Enam

12K 414 2
                                    

Tibalah kami di aula utama

kami mengambil tempat duduk di tengah-tengah, karena merasa tempat itu adalah tempat ternyaman dan letaknya strategis, tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dari podium

setelah semua murid sudah masuk kedalam aula, mulailah terdengar suara microfont

"ehem.. perhatian-perhatian, terimakasih saya ucapkan kepada seluruh siswa siswi NYHS yang telah hadir dan mau berkumpul di aula yang kita cintai ini, baik itu dari kelas 10, 11, maupun kelas 12. baiklah agar tidak memperpanjang kata, mari kita undang Ibu kepala sekolah kita, Mrs. Elle. kepada Mrs. Elle saya persilahkan" 

tak lama setelah itu, kepala sekolah naik ke panggung utama atau podium

"Selamat pagi anak-anak.." kata sang kepala sekolah

"selamat pagi Mrs" sahut seisi aula

"baiklah, langsung saja pada inti pengumpulan siswa disekolah ini, jadi anak-anak, aku beritahu pada kalian semua," Mrs elle menghentikan bicaranya sebentar dan menghembuskan nafasnya.

"Bahwa disekolah kita ada sebuah tragedi yang memakan korban lebih tepatnya pembunuhan, dan korban itu siswi perempuan kelas 11. aku tak tahu pasti bagaimana ini bisa terjadi, tapi aku berharap kalian semua bisa berhati-hati dan menjaga diri, kalau kalian merasakan ada sesuatu yang ganjal disekolah kita, silahkan langsung memberitahu aku, atau guru yang ada" Ucap Mrs Elle

mulailah terdengar kegaduhan di aula

ada yang panik, tak percaya, takut, dan merasa terancam, mereka seakan akan tidak bisa mengontrol perasaan masing-masing

"harap tenang! harap tenang!" kata Mrs Elle lagi

"Kalian jangan jadi panik seperti ini, jika kalian panik dan orang yang membunuh itu tahu, sama saja kita memberi dia celah untuk sipelaku melalukan pembunuhan lagi. berusahalah untuk biasa biasa saja, sembunyikan perasaan takut kalian. karena itu bisa menuntun kita untuk menemukan siapa dalang dari semua ini. aku harap kalian juga bisa bekerja sama satu sama lain, dan saling melindungi satu sama lain. mengerti?" Kata Mrs Ellen panjang lebar

"Mengerti Mrs.." jawab seisi aula

"baiklah, sekian pemberitahuan pagi ini, silahkan kalian masuk kekelas masing-masing" kata Mrs Elle membubarkan.

Setelah aba-aba Mrs Elle untuk meninggalkan aula, kami berlima pun bergegas meninggalkan aula itu

diperjalanan menuju kelas...

"parah ya disekolah kita sampai ada pembunuhan gitu," Vansya membuka pembicaaan

"iya.." kataku

"tapi, sebelum itu, aku ingin memberi tahu kalian penemuan mayat pembunuhan itu dimana" sambungku lagi

Sandra, Vansya, Leo, dan kevin menghentikan langkah mereka dan dengan wajah serius ingin tahu mereka tunjukkan padaku, tentu saja aku juga menghentikan langkah dan mulai serius menceritakan

"Ceritakan Emma" kata Leo

"baiklah, jadi gini, kemaren waktu pelajaran Miss Lia, kami seisi kelas dikagetkan dengan tangisan bercampur teriakan seorang perempuan. dan yang ku tahu nama perempuan itu Marsya, dia yang melihat mayat itu pertama kali, terus, karena Miss Lia terkejut karena suara tangisan Marsya yang bergema-gema di koridor dan waktu ia lewat pas sekali didepan kelas ku, Miss Lia langsung keluar kelas dan menemui Marsya. karena miss Lia iba melihat gadis itu, dan dikoridor merupakan tempat yang tak tepat untuk menanyakan masalah Marsya, miss Lia pun bergegas menjauh dari kelasku, tanpa tak sengaja, disaat yang bersamaan, aku ingin ke toilet, kan kalian tahu, kalau dari kelas ku menuju toilet harus melewati ruang guru dan kepala sekolah"

mereka berempat mengangguk

"aku melihat pintu ruangan Mrs elle terbuka, tapi tidak lebar palingan hanya 10cm, karena aku penasaran, aku pun mendengarkan pembicaraan mereka secara diam-diam. yang aku dengar, si Marsya melihat mayat itu di ruangan olahraga, aku tak tahu pasti gimana-gimananya, tapi yang ku tahu mayat itu ditemukan di sana. saat aku sudah selesai dengan urusan toilet, aku ingin kembali kekelas tapi dengan rute perjalanan yang berbeda. aku mengitari beberapa kelas 11 dan tak sengaja melewati ruang olahraga yang pada saat itu sudah di penuhi dengan polisi dan anak kelas 11A sport" kataku panjang lebar

"itu gila" kata Kevin

"mulai sekarang kita harus waspada, jangan terlalu percaya pada siapapun, karena kita tidak tahu pasti siapa dalang dari semua ini. bisa sajakan siswa di sekolah ini juga?" kata Sandra

"hmm.. bisa jadi" kata Vansya

"sudah sudah, karena kita sudah tahu mengenai berita ini, dan berhubung guru kelas kita udah dateng tuh, mungkin pembicaraan kita mengenai topik panas pagi ini berakhir disini" Kata Leo

Leo menunjuk salah satu koridor yang terlihat ada beberapa guru sedang berjalan untuk menuju kelas yang akan di ajar mereka, dan saat itu, guru pelajaran pertama kelas Sandra, Vansya, Kevin, dan Leo termasuk didalam rombongan guru tersebut.

"hm baiklah, saatnya kita berpisah" kataku

kami pun akhirnya bubar dan masuk ke kelas masing-masing.

BERSAMBUNG...

Psycho High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang