Dua Puluh Tujuh

2.9K 276 52
                                    

"bibi... aku pulang..." Sapaku.

Loh? bibi mana?

"bikkkk...."

"Ah iyaaa non? maaf tadi bibi tidak dengar, lagi nyuci piring di belakang" kata bibi sambil menghampiriku

"ohh.. kukira bibi kemana" kataku lagi

"tidak kemana-mana, ini sudah jam 3.00 pm, ayo, non belum makan kan? bibi sudah masakkan makan siang non" Kata bik Vie

aku pun mengikuti langkah kaki bik Vie yang mengarah ke ruang makan. meletakkan tas sekolah ku di samping kursi, dan mulai mengambil piring yang sudah tersedia di atas meja.

"ummm.. lauknya enak enak semua bik, makasih ya bik" kataku sopan

"sama sama Non. oh iya Non, lusa Mami dan Papi akan pulang" kata bik Vie yang seketika membuat ku bersemangat.

"benarkahhhh bi??" tanyaku sekali lagi

"Iya non, cepat habiskan makannya Non" kata bik Vie yang membuyarkan lamunan kesenanganku.

seketika tanpa sengaja aku melihat kearah jam di dinding

ah... sudah jam 3.23, aku harus bergegas mandi dan mempersiapkan barang barang untuk pergi ke artica forest. gumamku dalam hati

"bik sudah selesai, aku keatas dulu ya bik" tanpa mendengar jawaban bik Vie aku segera ke lantai 2 rumahku.

sesampainya di kamar, aku mencari barang barang apa saja yang aku butuhkan untuk menjelajah nanti. sudah termakan waktu sekiat 12 menit.

'ahhh.. waktunya makin menipis'

ku percepat kegiatan kemas-mengemasku, aku pun segera berhamburan menggapai handuk di samping kamar mandi dan segera masuk kedalamnya.

selesai mandi, aku berpikiran untuk mengenakan pakaian serba panjang, karena diartica forest terkenal dengan udaranya yang sangat menusuk, sudah seperti di musim dingin.

'ah selesai juga...'

akupun segera turun dari lantai 2, menemui bik Vie, saat menemuinya, bik Vie terlihat kebingungan dengan gaya ku seakan akan aku ingin pergi jauh.

"bik.. sepertinya aku akan pulang malam hari ini, untuk kepastian jam berapa aku pulangnya, akan ku kasi tau melalui telpon" kataku.

"Mau kemana non..? apa tugas sekolah lagi? kenapa mesti malam terus?" ucap bik Vie khawatir.

"ada yang harus ku kerjakan bik, dan hanya ada waktu malam untuk menyelesaikannya, bibik jangan khawatir ya" aku pun memeluk bik Vie untuk menenangkannya. dan bik Vie pun membalas.

TITTT!!
TIIITTT!!

"bik, sepertinya Kevin temanku sudah sampai, aku pergi dulu" kataku

"iya Non, hati-hati"

aku segera menemui Kevin di teras depan rumah dan langsung masuk kemobilnya yang sudah terparkir didepan teras.

"baiklah, kalian sudah siap? sudah di pastikan tidak ada barang yang tertinggal?" kata Kevin dengan pandangan menatap ke depan sembari memegang stir mobilnya.

"sudah Kevin. saatnya kita berangkat" kata Leo
bersamaan dengan anggukan aku dan Sandra

Kevin pun menancapkan gas mobilnya dan keluar dari perkarangan rumahku.

kami melewati kota New york yang menyediakan pemandangan gedung-gedung tinggi dengan hiasan langit berwarna orange kemerahan mengingat waktu sudah menunjukkan sore hari.

Psycho High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang