Sudah seminggu Ayrin bersekolah di SMA Surya. Seperti biasa di awal pelajaran selalu dimulai dengan perkenalan, Ayrin mendapatkan banyak teman dan yang paling akrab dengannya adalah Rani, bahkan mereka duduk sebangku.
Rani adalah murid yang cerdas, di waktu SMP ia selalu mendapatkan peringkat pertama. Rani orangnya sangat periang dan mudah bergaul dengan siapa pun. Dan Ayrin juga memiliki teman yang beda kelas tetapi satu klub dance dengannya, ia bernama Sila. Ayrin mengambil klub dance sebagai pengisi waktu luang.
Sila adalah tetangga Ayrin tapi mereka jarang berbincang dan bermain bersama, karena Ayrin kurang pandai bergaul dengan lingkungan sekitar rumahnya. Tetapi, Ayrin mengenal Sila dan sebaliknya hanya saja tidak akrab karena berbeda sekolah. Dan sekarang mereka satu sekolah maka dari itu mereka berdua menjadi akrab.
☆☆☆
“Rin, temanin gue ke perpus yuk mau meminjam buku ni.” Pinta Rani kepada Ayrin agar menemaninya ke perpus.
Ayrin mengangguk tanda setuju.Di perpustakaan Rani memakan waktu berjam-jam memilih-milih buku mana yang harus ia pinjam. Ayrin pun ikut memilih mana tau ada buku yang menarik agar bisa ia baca dan pinjam. Ayrin sangat suka membaca novel cinta di bandingkan buku pelajaran menurutnya buku pelajaran itu seperti ada aura yang selalu membuatnya ingin tertidur hanya dengan melihatnya. Tetapi, ia juga membaca buku pelajaran di saat ada ulangan.
Akhirnya Ayrin mendapatkan buku yang menurutnya sangat menarik untuk di baca saat lagi bosan, buku yang ia dapatkan adalah novel cinta yang berjudul “ cerita singkat selama 3 hari”.
“Rin, gue udah dapat bukunya nih.” Ucap Ayrin.
Sesudah meminjam buku, mereka kembali kekelas menyusuri koridor kelas sebelas, karena perpustakan berada di dekat area kelas sebelas. Selama berjalan mereka asik mengobrol tanpa di sadari seseorang menabrak Ayrin dan membuat buku yang di bawanya jatuh ke lantai.
Setelah menabrak Ayrin orang itu tidak meminta maaf, ia hanya berlalu meninggalkan Ayrin yang terlihat sedang kesal. Ayrin melihat kebelakang siapa gerangan yang menabraknya, ternyata ada dua orang pemuda, dan ia tidak tau siapa yang menabraknya tadi di antar dua orang itu. Ayrin memperhatikan sinis orang itu lalu berpaling dan memungut buku yang terjatuh.
“Gak sopan amat sih, nabrak orang gak minta maaf.” Oceh Ayrin. Rani tertawa melihat Ayrin mengoceh.
Saat Ayrin sedang memungut buku, pemuda yang menabraknya tadi berhenti melangkah dan melihat ke belakang tepat di arah Ayrin. Pemuda itu berjalan menghampiri Ayrin, lalu langkahnya terhenti dan mencari pena dan kertas didalam tasnya. Ia menuliskan sesuatu di sana dan menyuruh temannya untuk memberikan kertas itu kepada Ayrin cewek yang di tabraknya tadi.
Orang itu berlari mengejar Ayrin dan Rani yang sudah agak jauh. Akhirnya ia dapat mengejar Ayrin dan Rani, sekarang ia ada di depan mereka berdua. Dan mereka berduapun bingunng ada perlu apa orang ini sama mereka berdua.
“Nih.” Ia memberikan gumpalan kertas dari pemuda tadi kepada Ayrin.
“Apa nih?” Tanya Ayrin bingung.
“Ini dari orang yang nabrak lo tadi.” Ucap orang itu.
Ayrin pun menerima gumpalan kertas itu dan ia masih bingung kenapa orang yang menabraknya tadi memberinya kertas. Setelah memberikan kertas itu orang itu langsung berlari pergi meninggalkan Ayrin yang masih bingung.
“Apaan tu Rin?” Tanya Rani.
“Gua juga gak tau Ran.” Jawab Ayrin.
“Ya, lo buka lah biar tau itu isinya apa, mana tau kan itu isinya permintaan maaf atau jangan-jangan itu surat cinta. Haha.” Ucap Rani sambil tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Waiting
TienerfictieApakah setiap penantian akan memiliki ujung? Tapi untuk setiap kerinduan pasti ada waktunya untuk berjumpa. Dan untuk setiap cinta akan ada hati yang tulus untuk membalasnya. Begitu juga yang dirasakan oleh Syafia Ayrin, kenangan massa kec...