15

2.9K 281 31
                                    

"Hanbin. Aku tak bisa meninggalkanmu sendiri disini." Ucap Dahyun lirih.

....

....

Hanya keheningan yang merasuk diantara mereka. Hanbin hanya diam membelakangi Dahyun. Dan Dahyun hanya diam dibelakang Hanbin. Ia tidak ingin melewati batas yang telah diciptakan Hanbin sebelum cowok itu memperbolehkannya.

"Diam artinya "berbahagialah", air mata artinya "aku sangat mencintaimu", Aku takkan mati hanya karena di tinggalkan, jadi berhentilah menatapku seolah aku sedang sekarat" lirih Hanbin memecah  keheningan.

Diam2 Dahyun terkekeh. Hanbin berbalik bingung mendengarnya. Hei! Ia sedang patah hati disini! Bahkan seluruh taman turut berbela sungkawa atas patah hati Hanbin! Sekarang kenapa Dahyun malah mentertawakan dirinya.

Dahyun tertawa lepas, benar2 lepas. Ia memegangi perutnya yang kesakitan karena tertawa.

"Hei, aku tahu kita sudah bersahabat 3 tahun. Tapi, tidak kah apa yang kau lakukan sekarang tidak sopan? Aku sedang patah hati!" Seru Hanbin tak terima dengan perlakuan Dahyun.

Dahyun masih tertawa dan menyeka air mata di sudut matanya. "Mian mian... hanya saja kau lucu." Ucap Dahyun.

Emosi Hanbin naik ke ubun2. Yang awalnya dia merasa sangat down hingga ingin menyendiri, sekarang berbanding terbalik 180% melihat reaksi Dahyun.

"Ya! Lucu apanya!" Seru Hanbin lalu memiting leher Dahyun.

"Aaaa... mian miannn!" Seru Dahyun berusaha melepaskan dirinya.

Hanbin melepaskan Dahyun. Menatap cewek itu sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Dahyun meringis sambil memegangi lehernya.

"Mian!" Serunya setelah dipelototi oleh Hanbin.

Hanbin mencibir.

Dahyun mendekati Hanbin dan menyenggol lengan Hanbin. "Mian... kamu itu ya, tidak pernaaaaah sehariiiii sajaaaaaa tidak merajuk. Selaluuuuu ngambeeek." Ejek Dahyun.

Hanbin mendelik dan mencubit kedua pipi Dahyun gemas. "Oh iyaaa terimakasiiiih yaaaaa sudah membuatku patah hatiiiii, menertawakankuuuu, sekarang kauuuuu mengejekkuuuuuu." Ucap Hanbin mengikuti gaya bicara Dahyun.

"Aw aw awwwww miaaann!!!!" Seru Dahyun memekik kesakitan.

Hanbin melepaskan cubitannya dan meninggalkan bekas kemerahan di kedua pipi Dahyun yang putih pucat seperti tofu itu.

Dahyun meringis kesakitan sambil mengusap2 pipinya yang panas.

"Wajar aku tertawa dong. Tingkahmu tadi sangat lucu!" Seru Dahyun membela diri.

"Lucu dibagian mananya?! Bukankah aku tadi terlihat menyedihkan?!" Sergah Hanbin kembali emosi.

Dahyun segera menutup pipinya dengan kedua tangannya mencegah Hanbin kalau2 sahabatnya itu ingin mencubitnya lagi.

"Ya, kau tadi sok sokan tegar, lalu tiba2 berkata2 puitis. Sekalian saja kau buat lagu dari kata2mu tadi!" Seru Dahyun.

Hanbin terdiam. Ia memflashback ucapannya kepada Dahyun tadi. Benar juga! Kata2nya tak disangka sangat bagus! Cocok untuk lirik lagu terbarunya! Padahal itu tadi semua adalah ketidak sengajaan dan spontanitas karena suasananya memang semelankolis itu tadi!

Dare or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang