4. Suffocate

54 4 18
                                    

Seonghee pov

Sudah bukan pagi lagi. Hampir pukul sebelas saat aku memutuskan untuk menghirup udara di ruangan lain. Setelah menyempatkan diri mandi dan menyisir rambut aku beranjak keluar kamar.

Temanku itu ternyata sudah pulang. Aku melihatnya sedang bersantai di sofa sambil melihat televisi. Sebungkus kripik kentang jumbo menemani 'kesibukannya' menatap layar TV.

Aku berjalan menuju tempatnya.

"Leader grup Orion mengkonfirmasi kebenaran rumor kencannya dengan model internasional Park Hanna. Reporter kami berhasil mewawancarai Jeonghoon yang baru keluar dari gedung KBS."

Itu kata-kata dari pembawa acara gosip yang sedang ia tonton. Televisi itu mengambil atensiku sepenuhnya. Aku bahkan tidak bisa berhenti mengaga mendengar lelaki yang sedang dirubung wartawan itu menyampaikan pengakuannya.

"Berapa lama kalian putus? Bagaimana bisa dia sudah punya pengganti? Apa dia berselingkuh darimu? Kenapa kau terus berkencan dengan orang brengsek sih?"

"Harusnya dia mendapat hujatan karena berselingkuh! Enak sekali dia malah senyam-senyum menggumbar kebahagiaan di hadapan media!"

"Sudah kubilang kan sebaiknya jangan berkencan diam-diam!"

Aku terus menghujani Hyejin dengan pertanyaan dan makian, makian untuk mantan pacarnya yang sedang membuat skandal kencan. Yang kuajak bicara masih sibuk mengunyah snacknya.

"Hmmm... lebih baik seperti ini. Tidak ada yang mendapat hujatan. Unni ingat saat Hyunbin terang-terangan berselingkuh dengan Lily? Aku yang tidak melakukan apa-apa juga disalahkan." Dia tertawa pelan.

"Jadi menurutmu lebih baik berkencan diam-diam dengan artis?"

Dia mengangguk, "Selama tidak ketahuan." Dia terkekeh. Aku yakin dia pasti setengah gila. "Atau lebih baik tidak berkencan dengan artis."

"Hyejina, Gwancanayo?" Aku duduk disampingya. Hyejin menawarkan makanannya, aku menolaknya karena tidak berselera.

"Entahlah, aku lelah berdebat dengan hatiku. Kalau memang jalannya kami selesai, apa yang bisa kulakukan?" Dia menjawabku, tapi perhatiannya tertuju pada ponselnya yang menunjukkan notif pesan.

Kenapa dia masih menamai kontak Jeonghoon dengan tanda hati? Ahh, Mungkin dia belum sempat mengeditnya.

Sebetulnya aku heran dengan orang disampingku ini. Dia penulis naskah yang lebih banyak bersinggungan dengan aktor tapi kenapa dia justru selalu jatuh hati pada idol. Sementara aku yang sudah kenyang dengan idol, tidak pernah sekalipun memiliki kisah romantis dengan mereka.

Hanya satu idol yang bertahun-tahun mengisi hidupku. Tentu saja. Hatiku memang sudah sepenuhnya milik Yoonjae.

"Apa kau sudah kapok? Maksudku, berkencan dengan mereka?" Aku sangat penasaran.

"Entahlah, duniaku terus dipenuhi orang semacam Hyunbin dan Jeonghoon. Memang cuma idiot yang melakukan tiga kali kesalahan berturut-turut."

"Tapi kenapa aku iri sekali dengan idiot itu." aku bergumam lirih.

Hyejin mengerutkan kening mendengar ucapanku, "Wae?"

"Kau masih santai saja, tidak terlihat patah hati. Sebelumnya juga begitu, kau tetap baik-baik saja walau banyak menerima hujatan setelah skandal kencanmu dengan Hyunbin terungkap. Bagiamana kau bisa mengatasi mereka, maksudku fans dan nonfans yang menentang hubungan kalian?"

"Saat awal berkencan dengan Hyunbin aku terlalu bahagia, sampai tidak sempat merasakan sakitnya mendapat hujatan dan penolakan banyak orang. Saat Hyunbin berselingkuh dan hubungan kami berakhir–, aku terlalu terpuruk sampai tidak bisa merasakan sakit selain karena pengkhianatannya. Dan sekarang–, aku tidak menerima hujatan karena tidak ada yang tahu kami pernah berkencan. Aku rasa satu minggu sudah cukup untuk menikmati patah hatiku sendiri."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fifth Season (BTS - YOONGI VISUAL FICTION )Where stories live. Discover now