8

4.3K 415 21
                                    

....

....

....

Hening.

Mino mendorong lengan Jennie. "Jangan pura2 tidur ya kau!" Ucapnya kesal.

Jennie terkekeh.

Mino beringsut mendekati Jennie dan masuk ke dalam selimutnya.

"Mau jadi pacarku, ya?" Bisiknya.

"Aku akan ke new zealand." Ucap Jennie pelan.

"Tidak ada masalah. Aku bisa mengunjungimu sesekali. Dan kau bisa mengunjungiku sesekali." Ucap Mino enteng.

Obrolan ini tidak pernah ada dalam hubungan Jennie dan Kai. Alih2 mempertahankan, Kai malah marah dan menentang keputusan Jennie.

"Kau akan jadi seorang trainee dan idol." Ucap Jennie kemudian.

"Banyak kok trainee yang berkencan, idol juga banyak." Ucapnya kembali enteng.

Jennie terkekeh. "Kau positif thinking sekali. Ketularan Dahyun?" Tanya Jennie masih membelakangi Mino.

"Bagaimana?" Tanya Mino.

Jennie diam. Perlahan ia membalikkan badannya menghadap Mino. Jarak diantara mereka sungguh dekat. Tatapan mereka terpaut satu sama lain. Dengan backsound dengkuran Hanbin. Malam sunyi itu terasa begitu panjang dan melambat ketika tatapan mereka menyatu.

Mino terus menatap Jennie menunggu jawaban dari sahabatnya itu.

"Haruskah kita mencobanya?" Tanya Jennie dengan wajah merah.

Senyuman di wajah Mino melebar. Ia hampir saja bersorak sorai senang jika saja Jennie tidak segera membungkam mulutnya dengan kedua tangannya.

"Diam bodoh!" Bisik Jennie dengan mata melotot.

Mino terkekeh. Jadi pacar atau tidak Jennie tetap galak seperti biasanya. Mino pun melingkarkan tangannya di pinggang Jennie dan menarik gadis itu mendekatinya.

"Ya, ya! Song Mino!" Jennie panik.

Mino hanya cengengesan dan mencium kening Mino. Membuat Jennie tertegun.

"Kau suka dicium keningnya kan?" Tebak Mino.

Wajah Jennie memerah. Ia menenggelamkan wajahnya di dada Mino.

"Aku tahu dadaku bagus." Ucap Mino mengejek Jennie.

Jennie memukul dada Mino. Wajahnya masih merah padam dan panas. Mino mengeratkan pelukannya.

"Kau yakin mereka sudah tidur semua?" Bisik Jennie.

Mino menggedikkan bahunya. "Sepertinya ia. Karena jika tidak. Dari tadi juga pasti mereka sudah heboh." Ucap Mino enteng.

"Ooh.. syukurlah." Ucap Jennie menghembuskan nafas lega.

Mino menampilkan wajah nakalnya. Jennie terperangah.

"Mau apa kau?!" Sergahnya.

Mino hanya tersenyum dan menutup kepala mereka berdua dengan selimut.




Dan disana lah, dibalik pintu kamar mandi Rose dan Jungkook menutup mulut mereka. Syok. Terkejut. Tak menyangka atas apa yang barusan mereka lihat. Jennie dan Mino?!

Setengah jam yang lalu....

Rose sedang menunggu Jungkook selesai buang air kecil di wc dan berdiri di depan pintu. Beberapa saat kemudian ia mendengar suara ribut2. Dengan penasaran Rose mengendap2 dan menyelinap ke ruang tengah. Ia melihat pemandangan yang sangat mengejutkan. Membuat kakinya lemas.

Dare or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang