18

2.7K 274 24
                                    

"Kalau begitu, kita bukan satu2nya pasangan dalam persahabatan ini." Ucap Hanbin.

Dahyun mengangguk. "Bagaiman kalau kita jodohkan Jennie dan Mino?" Tanyanya.

Hanbin mengangguk setuju. "Apalagi Jennie baru putus cinta." Ucapnya.

"Tapi... Mino kan orangnya seperti itu. Sepertinya Jennie tidak akan mau dengannya" ucap Dahyun kemudian.

Hanbin berpikir dan mengangguk setuju. "Benar juga. Jennie dan Mino sangat tidak cocok!" Serunya.

Jennie dan Mino bertatapan. "Mereka membicarakan kita?" Tanya mereka bersamaan.

Rose dan Jungkook menggedikkan bahunya,

"aku hanya dengar nama kalian disebut2 tapi tak tau apa yang dibicarakan." Ucap Jungkook.

Rose mengangguk. Begitupula Jennie dan Mino.

"Kalau mau berbicara tentang kita kenapa harus dibalkon sih, kenapa tidak disini saja." Keluh Jennie.

"Kata Hanbin tadi dia akan menembak Dahyun stengah jam lagi kan?" Tanya Rose.

Teman2nya mengangguk.

Rose menguap, "bangunkan aku setengah jam lagi ya." Ucapnya lalu bangkit dan kembali ke ruang tengah untuk tidur.

Jennie dan Mino bertatapan.

"Kau ngantuk?" Tanya Mino.

Jennie mengangguk.

"Ayo, kita tidur juga." Ucapnya menarik tangan Jennie.

"Hei! Kalian mau kemana? Jangan tinggalkan aku sendiri!" Seru Jungkook.

Mino menoleh, "tetaplah disana dan bangunkan kami jika mereka ada perkembangan ya." Pesannya lalu kembali ke ruang tengah.

Jungkook menganga. Ia juga sangat ngantuk. Dan nampaknya Dahyun dan Hanbin hanya ngobrol2 cantik di balkon. Dari pada menonton dua pasangan akan jadian setengah jam lagi itu ngobrol sendirian lebih baik Jungkook bergabung dengan teman2nya untuk tidur dan bangun lagi setengah jam kemudian.

Hanbin menoleh ke belakang dan cekikikan. Dahyun mengikuti arah pandangan Hanbin dan ikut tertawa.

"Mereka menyerah ya?" Tanya Dahyun.

Hanbin mengangguk. "Mereka tidak tahan rupanya."

Dahyun menguap. "Aku juga ngantuk sebenarnya." Ucapnya.

Hanbin menarik tangan Dahyun dan mengajak sahabatnya itu duduk bersandar pada pagar balkon.

Dahyun menoleh dengan bingung.

Hanbin menepuk bahunya dan tersenyum, "tidurlah. Setengah jam lgi akan kubangunkan"

Dahyun tertawa dan bersandar

Ke pagar balkon.

"Hei, aku sudah menyediakan bahu nyaman ini untuk mu." Protes Hanbin.

Dahyun tersenyum. "Nanti ya, setengah jam lagi." Balasnya dengan mata terpejam.

Hanbin hanya geleng2 kepala melihat tingkah gebetan 3 tahunnya itu.

Dalam sekejap Dahyun sudah terlelap tidur dengan nyenyaknya. Tentu saja, mereka bermain dare or dare hingga tengah malam, lalu hitungan jam saja mereka bangun hingga saat ini, di balkon apartemen Hanbin.

Hanbin tersenyum melihat wajah tenang sahabat jadi cinta disampingnya. Setengah jam lagi, status mereka akan berubah menjadi pasangan.

Hanbin sudah bisa membayangkan ia akan sering berkunjung ke kampus Dahyun dan ia juga akan sering mengajak Dahyun ke kampusnya. Untung saja mereka sama2 kuliah di Seoul, hanya berbeda kampus.

Dare or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang