Cemburu

1.7K 188 13
                                    

Seungmin dan Felix kini sedang berjalan menuju kelas mereka. Dari arsh berlawanan tampak Jeongin yang berjalan tergesa-gesa ke arah mereka. Felix yang melihat hal itu mengeryit bingung.

"Ngapain dia?" Tanya Felix kepada Seungmin. Laki-laki bersurai cokelat caramel itu menoleh kepada Felix.

"Siapa?" Tanyanya.

"Itu." Tunjuk Felix ke depan ke arah Jeongin yang semakin mendekat. Seungmin otomatis membolakan matanya kaget. Lalu ia berbalik, berjalan cepat. Meninggalkan Felix yang semakin bingung.

"Lu kenapa Jeong?" Tanya Felix ketika Jeongin sudah dekat dengannya, namun sial, Jeongin melewatinya begitu saja. Jangankan menjawab pertanyaan Felix, melirik saja tidak.

"Huweee..kak Minhoooo..Jeongin jahat..hiks." Rengek Felix ke arah Minho, kekasihnya yang baru saja ia lihat di ujung koridor. Minho mengepalkan jemari tangannya ketika melihat si manis menangis sepagi ini gara-gara Jeongin.

♧♧


Grep

Jeongin berhasil menahan salah satu tangan Seungmin hingga si manis di depannya berhenti.

"Lepas." Pintanya tanpa berbalik.

"Ikut aku." Lalu Jeongin menarik pelan si manis agat ikut dengannya.

Cklek

Jeongin mengunci kembali pintu itu.
Ia membawa Seungmin masuk dan mendudukkan si manis yang masih mrmasang wajah dingin itu di sofa panjang yang ada di ruang klub vokal.

"Apaan sih?" Gerutu Seungmin.

Jeongin merapikan poni-poni nakal Seungmin agar tidak menutup matanya.

"Kenapa, hm?" Tanya Jeongin pelan.

"Apanya?" Dengus Seungmin.

"Kakak gak angkat telfon aku dari kemaren dan juga pesan-pesanku cuma diread doang. Kenapa? Lagi ada masalah?" Jeongin masih mengusap pelan pipi gembil si manis.

"Ck. Masalah? Kamu itu masalahnya!" Ucap Seungmin menepis tangan Jeongun dari wajahnya.

"Aku kenapa? Aku bikin salah apa, hm?" Jeongin masih sabar. Menghadapi Seungmin itu harus sabar, kalau kasar, nanti bukannya masalah selesai malah berujung putus.

"Pura-pura gak sadar. Gue muak sama lu!" Balas Seungmin dengan nada yang lebih tinggi. Jeongin berusaha menetralkan emosinya.

"Kak, kalo aku salah, tolong kasih tau. Aku gak bisa tau isi kepala kakak hanya dengan liat mata kakak." Pinta Jeongin masih dengan nada pelan namun lebih serius.

Seungmin mengalihkan pandangannya dari wajah Jeongin. Ia sudah paham kalau Jeongin seperti itu, maka itu berarti yang lebih muda benar-benar sudah menahan amarahnya. Seungmin sedikit takut.

"Kalo kakak belom bisa ngasih tau, nanti aja. Aku gak mau maksa kakak." Jeongin berdiri lalu meninggalkan Seungmin sendirian di ruang klub itu.

"Hiks. Kenapa jadi dia yang marah. Hiks." Tangisnya pecah ketika Jeongin sudah pergi.

Sedangkan Jeongin masih berdiri bersandar di dinding luar, di samping pintu klub vokal tersebut.

"Apa harus berakhir, ya?" Gumamnya.

♧♧♧

Ini sudah satu minggu sejak pembicaraan Seungmin dan Jeongin di ruang klub vokal. Jeongin pun tidak pernah lagi berusaha meminta Seungmin untuk bercerita. Karena ia takut jika memaksa Seungmin, maka hubungan mereka benar-benar berakhir.

"Jeong, ntar malem ke bar kuy? Itung-itung cuci mata." Ajak Jisung kepada sohibnya tersebut.

"Bole." Sahut Jeongin.

"Gue ikut." Ucap Hyunjin. Jisung dan Jeongin mengangguki.

♧♧

"Apa?" Tanya Jeongin ketika ingin keluar dari rumahnya ia bertemu Seungmin di depan pintu utama.

"Kamu mau kemana?" Tanya Seungmin tanpa menjawab pertanyaan Jeongin. Jeongin kini tengah mengenakan style yang cukup swag; atasan baju kaos oblong item, luaran kemeja kotak-kotak merah item, celana ripped jeans, lalu ia mengenakan sneakers dan topi hitam menutupi surai darknya.

"Ngumpul bareng Jisung dan Hyunjin." Jawabnya. Mereka masih berdiri di teras rumah Jeongin.

"Dimana?"

"Di bar kak Changbin. Kenapa malem-malem kesini dan gak ngabarin?" Jeongin akhirnya kepo juga.

"Kangen." Cicit Seungmin. Si manis masih memainkan ujung kemejanya dan menunduk. Ia sangat cemas saat ini.

Grep

Jeongin akhirnya menarik yang lebih tua ke dalam pelukannya. Daritadi ia sudah sekuat tenaga menahan diri agar tak memeluk si manis yang sangat menggemaskan di depannya ini.

"Kenapa baru datang sekarang? Kakak gak tau kan seberapa beratnya aku nahan diri biar gak lari ke arah kakak?"  Seungmin mendongak dengan mata berkaca-kaca. Ia menatap lekat kedua manik kelam kekasihnya.

"Kamu jahat..hiks. Diemin aku seminggu." Isak Seungmin di dada yang lebih muda.

"Aku ngasih kakak waktu buat nenangin diri dan nunggu sampai kakak bisa cerita." Balas Jeongin.

"Kalo sampe aku minta putus gimana?"

"Kak, kalo kakak beneran cinta sama aku, kakak gak bakal semudah itu minta putus karena kesalahan yang aku aja gak tau." Sahut Jeongin lalu menyeka ait mata yang masih mengalir di wajah kekasihnya dan kemudian mengecup kedua mata Seungmin, terakhir mengecup pucuk hidung si manis.

"Maafin aku, ya. Udah bikin kakak marah dan juga nangis."

"Kamu jangan main lagi sama kak Minho." Jeongin mengeryitkan dahinya bingung.

"Main sama kak Minho? Kapan?" Tanyanya bingung.

"Itu, yang ngelive instagram berdua trus kak Minho deket-deket sama kamu." Jeongin ingin rasanya resign dari dunia. Ternyata gara-gara itu doang Seungmin marah kepadanya. Kepala Jeongin langsung berdenyut.

"Kak, kalo kakak cemburu, tolong liat-liat dulu orangnya." Ujar Jeongin pelan.

"Bodo. Pokoknya gak bole deket-deket sama kak Minho. Dia ganjen." Tuduh Seungmin.

"Kak, kakak lupa kalo kak Minho udah pacaran sama Felix?" Tanya yang lebih muda memastikan.

"Gak mau tau. Pokoknya gak bole deket-deket sama kak Minho!" Mutlak Seungmin.

"Iya2. Ayo masuk. Di luar dingin." Akhirnya Jeongin mengalah dan mengajak Seungmin masuk ke rumahnya.

"Gak jadi pergi sama Jisung dan Hyunjin?" Bingung Seungmin.

"Aku mau nuntasin rinduku seminggu ini. Jisung dan Hyunjin bisa lain waktu." Jeongin menarik Seungmin ke dalam pelukannya. Kini mereka berdua sudah di dalam kamar Jeongin dan cuddling di kasur king size milik Jeongin.

♧♧

Jjefox
Ibu negara mampir.
Lain kali ya.
Have fun.

Jisung menatap Hyunjin yang baru mendapat pesan dari Jeongin.

"Lagi ngebucin dia. Ayo kita turun ke floor." Lalu Hyunjin dan Jisung turun ke floor bar tersebut.




End

♧♧♧
Hai, para penumpang perahu kertas ini 😌😌😌
Apakabar?
Kuharap kalian sehat selalu dan berbahagia💛💛💛


SHORT STORY - JEONGMIN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang