Sosok pembunuh

515 49 65
                                    

"PEMBUNUH"
.
.

Siren terbangun. Keringatnya bercucuran hingga membentuk gambar punggungnya pada sepray. Rambutnya basah. Wajahnya pucat. Napasnya tersengal.

Tlililit tlililit..

Mata gadis itu melucuti tiap sudut ruangan. Takut jika sosok mayat itu keluar dari dimensi mimpinya.
Sama seperti hari kemarin. siren juga terbangun dalam keadaan kaget. Itu kenapa ia memilih terjaga setelah insiden yang menimpanya. Karna jika ia menutup matanya sekali saja, mimpi yang menyeramkan itu akan kembali menyapa.

Tlililit.. Tlili.. //ctek//

Siren mematikan alarm di nakas.

Ia menarik napas dalam. Menghembuskan nya perlahan. Di usap nya rambut panjangnya yang kusut ke belakang. Membiarkan suhu AC mengenai keningnya yang penuh keringat.

Pintu kamar nya terbuka dari luar. Seorang wanita dengan suits berwarna putih muncul di ambang pintu.

"Kau sudah bangun? "

Sebagai jawaban, siren hanya meng-hem,

"Bersiaplah, aku akan mengantarmu" Pinta wanita itu dan berlalu.

.

Siren sudah siap dengan seragamnya. Ia berjalan ke pantry untuk membuat sandwich sederhana.

"MAH... BUKU GAMBAR SPIDERMAN-KU HILANG" teriak aldi(adik siren) dari dalam kamarnya.

Yang dipanggil baru saja duduk di sofa yang terletak di depan pantry, tempat siren sedang membuat sarapan nya.

Wanita itu menyalakan televisi di depannya.
"CARI DI RAK KE LIMA" Balas wanita itu, juga dengan suara tinggi agar si bungsu dapat mendengar nya.

Aldi tak lagi menyahut. Anak itu mendapatkan benda yang ia cari.

Siren mendudukkan dirinya pada kursi tinggi itu, melakukan gigitan pertamanya.

"Berita terbaru, pagi ini, tanggal 15 maret, 2018.

Setelah akhirnya pihak komite sekolah *** menyetujui atas negosiasi dari kepolisian, pagi ini beberapa murid yang bersangkutan akan di wawancara secara tertutup"

Kunyahan siren memelan. Jantungnya berdebar. Ia mengambil satu tegukan cepat pada susu putih yang sudah ia sediakan. Tiba tiba tenggorokannya menjadi kering.

"Adapun identitas korban yang masih belum di temukan hingga saat ini, tim forensik sudah mulai melakukan otopsi terhadap korban. Wilayah TKP yang terletak di dekat sekolah SMA *** kini di tutup rapat. "

"Pihak forensik mengonfirmasi bahwa pisau, yang menjadi senjata pembunuhan, tidak di temukan di TKP. Bla bla bla"

Layar TV menampilkan TKP yang sudah di isolasi menggunakan police line. Beberapa polisi berjaga di sana. Sementara bekas tubuh korban ditandai dengan pilox putih.

Siren melihat salah satu satpam sekolahnya sedang di wawancarai di TKP.

Siren pelan pelan mengambil gelas susunya, hendak meminumnya. namun menyadari tangannya yang bergetar, gadis itu merutuk keadaan di dalam hatinya.

Help Me (Revisi Sebelum Lanjut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang