Malam 🌃

1.4K 185 26
                                    


Lanjutan Hujan & Terik
Kalo gak manis, ya biarin aja ya.
Gak bisa nulis yg manis2 🙈

☆☆☆

Seungmin kini tengah berada di sebuah kafe di dekat sekolah bersama Felix, sahabatnya. Ia menyeruput susu cokelatnya dan mendengarkan ocehan laki-laki bermarga Lee di depannya.

"Oh iya, kamu gimana sama adek aku?" Celetuk Felix tiba-tiba setelah asyik menceritakan mengenai kakak kelas yang bernama Minho, yang tak sengaja menabraknya saat berlari di koridor lalu mentraktirnya di kantin.

Uhuk

Seungmin tersedak susu cokelatnya ketika mendengar pertanyaan Felix. Laki-laki berfreckles itu dengan cepat menyodorkan segelas air putih kepada Seungmin dan lalu ia meneguknya.

"Gak gimana-gimana." Jawab Seungmin lalu meletakkan kembali gelasnya di atas meja. Felix mengeryit bingung.

"Belom jadian ya?" Seungmin menggeleng pelan lalu menyeruput kembali susu cokelatnya untuk menenangkan hatinya.

"Apa jangan-jangan Jeongin udah berpaling ya? Kemaren aku liat dia bawa temen cewek ke apartemen." Cerita Felix dengan memasang pose berpikir keras. Seungmin menunduk. Menyembunyikan kecemburuan yang menyelimuti hatinya.

"Ternyata dia sama aja kayak Hyunjin. Cuma ngebaperin. Gak serius."  Sesal batin Seungmin.

☆☆

7 pm kst.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Seungmin beranjak dari kasurnya menuju pintu utama untuk melihat siapa tamu yang datang malam-malam begini.

"Hai kak." Sapa Jeongin.

Seungmin hanya memasang tampang biasa saja. Ia sudah menetapkan jika tak akan pernah terjerat lagi pesona Jeongin. Jeongin mengeryit bingung dengan ekspresi tidak bersahabat milik Seungmin.

"Ada perlu apa?" Tanya Seungmin tanpa mempersilakan Jeongin masuk. Jeongin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa kehadirannya tidak diinginkan.

"Mau ketemu kakak. Heheh." Jeongin mencoba mencairkan suasana.

Seungmin memutar bola mata malas.

"Udah ketemu kan? Sana balik!" Usir Seungmin dengan muka dingin.

"Kak, aku ada salah ya?" Jeongin menahan tangan Seungmin yang akan masuk kembali ke rumahnya.

"Gak ada. Aku capek." Seungmin berusaha melepaskan tangannya dari genggaman yang lebih muda.

"Capek sama aku?" Tanya Jeongin dengan nada serius. Seungmin terdiam dan tidak berbalik untuk menatap Jeongin.

"Aku gak tau aku bikin salah apa. Yang jelas aku minta maaf kalo ada salah.  Aku sayang sama kakak itu serius. Kalo kakak capek sama aku, aku gak tau harus gimana lagi." Jeongin melepaskan genggaman tangannya dari Seungmin.

"Kalo kakak gak mau aku deketin, ok. Aku mundur. Mungkin aku yang terlalu berharap sama kakak." Jeongin berjalan ke mobilnya lalu mengambil sebuket bunga tulip pink dan sebuah kotak putih kemudian meletakkannya ke dalam kedua telapak tangan Seungmin. Seungmin kaget saat menerima apa yang diberikan Jeongin.

"Tadinya aku mau ngajak kakak makan malam dan jadiin kakak pacar aku. Tapi, ternyata cuma aku yang punya rasa buat kakak. Ini, disimpan ya. Anggap aja itu kenang-kenangan dari aku. Maaf ya kak, kalo selama ini aku bikin capek. Makasih ya udah biarin aku deketin kakak selama beberapa minggu ini." Lalu Jeongin tersenyum dan mengelus pelan pipi Seungmim yang masih terdiam sebelum kemudian berbalik dan berjalan ke arah mobilnya.

GREP

"Jangan pergi!" Jeongin merasakan dua lengan yang memeluknya erat dari belakang sebelum membuka pintu mobilnya.

"Hiks..jangan tinggalin aku." Isak si manis di punggung Jeongin. Laki-laki bermata rubah itu melepaskan pelukan lengan Seungmin darinya kemudian berbalik untuk berhadapan dengan si manis.

"Kenapa kakak nangis? Tadi katanya capek dan nyuruh aku balik." Sahut Jeongin sambil menyeka air mata yang mengalir di pipi si manis.

"Hiks..ng-gak. Gak ada yang nyuruh pergi." Seungmin kembali membenamkan dirinya dalam pelukan yang lebih muda. Jeongin mengelus pelan surai dark brown si manis.

"Kakak lagi ada masalah ya? Atau ajakan makan malam aku masih berlaku?" Seungmin mendongak lalu mengangguk dan tersenyum cerah.

☆☆

Disinilah mereka sekarang, di ruang tengah rumah Seungmin. Seungmin duduk di antara dua kaki Jeongin dan menyamankan kepalanya di dada yang lebih muda dengan Jeongin yang memeluk pinggangnya erat. Sedang menikmati film dengan karakter Pinguin.
Mereka jadi kok makan malam berdua, Seungmin masak sendiri untuk mereka berdua. Ia tidak mau makan malam diluar.

"Jadi, kakak kesal kenapa?" Tanya Jeongin.

"Felix bilang kamu kemaren ajak tmeen cewek ke apartemen." Jeongin terkekeh lalu mengecup singkat pipi gembil Seungmin.

"Kakak cemburu ya?" Seungmin menggeleng.

"Owh. Yaudah, besok-besok aku bawa lag-akh." Jeongin meringis saat merasakan jari-jari Seungmin mencubit tangannya.

"Becanda kak. Kemaren aku ngerjain tugas bareng temen. Rame kok, emang ada yang cewek tapi cowok juga ada. Felix ngerjain kakak tuh." Seungmin berbalik dan duduk di atas pangkuan Jeongin.

"Beneran? Kamu gak boong?" Jeongin mengangguk pasti.

"Iya, kesayangannya Jeongin."

Blush ~

Pipi Seungmin merona hebat. Belum jadian udah sok ngeklaim.

"Karena semua rencanaku gagal gara-gara Felix, jadi disini aja ya. Kak, kalo kakak mau jadi milik aku, kakak silakan peluk aku. Tapi kalo gak, kakak silakan buang bunga yang aku kasih." Seungmin menyelami kedua manik rubah milik yang lebih muda. Mencari keseriusan disana.

Cup

Seungmin mengecup singkat bibir Jeongin. Bukan memeluk atau pun membuang bunga pemberian Jeongin.

"Artinya?" Tanya Jeongin harap-harap semas.

"Kamu. Milik. Kim. Seungmin." Ucap Seungmin dengan penekanan di setiap katanya. Lalu kembali memeluk Jeongin dengan erat. Yang lebih muda membalas pelukan si manis.

"Makasih ya kak. Aku bakal berusaha selalu bikin kakak tersenyum bahagia. Ilysm." Seungmin mengangguk dan tersenyum.

Jeongin merenggangkan pelukan mereka lalu menangkup kedua pipi gembil si manis. Kemudian ia mencium lama kening Seungmin.

Chuu ~

Lalu menyatukan kedua bibir mereka dan memberikan ciuman manis untuk kekasih barunya, Kim Seungmin.

☆☆

Je.shark🦈
Awas lu kak!!!
Gue rusak pedekate lu sama si manusia dark itu
Rencana gue romantis2an gagal gara2 lu anjir
Hampir aja gue gak jadian sama Seungmin!!!

Felix tertawa ngakak di atas ranjangnya saat membaca pesan dari adik sepupunya, Jeongin.

"Siapa yang dia bilang manusia dark?" Tanya laki-laki yang lebih tua yang kini tengah memeluk Felix.

"Kamu kak. Emang siapa lagi." Ucap Felix lalu melanjutkan tawanya. Tidak peduli dengan wajah kekasihnya -- Changbin -- yang semakin datar.




End
Gak ada lagi sambungannya ya.
😌🦈💖

SHORT STORY - JEONGMIN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang