11. lied

1.6K 256 20
                                    

Jujur, kali ini entah kenapa gue menjadi sangat benci dengan permainan kartu yang diakhiri dengan kata 'UNO' ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur, kali ini entah kenapa gue menjadi sangat benci dengan permainan kartu yang diakhiri dengan kata 'UNO' ini. Karena gara-gara permainan yang di lakukan dua ronde itu, mampu membuat gue dan Reka kalah telak. Biasanya permainan 'UNO' ini adalah hal yang paling gampang bagi gue. Dengan modal strategi yang cerdas buat jatohin lawan, biasanya gue selalu menang dalam waktu yang lumayan singkat.

Tapi sekarang nyatanya keberuntungan lagi gak berpihak pada gue. Entah karena gue yang kurang beruntung atau bagaimana gue juga gak ngerti, gue malah kalah telak di ronde kedua dan Reka di ronde pertama. Dan gue pun akan bersikap biasa aja kalau memang dalam permainan ini tidak mengandung peraturan yang bikin gue kesel.

Masalahnya, sebelum kita main, kita membuat aturan yang mana permainan akan dilakukan dua ronde, dan jika pemain yang kalah ia harus pergi ke pasar atau supermarket untuk membeli persiapan malam tahun baru nanti. Seperti yang udah gue bilang sebelum nya, kita kekurangan persiapan sehingga membuat semuanya kewalahan. Jangan kan mempersiapkan untuk tahun baru nanti malam, tadi aja mau sarapan kita uring-uringan karena gak ada yang bawa perbekalan makanan seperti mie instan atau telur. Akhirnya gue juga yang dijadiin korban buat beli indomie ke warung dan buatin mereka sarapan ckck.

Kayaknya gue beneran merasa jadi poliandri sekarang.

Gara-gara aturan konyol itu, sekarang gue dan Reka malah bingung harus pergi kemana, belum lagi mobil yang kita sewa ini ac nya bermasalah bikin gue kepanasan berada di dalam sini. Dengan modal google maps dan kesotoyan Reka semua malah jadi semakin berantakan. Kita berdua nyasar entah berada dijalan mana, mending kalo nyasar di Bandung mah masih gampang, lah ini di Jogja gue mana tau kan. Ditambah lagi gue harus berdampingan dengan orang yang otak nya agak miring macem Reka, bisa-bisa gue stuck di jalanan sampe besok.

"Bang tanya orang kek. Jangan sotoy deh, gue gak mau ya nanti tiba-tiba ada dihutan." Gue mendelik sebal menatap Reka dengan tampang santainya malah terkekeh ngeliat gue uring-uringan.

" Gue mendelik sebal menatap Reka dengan tampang santainya malah terkekeh ngeliat gue uring-uringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Santai kali, kita nyasar masih di Indonesia bukan di Arab."

"Lagian udah tau sinyal jelek kayak begitu malah dipaksain buat google maps, kan jadi error." Kata gue, masih dengan nada kesel.

EDGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang