[Alexandre Mahendra]Seorang pemuda dengan wajah tampan, postur tubuh tegap bak model dan memiliki tinggi 172 cm, sedang berjalan dikoridor sekolahnya. Banyak siswi yang memandangnya dengan tatapan memuja dan tersenyum kepadanya. Pemuda itu hanya tersenyum ketika ada seorang siswi yang menyapanya.
Walaupun baru kelas satu SMA dan sebentar lagi menuju bangku kelas dua, ia sangat populer disekolahnya. Pemuda itu juga merupakan salah satu anggota tim basket.
Pemuda itu bukanlah salah satu badboy yang populer karena suka berbuat rusuk dan bersikap dingin. Tapi, dia populer karena sifatnya yang ramah dan wajahnya yang tampan, di tambah lagi senyumnya yang membuat para siswi melting karnanya.
Pemuda itu terus berjalan di koridor menuju kekantin. Saat berada di kantin ia langsung menyapa teman-teman kelasnya, dan ikut duduk juga lalu memasan makanan. Saat dia dan teman-temannya sedang berbincang-bincang, ada seorang siswi menghampiri mereka dan memberikan kotak bekal kepada pemuda itu.
"Hay... Ini aku ada buat kue bolu Pandan buat kamu. " kata siswi itu sambil menyerahkan bekalnya kepemuda itu.
"Buat gua? " tanya pemuda itu sembari menunjuk dirinya sendiri.
Siswi itu mengangguk dan tersenyum kepada pemuda itu. Dan kotak bekal berisi kue bolu pandan itu di terima oleh pemuda itu.
"Makasih. " ucap pemuda itu sambil tersenyum.
Siswi itu langsung berloncat gembira karena kue buatannya di terima oleh pemuda itu.
Padahal baru kue yang di terima. Tapi, bahagia banget dasar cewek aneh. Batin pemuda itu.
"Jangan lupa di makan ya. " kata siswi itu sebelum pergi.
"Wih keren lo Lex, gak perlu ngluarin uang banyak buat makan " seru Okta, salah satu teman Alex. "Gue jadi pengen punya banyak fans seperti lo, Lex. " ucap Okta.
"Reza aja masih kalah jauh sama lo Lex. " tambahnya lagi.
"Apaan lo, membandingkan kami berdua. Lo bilang gue kalah jauh, padahal Alex tu yang kalah jauh." kata Reza tak terima. "Gue aja udah punya pacar sedangkan Alex gak punya pacar. " sambungnya lagi.
Alex hanya menggelekan kepalanya melihat tingkah kedua temannya. Okta dan Reza memang sering beradu mulut.
Okta melihat Alex tidak memakan kue yang baru saja di berikan oleh sisiwi tadi. Dan malah menunggu pesannya datang.
"Ehh Lex, tu kue gak lo makan? Kalo gak mending kasih ke kita aja ya kan!" kata Okta sambil melihat ke arah kedua temannya dan langsung di sambut anggukan oleh keduanya.
"Nggak ah, kalo kalain mau ambil aja semua. Soalnya gue gak suka boku Pandan. "
Ketika mendengar ucapan Alex langsung saja Okta dan Reza menyerbu kue itu.
"Lex, dari semua cewek yang pernah nyatain cintanya ke lo, masa gak ada satu pun yang lo suka sih? " tanya Bagas, salah satu teman Alex dari SMP.
Alex terdiam sejenak "Kayaknya gak ada deh Gas!" kata Alex.
"Why not? " tanyanya lagi.
"Because, in my heart was engraved the name of a gril who always waiting for my arrival. " kata Alex.
"Siapa tu cewek? " tanya Reza penasaran.
Alex tersenyum melihat betapa penasarannya teman- temannya dengan wanita yang selalu ada di hatinya dan tidak akan pernah dilupakannya.
"Dia adalah seorang gadis kecil yang cantik. Senyuman merupakan penyemangat bagi gue dan dia adalah seorang gadis yang setia menunggu gue selama bertahun-tahun, itu pun tanpa kabar. " jelas Alex kepada ketiga temannya.
"What!! Lo suka sama anak kecil. " tanya Reza, tak mengerti dengan apa yang baru di ucapakan Alex.
"Haiss sekarang gak kecil lagi lah bego. " kata Alex, lalu menjitak kepala Reza.
"Sakit bego. " ucap Reza kesal, sambil memusut-musut kepalanya.
"Ternyata lo jahat, Lex. " kata Bagas.
Kata-kata Bagas barusan membuat Alex bingung. Kenapa temannya itu mengatakan dia jahat?.
"Iya Lex, apa lo yakin dia masih nungguin lo? Mana tau kan dia udah punya pacar sekarang. " tambah Okta.
Alex hanya tersenyum "Gue yakin Ta, dia pernah berjanji sama gue dan gue yakin dia akan memenuhi janjinya. Kata om Bayu dia sering nanyain kabar gue. Kalaupun dia udah punya pacar gue akan tetap bahagia untuknya dan gue berharap cowoknya tidak akan menyia-nyiakan dia. " jelas Alex kepada ketiga temannya.
☆☆☆
Teng... Teng... Teng
"Woy udah bel tu, PR gue belum selesai ni. " kata Okta.
Mereka pun meninggalkan kantin menuju kelas. Sepanjang jalan mereka terus bergurau, saat berjalan melalui koridor sekolah tiba-tiba hujan turun.
Alex terdiam sejenak melihat pemandangan saat hujan. Ketika dia sedang menikmati melihat hujan turun tiba-tiba ada pemandangan yang membuatnya seperti dejavu, yaitu pemandangan seorang gadis kecil yang sedang bermain dengan hujan. Itu membuat Alex teringat dengan gadis kecil yang begitu dirindukannya.
I miss you, Fia. Ucapnya dalam hati dan tersenyum.
☆☆☆
"Rin diam sebentar. "
"Kenapa?"tanya Ayrin bingung.
"Bulu mata lo jatoh. "Ucap Gea, lalu mengambil buku mata Ayrin yang jatuh ke pipi dan memberikannya kepada Ayrin.
Ayrin, menatap Gea bingung. "Emangnya kenapa kalo bulu mata jatoh?"tanya Ayrin.
"Kata orang dulu-dulu kalo bulu mata jatoh berarti ada yang kangen sama lo. Ciee Ayrin ada yang kangen sama lo. " kata Gea sambil meledek.
Ayrin tersenyum "Ah lo Ge, masih percaya aja sama mitos begituan. " kata Ayrin.
"Yee... Mana gue tau. Gue kan cuma ngasih tau, kalo perkataan gue benar gimana?. "
"Serah lo deh, Ge. "Ucap Ayrin.
Mereka pun melanjutkan makan mereka, karena mereka berdua baru selesai berbelanja untuk mempersiapkan party sekolah nanti.
Jika memang benar ada yang rindu, gue berharap itu lo Lex. I, miss you too Batin Ayrin dalam hati.
_______________________________________Hay guys maaf ya aku baru bisa update soalnya gak sempat buat ngetik ceritanya.
Happy Reading guys
Semoga suka ya dengan cerita yg aku buat. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Waiting
Novela JuvenilApakah setiap penantian akan memiliki ujung? Tapi untuk setiap kerinduan pasti ada waktunya untuk berjumpa. Dan untuk setiap cinta akan ada hati yang tulus untuk membalasnya. Begitu juga yang dirasakan oleh Syafia Ayrin, kenangan massa kec...