Bagian 3

46 18 28
                                    

Masih bersama Alex di sini. Hari ini gua berniat ke kelas Unay. Niatnya sih cuman pen kenalan lebih jauh atau nama lainnya PDKT. Sebelum itu gua sengaja kasih tau temen-temen gua kalau hari ini gua gak bisa ngumpul.

"Hansxio group"

Alex: "Bro, Sorry. gua pagi ini gak ngumpul."

Rangga: "Ok bro."

Keenan: "Woy... Lex emang lu mau ke mana?"

Alex: "Biasa cari cewek hehe."

Cio: "Semangat bro! Dia kelas 11 Ipa 2."

Alex: "Yoi, thanks bro."

Keenan: "Woy Lex. tapi, lu bakal balik kan?"

Rangga: "Ya iyalah bagong. Lu kira Alex bakal mengadu nasib ke luar negri, jadi TKI gitu."

Keenan: "Selow... Man gua gak mau kehilangan Alex."

Rangga: "-_-"

Tanpa aba-aba, gua lari sekenceng mungkin ke kelas dia. Nah ini dia kelasnya, gua masuk dan untungnya si Unay lagi duduk di bangku pojok deket jendela. Gua sisir rambut gua pakai tangan gua dan tersenyum. Beberapa siswi kelasnya terdengar ngebicarain gua, haha... orang ganteng gitu loh.

"Hai! Gua boleh duduk?"

"Hai, boleh." gila ramah banget nih cewek.

Duh...apaan nih jantung, bukan konser bukan club malah bergoyang. Hatinya Alex di mohon tenang, ntar kalau ribut aja kan malah canggung nih suasana.

"Ehem...lu suka baca novel?"

"Tentu saja ini seru." astaga senyuman itu melumpuhkan jantung si pangeran Alex. Dia bisa seramah ini walaupun dia baru sekali bicara ama gua. Ehh... Dua kali maksudnya.

"Serunya apa coba? Kan lebih seruan pacaran sama pangeran ini." ucap gua sambil menyisir rambut ke samping.

"Hah? Haha bercanda aja." what! Dia pikir gua bercanda? Ckckck... Tak bisa kah dia menganggap ini serius? Bantu lah Pangeran Alex ini.

"Kalau gua serius, lu mau gak nerima gua?" gua nih bodoh apa ogeb ya? Sama aja kali Lex. Jelas-jelas dia bakal nolak gua lah, secara kan dia baru kenal gua. Dasar kemplo.

"A...apa?" haha...lihatlah pipinya duhh... jadi pengen nyubit.

"Haha...enggak kok gak papa. Unay, nanti pulang sekolah bareng gua ya?" kesempatan bro.

"boleh." wahyoo! Gua rasa rencana gua bakal berhasil.

"Kalau gitu gua masuk kelas dulu ya."

"Ok thanks." balesnya sambil tersenyum. huaa... Senyumnya sungguh melemahkan hati.

~~~~

Gua berjalan dengan gagah, menebarkan pesona paras yang telah tuhan berikan melalui Daddy and my momma. Siang yang panas ini, gua dan sahabat-sahabat ogeb gua berjalan menuju kantin. Biasalah siang-siang begini enaknya ngadem. Wajar ya kan! namanya para cogan setiap jalan pasti ada teriakan dan tatapan kekaguman. Tapi dalam pikiran gua tetap ada Unay si gadis manis dengan sikap ramahnya dan senyum khasnya yang mampu melumpuhkan semua lelaki.

UnbreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang