Chapter 30: What is Happening?

9.1K 961 61
                                    

(Song By k.Will - Growing)

Lisa telah dalam penanganan rumah sakit. Jisoo, Jennie & Chaeng menunggu dengan sabar diruang tunggu. Lisa sudah didalam Emergency Room selama satu jam. Media tidak henti-henti nya memberitakan kejadian itu. Penggemar lokal Korea, maupun Internasional histeris dibuatnya. Apalagi rakyat Thailand, mereka tidak bisa membendung air matanya. Pada malam itu juga orang tua Lisa langsung terbang ke Korea untuk menemui anaknya semata wayangnya itu.

Jennie berdiri sembari menangis tidak bisa berdiam diri. Dia merasa ini adalah salahnya. Chaeng disisi lain, masih duduk dengan matanya yang sembab. Jisoo juga terduduk diam, melihat kedua adiknya itu, dia berusaha menenangkan mereka.

"Jennie bisakah kamu tenang dan duduk disini?" Ajak Jisoo.

Namun Jennie mengelengkan kepalanya.

"Aku tidak bisa, Unnie. Ini semua salahku" air mata itu terjun dengan bebas dikedua pipinya bak bendungan yang runtuh.

"Jangan menyalahkan dirimu, Jennie" ujar Jisoo lembut.

Jennie hanya diam.

Lalu dokter keluar dari ruangan penanganan.

Jennie menghampiri dengan cepat dokter itu begitu pula Jisoo dan Chaeng.

"Bagaimana keadaan Lisa, dokter?" tanya Jennie mimik wajah kekhawatiran tak bisa ia tahan lagi.

"Kami harus segera melakukan tindakan operasi pada Lisa, Lisa mengalami Epidural Hematoma, yaitu pendarahan pada otaknya. Kami harus mengeluarkan darah itu. Dan kedua tulang rusuk Lisa patah. Lengan serta kakinya mengalami keretakan. Kami sementara ini sudah menangani untuk rusaknya tulang-tulang Lisa. Namun untuk melakukan prosedur operasi untuk kepala Lisa kami harus meminta Consent Medical Procedure pada orang tuanya. Karena ini adalah operasi besar" ujar dokter pria itu.

Jennie tidak dapat menahan air matanya, dia menangis terisak-isak. Chaeng langsung memeluknya.

"Dokter, orang tuanya lagi dalam perjalanan ke Korea dari Thailand. Jika ini adalah darurat sebaiknya anda segera melakukan prosedur itu. Saya akan mewakilkan untuk sementara, saya kakaknya" kata Jisoo.

Dokternya hanya bisa menghembuskan napasnya.

"Baiklah"

...

Sudah tiga jam mereka menunggu kabar dari operasi Lisa. Mereka semua lelah.

"Jennie, Chaeng, sebaiknya kalian istirahat dulu. Biar aku yang menunggu Lisa disini" ucap Jisoo dengan lelah.

"Aku tidak akan pergi, Unnie" kata Jennie bersikeras.

"Aku juga, Unnie" sahut Chaeng.

Selang beberapa waktu kemudian dokter pun keluar.

"Bagaimana dok?" tanya Jisoo khawatir.

"Operasi Lisa berjalan dengan lancar. Syukurnya benturan pada kepala Lisa tidak mengakibatkan begitu banyak perdarahan pada otaknya, sehingga tidak ada kendala. Dan kondisi Lisa untuk saat ini stabil, dirinya masih dalam efek anastesi"

"Kira-kira kapan Lisa bangun, dok?" tanya Chaeng.

"Saya tidak bisa menjamin, kapan Lisa akan sadar. Perdarahan yang terdapat dikepala Lisa, menyerang lapisan otaknya dan itu bersangkut paut dengan saraf utamanya. Saya mengharapkan Lisa akan sadar mungkin besok pagi. Dan kami akan terus memonitor kondisi Lisa. Jadi jangan khawatir"

"Terima kasih banyak, dokter" kata Jisoo.

"Sama-sama"

...

Someone You Can't Have (JENLISA) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang