*Biar saya jelaskan dulu disini.
Menurut waktu manusia/iblis :Manusia : 1 bulan
Iblis : 1 Minggupaham ndak? kalo ndak, lewatkan saja~
*
Deru nafas teratur Wei membuat Alfi Wang tenang. Setidaknya, Alfi sudah memgetahui bahwa ternyata sahabatnya hanya kelelahan dan sekarang ia tengah beristirahat.
Pria itu tersenyum masam, entah sudah beberapa bulan Wei belum juga bangkit dari rasa kesepiannya. Sahabatnya masih kerap kali memikirkan Queen. Yang entah keberadaannya saja tidak diketahui entah dimana.
Waktu itu Alfi selalu menawarkan bantuan untuk mencari Queen. Tapi dengan tegas, Wei selalu menolak niat baiknya.
Kelopak mata Wei bergerak sebelum membuka perlahan. Cahaya dari sinar matahari yang mengintip dari balik tirai membuat Wei menyipitkan matanya.
"Syukurlah kau sudah kembali." gumam Alfi pelan.
Dahi Wei mengerut samar, menyadari kalau sekarang ia berada di tempat yang asing. Bukan dikamarnya sendiri.
"Kita lagi di rumah sakit sekarang." jelas Alfi.
"Rumah sakit?"
"Yes Mr. Hospital."
Wei mendengus pelan. Pria itu beranjak bangun, berniat untuk pergi ke kamar mandi.
"Kau mau kemana?" tegur Alfi.
Wei berhenti, menoleh sebentar kearah sahabatnya. "Kamar mandi. Mau ikut?"
"Oh, tidak. Terimakasih." tolaknya.
*
Rasa sakit disekujur tubuhnya membuat Queen terbangun. Kepala gadis itu celingukan, menatap dimana dirinya berada sekarang.
"Oh, kau sudah sadar rupanya." ujar seseorang tiba-tiba.
Queen langsung mendongakkan kepalanya, menatap sengit pada sang pemilik suara tersebut. Sedangkan Ley Guan Fu menatapnya datar.
"Mau apa kau!" teriak Queen histeris saat pria itu akan mendekatinya.
Ley Guan Fu mendengus, pria itu duduk di pinggiran ranjang yang ditempati Queen kini. "Kau terluka parah, nyaris mati malah." Ley Guan Fu menarik nafasnya. "Kenapa kau menghancurkan kediamanmu sendiri Queen?" pria itu bertanya, tak habis pikir dengan tindakan Queen yang terbilang bodoh.
Queen yang mendengarnya berusaha mengingat kembali apa yang terjadi sebelum ia berada di tempat ini. Bayangan wajah para tetua yang menyambutnya kembali dari peperangan. Beberapa anak panah yang menusuknya dari beberapa sudut!
"Mereka mau membunuhku!" seru Queen, nyaris berteriak kencang.
"Mereka ingin aku terjun ke medan perang! Tapi apa yang aku dapat setelah kembali dari peperangan? Mereka menyerangku." tangan gadis itu terkepal erat. Menahan gejolak emosi.Pria itu menahan nafas, giginya bergemelatuk menahan amarah.
Ley Guan Fu mengangguk pelan, jadi seperti itu kejadiannya. Para tetua di kediaman Xia ingin menyingkirkan Queen. Agar mereka bisa menguasai kediaman Xia. pikirnya.Mei Shin datang sambil membawa beberapa cawan yang berisikan ramuan. Gadis itu tersenyum tipis melihat sepupunya sudah sadar.
Sedangkan Queen menatap tak suka padanya. Mengingat penghianatan kedua iblis itu. Amarah Queen yang terpendam seketika ingin membeludag keluar.Dada Queen sesak! Ia butuh pasokan udara.
"Minum lah dulu, agar luka mu segera pulih. Aku sendiri yang membuatnya." ujar Mei Shin sambil menyodorkan secawan ramuan obat tersebut.
Awalnya Queen menolak, tapi gadis itu tak bisa berkutik saat Ley Guan Fu menatap tajam dirinya. Akhirnya gadis itu pun menuruti ucapan Mei Shin.
"Lalu setelah ini, apa rencanamu Queen?" tanya Ley Guan Fu setelah mereka lama terdiam.
Queen termenung sejenak, keputusannya sudah mantap. Ia ingin kembali ke sisi Wei Xiang.
"Aku akan kembali pada tuanku." ucapnya tegas. Alis Ley Guan terangkat sebelah. Pria itu tampak tak menyukai keputusan Queen."Kenapa?" tanya Ley Guan. Membuat Queen bingung, gadis itu sempat mengerjap beberapa kali.
"Karena dia tuanku." jawab Queen mantap.Mei Shin hanya menyimak sedari tadi. Gadis itu ingin membujuk sepupunya agar ia tinggal disini. Di dunia mereka. Tapi.. mengingat sifat keras kepala Queen. Juga.. perasaan Ley Guan Fu pada sepupunya. Membuat ia mengurungkan niat tersebut.
Ley Guan Fu melirik Queen sekilas. Dahi pria itu mengerut. "Kalau begitu, kau harus mengorbankan sesuatu."
Queen menatapnya dengan wajah penuh tanda tanya.
"Apa maksudmu?""Kau ingin kembali pada tuanmu. Dan sebenarnya... para iblis tak memiliki tuan. Kau melanggar peraturan!" Ley Guan menatap tajam.
"Didalam peraturan kerajaan Iblis. Tidak ada satupun Iblis yang akan menjadi bawahan manusia! Manusia itu lemah! Makhluk yang rapuh! Bahkan mereka tak mempunyai kekuatan."Queen mendelik tak terima, bagaimanapun Wei Xiang lah yang mengembalikannya ke dunia ini. "Aku tak perduli." ujarnya sambil menahan amarah.
"Aku tidak perduli jika harus menjadi makhluk terendah pun!"
Tangan Ley Guan Fu terkepal. Ia menatap penuh amarah. Bagaimanapun Xia Queen masih bagian dari kerajaan iblis. saat ini. Ia sebagai Raja seperti tak berguna.
Ley Guan berbalik, menatap keluar jendela.
"Kalau begitu, aku harus mencabut semua kekuatanmu." Queen mendengarkannya dengan tangan terkepal."Agar kau tak bisa kembali kedunia ini. Dunia para iblis. Kau harus menerima konsekuensinya."
"Aku tak keberatan!"
Ley menghampiri Queen. "Maaf." ucapnya dengan nada lirih.
Mei Shin melotot tak percaya saat Ley Guan Fu benar-benar akan menarik semua kekuatan yang Queen punya saat ini.
"Maaf Queen, aku melakukan ini. Agar keseimbangan duniaku dan dunia manusia seimbang." ujarnya. Sebelah tangan pria itu terangkat dan membelai kepala Queen berkali-kali. Tak lupa mengucap mantra.
"Mulai saat ini, Xia Queen bukan lagi bagian dari kerajaan Iblis." gumam Ley Guan Fu dalam hatinya.
Queen merasakan tubuhnya ringan. Setelahnya, ia kehilangan kesadarannya!
next?
7juli2019
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil In The Painting [Completed]
RomanceWarning! Typo, EYED, Wei Xiang, pelukis ternama diusianya yang masih terbilang muda. Awalnya kehidupannya baik-baik saja, namun suatu hari setelah sang kekasih memutuskan hubungan dengannya. Wei mendadak berubah menjadi dingin dan pendiam, bahkan...