10

4.1K 421 45
                                    

Rose menghempaskan sikat giginya ke dalam bak sampah di bawah wastafel. Ia berjalan ke arah Jungkook dengan emosi yang tak terbendung.

Jungkook yang melihatnya segera berlari dan masuk wc. Ia duduk di closet dan bergegas menutup pintu. Rose mendorong pintu yang hendak ditutup Jungkook.

"Sini kau!" Seru Rose penuh amarah.

"Tidak! Tidk mau!" Seru Jungkook.

"Keluaaaaaar!!!" Seru Rose kesal

"Tidaaaaak" seru Jungkook masih sempat2nya mengejek Rose.

Mereka masih saling mendorong dengan kekuatan penuh. Jungkook tak habis pikir. Rose jadi benar2 kuat saat marah. Kekuatan dorongnya benar2 tak bisa di remehkan. Jungkook sekuat tenaga mendorong pintu namun kekuatan Rose bukan main. Sedikit demi sedikit jarak pintu terbuka semakin lebar.

Tiba2 pergelangan tangan Jungkook tertekuk dan rasanya sakit sekali. Reflek ia menarik tangannya kesakitan. Membuat pertahanannya jebol dan Rose yang sedang mendorong pintu dengan kekuatan penuh kehilangan keseimbangannya dan menabrak Jungkook.

"Aduhhhh" ringis Jungkook yang wajahnya tak sengaja tersikut Rose.

Rose segera berdiri dan mencengkram bahu Jungkook. "Kena kau!" Seru Rose dengan evil smilenya.

Jungkook meneguk liurnya. "Mati aku!" Batin Jungkook.

Rose benar2 tak akan mengampuninya kali ini!

Jungkook segera memeluk pinggang ramping Rose dan memohon ampun.

"Ampun Rose! Ampun!!!"

Rose berusaha melepaskan dirinya namun tidak bisa.

"Sudah terlambat!" Seru Rose memukul bahu Jungkook.

"Aduh.. aw aw..." Jungkook mengaduh ketika pukulan demi pukulan mendarat di bahunya.

Jungkook menengadah dan menatap Rose dengan tatapan memelas.

"Ampun Rose! Aku hanya bercanda!" Serunya.

Rose tidak mendengarkan ucapan Jungkook dan mulai menjambAk rambut cowok itu membuat Jungkook memekik kesakitan.

"Aw aw awwwwww sakit Rose!" Seru Jungkook.

"Lepaskan aku bodoh!" Seru Rose memukul kepala Jungkook dengan keras.

Jungkook pun segera melepaskan pelukannya dan memegangi kepalanya yang tiba2 berdengung setelah mendapatkan kepalan tangan Rose.

"Aduuh...." lirihnya terus seraya meringkuk kesakitan.

Rose memincingkan matanya, "mau akting kau?" Ucapnya sinis.

Jungkook melambaikan tangan kanannya sambil tangan kirinya terus memegangi kepalanya yang sakit.

Rose menendang pelan kaki Jungkook. "Hei. Kau beneran sakit?" Tanyanya mulai khawatir.

Jungkook masih meringkuk dan mengaduh.

Rose semakin cemas dan panik. Ini semua karena bogem mentahnya. Seharusnya Rose tahu untuk tidak memukul kepala Jungkook karena hal itu dapat berakibat fatal! Seperti sekarang ini!

Rose duduk berjongkok di depan Jungkook dan menggoyanh2kan kedua lengan sahabatnya itu.

"Jungkook! Hei!" Seru Rose cemas.

Mata Jungkook masih terpejam menahan sakit.

"Jungkook! Jangan membuatku takut!" Seru Rose dengan suara bergetar.

Ia benar2 panik sekarang.

Jungkook terdiam. Matanya masih tertutup dan tubuhnya oleng kesamping kiri. Rose dengan cepat menangkapnya dan mencegah Jungkook menghantam dinding.

Dare or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang