Delapan

10.4K 371 6
                                    

duduk berlima berjejer dan di hadapkan dengan kepala sekolah yang dengan keraguan sangat mendalam menghadap kelima muridnya. hanya meja besar didepan kelima murid tersebut yang memisahkan antara mereka dan kepala sekolah.

"baik anak-anak, aku memanggil kalian berlima kesini karena ada misi penting" kata mrs Elle

"misi apa itu mrs?" kataku

"aku percaya padamu emma, karena kau dapat menganalisa dengan sangat baik" kata mrs elle

"aku percaya pada mu leo karena kau adalah ketua osis di sekolah ini"

"aku percaya padamu vansya, sandra, karena kalian adalah duta keamaan di sekolah ini"

"dan kau kevin, aku percaya padamu karena kau merupakan orang yang ahli dalam menyelesaikan masalah" kata mrs elle lagi panjang lebar

"apa yang anda maksud mrs?" kata kevin tak mengerti yang diikuti anggukan ke 3 temanku

"aku sudah berupaya memanggil petugas keamanan seperti polisi dan detektif untuk menyelidiki kasus sekolah kita, tapi.. mereka masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengunggapkan siapa penyebab semua kekacauan ini" kata mrs Elle

beliau menghela nafas berat

"aku tak bisa menunggu lebih lama lagi, karena aku yakin pasti akan ada kasus kasus yang lainnya disekolah kita."

"jadi.. maksud mrs memanggil kami, ingin kami yang menyelesaikan masalah ini? begitu?" sambung kevin

"ya begitulah" jawab mrs Elle

"tapi mrs, kami tidak yakin akan bisa menyelesaikan ini. ini terlihat rumit" sambung Sandra

"aku yakin kita bisa memecahkan masalah ini" sahutku.

"ya, kita kan belum mencobanya, apasalahnya mencoba?" sambung Leo

"baiklah-baiklah," kata Sandra lagi

Vansya sedari tadi hanya diam, ia bingung, sekaligus lumayan takut karena ini bukan di sebabkan oleh mahluk halus atau sejenisnya, melainkan sesama manusia dan manusia itu adalah pembunuh itu lebih menyeramkan dari apapun

Leo yang duduknya tepat di samping Vansya memegang pundak vansya sambil berkata

"ayolah vansya, aku yakin kau bisa! kau tidak sendirian, ada kami berempat di sini"

"hm okey okey, I think am just nerveous" kata vansya

"hahaha you try to lying vansya" sambung Sandra

ya sandra emang memiliki watak pengejek, dan suka sekali bikin kesal orang lain.

mrs Elle pun mencoba senyum, ya senyum yang dibuat buat.

karena sebenarnya ia ragu untuk memberikan misi ini pada siswa siswinya, yang seharusnya tak boleh ikut campur dalam masalah serius seperti ini.

tapi ia punya pemikiran tersendiri, dan ada sedikit keyakinan pada kelima murid yang emang terkenal akan kejeniusan dan kepintaran mereka dalam menghendel seisi sekolah.

"terimakasih anak anak, emang seharusnya aku tak memberi kalian misi seperti ini. tapi, kita tidak boleh hanya berpatok pada polisi dan  detektif itu saja, ini sekolah kita, maka kita juga harus mencari tahu" kata mrs Elle

"baik mrs" ucap kami berlima serentak

kami di beri beberapa perlengkapan oleh mrs Elle, seperti kamera, buku catatan khusus, dan file penting yang ada disekolah, serta kunci khusus untuk ruang cctv

ya, disekolah ku terdapat ruang cctv tersembunyi yang tak semua orang bisa masuk kesana.

setelah semua sudah beres di berikan oleh mrs Elle termasuk tugas dan clue yang akan kami jalani dalam penyelidikan ini, kami pun di bubarkan dan boleh kembali kekelas

saat keluar dari ruang kepala sekolah, kami semua linglung dan mulai tenggelam kedalam dunia masing-masing

kami ber5 menyusuri koridor yang kosong karena beberapa menit lalu bel tanda istirahat yang menandakan jam istirahat telah berakhir, tapi kami diizinkan kepala sekolah untuk sedikit terlambat mengikuti pelajaran disekolah.

"apa yang akan kita lakukan setelah ini?" tanya Sandra

"baiklah, jadi gini, nanti malam kita kembali berkumpul disekolah" jawab Kevin

"WHAT??!!" jawab aku, sandra, dan vansya serentak

"are you crazy?" kata vansya

"that's more dangerous I think!" sambung sandra

"ya, apa kau yakin?" tanya ku

kevin menghela nafas

"ya, yakin"

"aku setuju dengan pendapat kevin, kita harus menyusun strategi dan rencana untuk menangkap si pelaku itu harus secara rahasia. tanpa diketahui oleh orang lain selain kita ber5" tambah Leo

"itulah yang aku pikirkan tadi" sambung kevin

"tapi... apa mesti di sekolah? kalau pembunuhnya datang pada malam itu bagaimana? kita tidak tahu berapa banyak mereka, kalau misalnya mereka lebih dari 6 orang bagaimana??" tanya Vansya panik, sekaligus panjang lebar

"harus disekolah, karena, tempat kejadian perkara itu di sekolah vansya, tidak mungkin! aku yakin sekali pembunuh itu hanya 1. kalau lebih dari 1 maka mereka akan mudah tertangkap identitasnya oleh polisi. dan cara kerjanya tidak akan semulus ini" jawab Kevin panjang lebar

aku sandra dan leo hanya mengangguk.

kami pun bubar dan masuk kekelas masing-masing ...

BERSAMBUNG...

Psycho High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang