Part 1

3K 147 2
                                    

Genre : Romance, Fantasy
Rated : T-M

= The Devil In The Painting =

By Kazuma_Hans

Cast :

Wei Xiang

Xia Queen

Note:
Saya tak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini. Dan ini adalah karya kedua saya. Semoga kalian menyukainya. Terimakasih dan selamat membaca!

.
.

Kicauan burung kenari di pagi hari membuat tidur nyenyak Wei terganggu. Pria itu mengerang kala merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat posisi tidur yang tak nyaman.
Mengucek mata pelan, Wei pun beranjak bangun menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak berapa lama, Wei keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar. Pria itu melirik salah satu karya nya yang belum rampung.

"Hah... mau bagaimana lagi? Cat warna merahku sudah habis." Ujarnya setelah mendesah pelan. Mungkin ia harus keluar rumah untuk membeli beberapa cat baru.

Jujur saja, sejak dirinya diputusi oleh sang mantan kekasih. Wei malas pergi keluar rumah, karena setiap ia keluar dan bertemu dengan Anastasya Lin ia akan menjadi bahan ejekan gadis itu juga pacar barunya.
Wei mendengus, dulu ia selalu membanggakan Anastasya didepan semua orang. Tapi kali ini Wei bahkan tak mampu berkata apapun, ia bahkan malu pada dunia.

Untuk itu, Wei sudah memutuskan untuk merubah dirinya. Pengalaman pahit hanya cukup satu kali, ia tidak mau merasakannya lagi.

Ogah.

Setelah mematut rapih, Wei keluar. Ia memang pelukis terkenal, namun sedari dulu Wei tak menjadi sombong dan tamak. Keluar dari rumah pun Wei memilih naik angkutan umum, seperti bus, kereta. Wei lebih nyaman dengan membaur bersama manusia lainnya. Bukan berarti dia bukan manusia. Wei itu manusia, asli.

Padahal, ia bisa saja menunggangi kuda besinya atau bahkan kereta yang sudah nyaman dan sejuk?

Tak terasa, Wei sudah tiba di halte bus. Banyak memikirkan sesuatu hingga dirinya tak sadar dengan keadaan sekitarnya.
Wei duduk di bangku tunggu, sambil menunggu bus yang dituju nya datang.

Pria itu melirik ke sekelilingnya, rasanya aneh sekali saat dirinya sendiri duduk diantara para pelajar yang juga menunggu bus yang sama.
Ah.. Wei jadi teringat saat dia masih sekolah dulu.

Detik berikutnya Wei melihat bus yang ditunggunya datang. Mereka pun naik dengan bergantian. Wei memilih duduk di dekat jendela, tempat favoritnya.

.
.

Queen menangis tersedu, sekeras apapun ia memohon dan menjelaskan kalau ia tidak bersalah. Tak ada satupun yang mempercayai dirinya. Bahkan kekasihnya pun berkhianat.

"Ayahanda.. kumohon percaya padaku. Aku tak bersalah." Mohon Queen pada sang ayah. Isak tangis masih terdengar dari bibir kecilnya.

Sang ayah menatapnya dingin, sungguh ia tak punya pilihan. Menjadi ketua klan perwakilan bangsawan iblis membuatnya tak bisa memandang dari satu sisi.
Xia Yuan Mo menatap sang putri khawatir, dan ia meminta maaf dalam hati.

The Devil In The Painting [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang