Chapter 26: Unconditionally

10.4K 1K 44
                                    

Lisa sekarang sedang bersantai dikamarnya bermain dengan kedua kucingnya, Leo dan Luca. Blackpink kini lagi memiliki waktu senggang, karena konser selanjutnya akan diadakan minggu depan. Jadi mereka menghabiskan waktunya dengan bersantai. Jisoo dan Chaeng pergi kerumah orang tua mereka, dan Lisa? Lisa tidak bisa pergi kemana-mana. Ibunya sebenarnya akan mengunjungi dirinya ke Korea tetapi tertunda karena ada urusan mendadak, Lisa juga tidak ingin menganggu member lain yang sibuk dengan keluarga mereka. Sebenarnya, Lisa ingin mengajak Tzuyu bertemu hanya sekedar untuk bercengkrama seperti teman baik biasa lakukan. Dia juga ingin bertemu Minnie dan Miyeon tapi sayang ternyata mereka semua sibuk akan event comeback mereka. Jadi disinilah Lisa, sendirian. Jennie? Jennie adalah anak tunggal, ayah dan ibunya memintanya untuk menghabiskan waktu bersama, sebenarnya Jennie ingin mengajak Lisa, tetapi Lisa menolak dengan alasan dia tidak ingin menganggu acara keluarga Jennie.

Lisa sibuk bermain dengan Leo & Luca tidak menyadari kedatangan Jennie yang tengah mengetuk pintunya yang telah terbuka lebar sedari tadi.

"Sayang..." kata Jennie.

"Sudah selesai ketemu dengan orang tuamu?" tanya Lisa kaget melihat Jennie yang cepat kembali dari perkiraan nya.

"Sudah" jawab Jennie singkat, sambil berjalan menuju Lisa yang sibuk memainkan tali dengan Luca.

"Bagaimana? Are you having fun?" tanya Lisa.

"Iya" Lisa lalu menolehkan wajahnya ke Jennie.

"Mengapa wajahnya murung begitu, baby? Kan sudah quality time dengan orang tuamu"

"Entahlah, aku hanya memikirkan kamu yang sendirian di apartement"

Lisa pun tersenyum.

"Baby, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku . Coba lihat disini kan ada Leo dan Luca yang menemaniku. Hmm? Senyum? Lisa yang menggoda Jennie yang masih terlihat murung.

Lisa langsung menggendong Leo yang gendut dan memainkan perutnya.

"Leo, lihatlah Nini sekarang lagi murung, aku tidak tahu apa penyebabnya. Tetapi sekarang pipi mandunya akan jatuh, haruskah kita mentransferkan lemak mu ini ke pipi mandunya?" Lisa yang masih memainkan Leo.

Jennie langsung tersenyum senang karena melihat kekonyolan pacarnya itu.

"Lisa!" Jennie mencubit perut Lisa.

"Ouch! Sakit"

"Makanya jangan panggil aku mandu, atau aku akan menghilangkan pipi ini" ancam Jennie.

Lisa tetap memainkan Leo.

"Sekarang dia mengancam kita, Leo. Apa yang harus kita lakukan?"

Jennie tidak bisa menahan senyumnya, dia merasa benar-benar bahagia karena tingkah Lisa.

"Lisa?" Panggil lembut Jennie sambil menatap wajah Lisa.

"Hmm?" Lisa sekarang menghadapkan wajahnya ke Jennie.

Jennie mengecup bibir Lisa cepat.

Lisa diam membatu, melihat itu Jennie jadi tertawa.

Sekarang pipi Lisa menjadi merah seperti tomat.

"Ah! kenapa kamu suka sekali menggoda ku seperti ini?!" Kata Lisa sekarang dia menutupi wajahnya.

Mereka sudah pernah berciuman berkali-kali. Tetapi setiap kali terjadi selalu membuat keduanya malu bukan kepalang.

"Kenapa? Apa kamu tidak suka?" Jennie menatap dalam mata Lisa, hasratnya ingin mengoda Lisa memuncak.

Lisa yang ditatap seperti itu menjadi gugup. Dia menelan air liur nya sendiri.

Someone You Can't Have (JENLISA) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang