Sepuluh

8.9K 359 24
                                    

"akun didalam cctv ini sengaja di matikan, dan kata sandi sebenarnya sudah diubah. untunglah aku bisa membobolnya" kataku

"tapi... siapa yang melakukan ini? daann bagaimana orang itu tahu mengenai ruang rahasia ini?" tanya Vansya

"ntahlah aku juga tak tau" jawabku

"hm emma, coba kau atur ulang kata sandinya dan coba kau hubungkan ke kamera pemantau" kata kevin

"oke.." kataku

aku berhasil mengatur ulang dan menghubungkan komputer dengan kamera pemantau

"ini cctv di ruang olahraga!" kata Sandra

"ya benar! ini terlihat sangat di sengaja guys" timpal Leo

"maksud mu?" tanya Vansya

belum Leo menjawab sudah di potong oleh Kevin

"kamera di titik tertentu memang sengaja dimatikan agar perbuatan pelaku pembunuhan ini tidak terdeteksi dan tidak bisa dilacak" katanya

di iyakan dengan anggukan Leo

"dan kamera ini pas sekali ditempat terjadinya pembunuhan itu" kataku

"iyaa" kata Sandra

aku masih mengotak atik komputer ini, karena aku masih penasaran dengan semua isi rekamannya

aku mereplay ulang semua rekaman yang didapat di cctv ini. ingin mengecek satu persatu video yang ada sangkutannya sama pembunuhan itu

aku di buat terdiam sejenak sebelum aku mengklik satu video yang tanggalnya tertulis sebelum tanggal kejadian pembunuhan itu.

"guys" panggil ku kepada temanku yang kala itu sedang mencoba untuk menghubungkan komputer yang mati dengan kamera pengawas

semuanya kini menatap ku
dan mulai jalan mendekatiku

"lihat" kataku

"apa ini tersangkanya?" tanya Vansya

ada seorang yang menggunakan jaket hitam yang wajahnya sengaja ditutup oleh masker dan penutup kepala.. kami tak bisa melihatnya dengan jelas

sudah berkali kali aku mem-pause kan rekaman itu. dan sialnya selalu saja buram

"tapi siapa dia?" kata Leo

"ntahlah.. aku merasa dia seperti murid disekolah ini" kata Vansya

"iyaa.. aku merasa juga begitu. dari gerak geriknya" timpal Sandra

"kalau bukan dari sekolah ini bagaimana dia bisa tahu ruangan ini? itu tidak mungkin" kataku

"iya.. aku merasa juga begitu, pasti dia salah satu warga sekolah ini" kata Kevin

Kevin mengarahkan kami semua untuk mencari komputer yang mati dan mencoba untuk menghubungkan semua kompter itu dengan kamera pengawas

semuanya fokus pada pekerjaan masing masing.

Vansya tiba tiba menghentikan aktifitas nya, ia berpamitan pada kami

"guys aku ingin buang air kecil, aku duluan ya" katanya

"apa kau berani sendirian Vansya?" tanya Sandra dan anggukan dari ku menyetujui pertanyaan Sandra

"iya" kata Vansya

keluar lah vansya dari ruangan cctv

dan kami kembali mengotak atik komputer

alhasil semuanya telah terhubung ke kamera pengawas

semua kamera yang sengaja tidak terhubung berada di titik titik utama jalur lewatnya sang pembunuh.

kami hanya mendapat sedikit dari gerak geriknya karena orang itu tidak terlalu jelas

25 menit kemudian..

"kemana Vansya? lama sekali dia, ini sudah hampir setengah jam" kata Kevin

"eh iya ya? where is she?" kataku

"bagaimana kalau kita cari, perasaanku sudah tak enak" timpal Sandra

kami berempat sepakat untuk mencari Vansya. saat sudah sampai di ujung pintu ruang cctv notifakasi chat grup terdengar

TING!

sontak kami semua mengecek hp masing-masing

Vansya : "sorry guys, aku pulang duluan ya soalnya ada urusan mendadak, tak bisa ku tinggalkan"

semua bingung

"masa Vansya pergi begitu saja? ah mungkin emang ada keperluan mendadak" batinku

"hmm dia sudah pulang duluan" kata Sandra

"ya sudahlah, ayo kita kembali pada tugas" ucap Leo yang di setujui oleh anggukan semua

BERSAMBUNG...

Psycho High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang