11

3.8K 398 41
                                    

Jungkook tertawa getir. "3 tahun Rose. 3 tahun aku memendamnya." Ucapnya pelan.

Rose masih tak bisa berkata2.

"Soal cowok2 yang mendekatimu. Sebenarnya aku turut andil membuat mereka berhenti mendekatimu." Ucap Jungkook membuat Rose membelalakkan matanya.

Jungkook tertawa getir, "diam2 aku mendatangi mereka dan berkata bahwa kau adalah pacarku."

Ucapnya benar2 membuat Rose tak habis fikir.

Memang benar beberapa kali Rose sempat mendengar dari cowok2 yang mendekatinya bahwa mereka minta maaf karena mendekati Rose yang sudah punya pacar. Kala itu Rose tak ambil pusing karena ia fikir mungkin itu hanya alasan sembarang yang terfikirkan cowok2 itu untuk mundur. Tapi tak disangka ternyata.... Jungkooklah orangnya!

Jungkook menghela nafasnya. "Aku tahu kau sangat membenciku. Kau benci bercandaanku, keusilanku. Mungkin kau benci semua tentangku." Ucapnya pelan

Jungkook menatap Rose tepat d manik matanya lalu tersenyum. "Jangan biarkan perasaanku membebanimu. Kau bisa mengabaikannya. Toh, kau juga akan meninggalkan negara ini. Pasti akan mudah bagimu untuk melupakan kejadian malam ini." Ucap Jungkook.

Rose menggeleng pelan. "Ani. Ani. Aku... hanya terkejut." Ucap Rose.

Jungkook tersenyum. "Sudah sewajarnya kau terkejut. Kau tidak berharap sahabatmu menyukaimu kan."

"Ya, aku meman tak pernah berpikir menjalin hubungan dengan sahabat." Ucap Rose.

Tiba2 ia teringat pertanyaan Jungkook saat mereka baru bersembunyi di kamar mandi ini. Jungkook menanyakan apakah ia pernah berpikir untuk menjalih hubungan dengan sahabat. Apakah itu merupakan kode dari Jungkook kalau....

Jungkook tertawa melihat ekspresi terkejut Rose. "Sepertinya kau baru sadar akan hal itu." Ucap Jungkook.

Rose menatap Jungkook yang sedang menatapnya. Rasanya dadanya sesak tak tahu kenapa. Mungkinkah...

"Aku sebenarnya berpikir untuk kuliah di Korea saja." Ucap Rose kemudian.

Jungkook terkejut. "Bukankah semua keluargamu akan kembali ke Australia?" Tanyanya kaget.

Rose mengangguk. "Aku tertarik untuk hidup mandiri." Ucap Rose.

Jungkook senang bukan main mendengarnya. Seketika ia memeluk Rose saking bahagianya. Rose mematung.

"Aku snagat senang mendengarnya!" Seru Jungkook senang. Kemudian ia tersadar dan mendorong Rose saking terkejutnya.

"Mian! Mian! Aku terlalu senang." Ucapnya dengan wajah memerah.

Rose mengangguk pelan. Wajahnya diam2 berubah merah juga.

"Keputusanmu ini apakah karena pernyataan cintaku?" Tanya Jungkook.

Rose tertawa, "kenapa kau berpikir begitu?" Tanya Rose.

Wajah Jungkook merah padam. Seperti nya ia mulai ke pe de an. Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menunduk.

"Mungkin saja kan kau juga suka padaku" ucap Jungkook pelan.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" Tanya Rose

Jungkook mengangkat wajahnya dan menatap Rose. Rose seketika salah tingkah dibuatnya.

"Melihat ekspresimu saat ini, dan reaksi2 mu sebelumnya." Ucap Jungkook terus menatap mata Rose dalam.

Rose berdeham. Tiba2 ia merasakan suasana panas di kamar mandi ini dan mengipas2kan tangannya di depan wajahnya.

"Memangnya seperti apa reaksiku?" Ucap Rose.

Dare or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang