggeser kursi duduk di samping ku
"Duh gimana ya vir,gaenak gue"

"Apaasih lebay banget"

"Lo pernah kasih tau kan kalo cowo lo yang punya cofeeshop di putaran kota?"

"Iya?" Tanya ku penasaran

"Semalem gue nongkrong disana dan gue liat dia lagi ngobrol berduaan sama perempuan yang kayanya deket banget vir waktu gue pulang dia juga belum beres ngobrol nya"

Fikiran ku lngsung tertuju pda bilkis yang kata diva akan datang semalam
"Ouh itu bilkis sya,sepupunya."

"Gue denger mereka nyeritain teman teman SMA nya dulu, sepupunya memang satu kelas sama diva vir?"

Tanya misya,aku terdiam berfikir mungkin kalau bercerita tentang pengalamn masa lalu pasti sudah pernah mereka ceritakan dan tidak perlu di ulang

"Ahh maaf deh vir,yaudah gue duluan ya vir byeee.." ucap misya pergi melangkah meninggalkan ku di dalam kelas

~~

Aku melajukan mobil ku menuju ke tempat diva berada, seperti biasanya
Ku liat coffeshop nya ramai karna parkiran depan yang penuh dengan motor dan mobil, ku parkirkan mobil ku sedikit agak jauh karna sangat padat

Aku berjalan menuju puntu masuk toko milik pacar ku, namun langkah ku terhenti pda pemandangan yang mengingatkan ku pada cerita misya tadi, dia diva bersama perempuan dengan duduk berhadapan sedang bergurau canda aku mengerutkan dahi ku saat ku tau perempuan itu bukan lah bilkis sepupu diva, aku tetap berjalan menghampiri diva dan seorang perempuan di tengah ramai nya pengunjung

"Div" sapa ku dari belakang nya

Ia menoleh dan perempuan itu juga menoleh

"Eh vir kok chat dulu kalo mau kesini" ucap diva.

"Bilkis mana?" Kataku tak menghiraukan ucapannya

"Bilkis langsung pulang kerumah nene, oiya vir ini nandra sahabat ku temannya bilkis juga, dia baru dateng bareng bilkis semalem"

Aku tersenyum pura pura baik baik saja, timbul prasaan aneh yang ingin ku yakinkan bahwa perempuan ini yang dilihat misya tadi malam

"Aku ganggu ya,yaudah aku pergi dulu ya aku ada urusan"

"Vir"

"Mau kemana" ucap nya memanggil ku

Harus nya ia peka bahwa aku sangat marah dengan nya..

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang