12. try to trust

1.5K 259 55
                                    

"Take off nya jam berapa?" Gue yang mendengar ucapan Edgar di sambungan telepon otomatis melirik jam yang melingkar di tangan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Take off nya jam berapa?" Gue yang mendengar ucapan Edgar di sambungan telepon otomatis melirik jam yang melingkar di tangan gue. "Gak tau, harusnya jam satu tadi, tapi malah delay." Gue mendengus karena udah hampir satu jam gue nunggu di bandara gara-gara pesawat nya yang katanya delay. Emang sih, cuaca akhir-akhir ini sulit buat di prediksi.

"Besok aku kerumah ya."

"Ngapain?" Gue tau, jahat banget rasanya gue nanya kayak gini. Tapi entah kenapa, gue merasa enggan buat ketemu Edgar.

"Aku kangen."

Gue terdiam saat dua kata itu terlontar begitu saja dari mulut Edgar. Untuk kali ini rasanya gue merasakan sakit setelah Edgar mengucapkan kata 'kangen'. Biasanya, gue bisa senyum-senyum sendiri dan makin betah ngobrol sama Edgar kalo dia udah bersikap manis kayak gini, walaupun cuma via telepon. Tapi sekarang rasanya beda, gue lebih memilih menghindari Edgar kali ini.

Gue masih terdiam, sampai akhirnya Edgar kembali bersuara karena mungkin menunggu balasan dari gue yang belum gue lontarkan juga.

"Kamu gak kangen aku?" Tanya nya, dengan suara yang terdengar ... memelas.

Gue menelan ludah, "Kangen ... kok."

Gue bisa mendengar Edgar terkekeh pelan diseberang sana, dan lagi-lagi gue hanya bisa diam, lantas melanjutkan ucapan gue, "Yaudah aku tutup ya Gar, sampai ketemu besok."

Gue bisa mendengar Edgar membuang nafas kasar, kayaknya Edgar notice kalau sekarang gue sedang dalam mood yang tidak baik. Dan akhirnya dia menjawab, "Hm, kamu hati-hati ya. Love you."

Gue tau, jahat banget rasanya langsung menutup sambungan telepon gitu aja tanpa membalas ucapan Edgar barusan. Tapi gue beneran merasa enggan kali ini, setiap ucapan yang Edgar lontarkan tadi, gue malah ngerasain sakit terus-menerus.

Dan kemarin, gue bahkan inget banget Edgar gak ngabarin gue sama sekali. Setelah malam tahun baru, gue dan yang lainnya langsung balik ke villa, dan gue mencoba buat menghubungi Edgar tapi dia gak menjawab panggilan masuk dari gue, chat gue pun gak ada yang dia respon sama sekali, padahal gue tau Edgar udah baca Line dari gue itu, karena adanya tulisan 'read' yang otomatis bakal tertera disana menandakan kalau dia udah membaca pesan dari gue.

Bahkan, seudah gue istirahat dan menjalani aktivitas pagi sampai malam lagi pun, Edgar masih gak ada tanda-tanda ngehubungi gue. Baru lah esoknya—lebih tepat nya sekarang, Edgar secara tiba-tiba menelpon gue karena mungkin dia inget gue bakal balik sekarang. Karena sebelum berangkat liburan, gue sempat bilang kalo gue bakal balik pada tanggal 2 Januari.

EDGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang