Chapter 2: Ferris Wheel

16K 1.5K 43
                                    

(Song by Jung Seung Hwan - If It's You)

(Song by Jung Seung Hwan - If It's You)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa POV

Minnie terus mendesak ku untuk pergi dari asramanya. Karena dia tidak ingin memberku yang lain mengkhhawatirkan diri ini. Dan disini lah aku akhirnya berada didepan pintu asramaku.

Ugh padahal aku masih sangat mengantuk. Ketika aku membuka pintu semua terasa hening, tidak ada orang diruang tengah dan aku sangat bersyukur. Mungkin mereka masih tidur, ucapku dalam hati. Ini sangat bagus, jadi mereka tidak akan tahu jika aku semalam pergi. Dan aku langsung pergi menuju dapur, karena aku sangat haus. Ku teguk segelas air putih seperti tiada hari esok. Lalu aku membalikkan arah tubuh ini dan...

"Ya Tuhan!!!" aku pun tersedak.

Disitulah Jennie berdiri di frame pintu dapur sambil menatap dalam diriku dan menyilangkan kedua tangannya, sungguh aku tidak bisa membaca ekspresinya. Tatapannya sungguh mengintimidasi. Aku bisa melihat lingkar matanya menghitam seperti orang kurang tidur. Namun, tidak bisa dipungkiri dengan wajahnya yang sedingin es itu terdapat mata kucing yang indah.

"Dari mana kamu, Lisa?" dengan nada datarnya.

Semenjak dia tidak tahu, jadi aku memilih untuk berbohong.

"Ah, a-aku pulang dari jogging, Jennie. Ya jogging" sambil memberikan senyuman pahit. Sungguh alasan sangat bodoh Lisa, ucapku dalam hati.

"Kau pikir aku tidak tahu. Berhenti berbohong" Jennie nampak kesal sekarang. Dan jujur aku sebenarnya tidak menginginkan hal itu.

"Jennie aku-" dan Jennie langsung memotong penjelasakanku.

"Lisa, kau tahu... semalam aku langsung pulang dari rumah orang tuaku, karena Jisoo unnie menelpon ku bahwa kau tidak ada dikamar padahal sudah tengah malam. Aku tahu kau memang suka keluar, tapi lihatlah waktu, Lisa. Seoul bukan lagi tempat yang aman. Kami sangat mengkhawatirkanmu, dan aku terus mencoba menelepon hampir puluhan kali. Tetapi kau tidak mengangkat nya. Kami hampir memanggil polisi! Aku menunggumu semalaman, dan sampai detik ini aku tidak ada tidur. Jadi jangan kamu mencoba untuk mengucapkan omong kosong dan berhenti membuat masalah!" dari kalimat yang panjang itu kalimat terakhir yang Jennie ucapkan membuatku sadar aku hanya menjadi beban untuknya.

"Aku... minta maaf, Jennie." Hanya itu saja yang dapat aku ucapkan. Sebenarnya mataku perih dan aku tahu itu tanda aku ingin menangis, tapi sebisa mungkin aku menyembunyikan dari hadapannya. Karena aku tidak ingin dia melihat sisi lemahku ini. Walapun memang aku seseorang yang lemah.

"Hei, Jen-- Lisa! Astaga dari mana kamu semalam?" Jisoo unnie yang tiba-tiba muncul dari belakang Jennie.

Jisoo unnie langsung memelukku. "Lisa, lain kali jika kamu ingin keluar malam ajaklah aku, dan aku akan menemanimu. Jika tidak mau, Setidaknya beritahu kami kemana kamu pergi. Kami sangat mengkhawatirkan mu" aku tersenyum kecil. Jisoo unnie memang terkadang sangat usil, suka menjahili, dan menggodaku tetapi dia sangat tulus serta perhatian.

Someone You Can't Have (JENLISA) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang