Pergi

166 123 146
                                    

Hujan turun membasahi Bumi kedatangannya tanpa di undang sama dengan kabar duka yang harus di dengar keluarga Alex saat ini... Terdengar kabar bahawa kakek Alex meninggal dunia semua orang di keluarga Alex bersedih mendengar kabar itu Alex pun ikut sedih karna dia kehilangan kakeknya yang sangat ia sayangi.

Dari dalam kamar terdengar suara anak kecil yang sedang menangis karena kehilangan kakek yang ia sayang. Tentu saja itu suara tangisan milik Alex.

" Alex kenapa kamu nangis?." Tanya Ayrin menghampiri Alex.

" Fi... Kata mama kakek pergi jauh... " sambil menangis.

Walaupun Ayrin masih kecil... Ia juga ikut sedih karna melihat sahabatnya itu menangis.

"Udah kamu gak usah nangis lagi kan ada aku.. Aku janji, kalau aku akan nemanin kamu terus."

"Janji...? "

"Iya aku janji."  Alex pun jadi tersenyum lagi. Dan di wajah mereka terbentuk senyum yang begitu lucu.

Tiba-tiba terdengar suara ibu Alex memanggil-manggilnya.

"Alex........... " Panggil Helda, itu mamanya Alex yang dari tadi mencari-carinya kemana-mana, karena Helda tau anaknya itu mungkin sangat bersedih kehilangan kakeknya.

"Ternyata kamu disini... Mama dari tadi nyariin kamu kemana-mana ternyata kamu ada disini."

"Kenapa, ma? "

"Gak ada mama cuma khawatir sama kamu soalnya kamu tadi nangisnya gak berenti... Ya udah kamu main aja  sama Ririn ya." Helda mengusap kepala anak semata wayangnya itu.

"Iya ma."

☆☆☆

"Alex ayo siap-siap nak kita kan besok pagi Kita kan mau berangkat."


"Kita mau kemana, ma? " Tanya Alex bingung.

"Kita kan mau pindah ke Bandung."

"Kenapa kita pindah ma, nanti aku gak bisa ketemu Fia lagi, nanti aku gak punya teman main lagi."

"Nantikan kamu bisa jumpa teman baru di sana." kata Helda sambil mengelus-elus kepala Alex.

"Tapi Fia gimana ma...? "

"Tenang nanti kita sesekali akan kesini kok dan kamu bisa ketemu sama Fia."

" Janji ya maa"

"Iya mama janji... Senyum dulu dong" Alex pun tersenyum.

"Ma aku ke rumah Fia dulu ya..."

"Ngapain kamu malam-malam gini mau ke rumah Fia?"

" Alex mau berpamitan sama Fia ma... Soalnya Alex blom ada bilang sama Fia kalo kita akan pindah ma."

"Inikan sudah malam pasti Fianya sudah tidur."

"Tapi nanti Fia marah kalo aku gak bilang klo kita akan pindah. "

" Nanti mama telpon mamanya Fia buat bilangin ke Fia kalo kita akan pindah ke Bandung... Jadi Fia gak akan marah deh sama kamu." Bujuk Helda agar anak tunggulnya ini mau menurut.

" Tapi maa... "

" Udah pergi tidur lagi ya besok pagi kita kan mau berangkat."

" Emmmm.... " Alex cemberut karena ibunya melarangnya pergi kerumah Ayrin. 

Pagi pun tiba waktunya untuk Alex pergi meninggalkan kota Semarang ke kota yang baru, dan ia juga harus meninggalkan Fia, " Alex kamu  dimana, cepat kita sudan mau berangkat sayang."

" Ma... Aku udah di dalam mobil ma."

"Owh kamu udah di dalam mobil ternyata, dari tadi mama nyariin kamu ternyata kamu udah di situ."

Suara mesin mobil pun terdengar seperti memberi tanda bahwa saatnya bagi Alex untuk meninggalkan kota Semarang dan menuju kota yang baru dan suasana yang baru juga. Alex melihat kearah jendela dan memperhatikan lorong Ayrin, berharap Ayrin datang menemuinya.

"Fia aku akan segera menemuimu." Ucapnya dalam hati.
                              

☆☆☆

" Ma Ririn pergi main ke rumah Alex dulu ya ma." Teriak Ayrin.

" Ayrin sayang, kamu mau ke rumah Alex? " Tanya Maria, ibu Ayrin.

" Iya ma."

" Tapi kan Alexnya gak ada di__ " Ucapan Maria terhenti karna di potong dengan pertanyaan Ayrin.

" Ha.. Alex emangnya kemana, ma?. "

" Alex sudah pindah sayang." Kata Maria sambil memegang pipi anaknya itu.

"Pindah kemana?... Kok Alex gak ada bilang ke Ririn ma?" Tiba-tiba air matanya jatuh dari mata indahnya, karena sahabatnya pergi tanpa menemuinya terlebih dahulu.

"Sudah kamu jangan nangis dong Alex pindah ke bandung, mamanya Alex baru bilang tadi malam."

"Tapi kenapa dia gak bilang sama Ririn sih."

" Mungkin dia juga baru tau jadi dia gak sempat bilang sama kamu.... Udah dong jangan cemberut terus dong kata mama Alex nanti kalo liburan mereka ke sini kok."

" Yang bener ma??" ia menatap nanar wajah ibunya itu.

" Iya sekarang kamu senyum dulu dong" Ayrin tersenyum walaupun di balik senyumnya ada rasa sedih karna Alex teman satu-satunya yang ia punya harus pergi meninggalkannya dan ntah kapan ia akan kembali.



---------------

Makasih untuk Yang sudah baca cerita aku :) .
  Jangan lupa vote Dan comment juga ya terima kasih

Endless Waiting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang