Chapter 4 (New Life)

7.4K 350 1
                                    

Hidup berawal dari sebuah keyakinan , dan akan selalu ada rumah tempat kita kembali , bersendagurau dengan riang hingga batas waktu yg memisahkan.

Sudah hampir setahun prilly berada di London dan menjalani aktivitas kuliahnya dengan cukup baik .

Prilly tergesa-gesa keluar dari kamarnya ,pagi ini ia terlambat karna perbedaan jam yg cukup jauh dengan indonesia , ia masih berusaha menyesuaikan dengan keadaan nya . Di tambah lagi jam kuliahnya yang harus selalu datang pagi . Tugas nya pun sellu menumpuk , hampir membuatnya selalu tidur menjelang pagi .

"ya ampunnnn .. telat lagi"pekiknya sambil mendorong sepedanya keluar pagar , secepat mungkin prilly mengayuh spedanya , beruntung kampusnya tak terlalu jauh , jadi ia hanya perlu sdkit mengayuh speda utk tiba di kampus .

"hei prill" tiba tiba terdengar suara pria di belkangnya . ia menyapa prilly yg sesang terburu buru "telat lagi?"ia tertawa nenyindir . prilly hanya sempat menoleh dan tersenyum kecil . ia tetap mengayuh dengan cepat .

pria tadi adalah Kevin , orang yang di kenalnya saat di pesawat dan nyatanya satu kampus dengan nya . Mereka hanya beda jurusan , kevin adalah mahasiswa psikologi , sedangkan prilly mahasiswa kedokteran . hampir setiap hari mereka bertemu di kampus dan saling membantu satu sama lain .

saat ini , kevin adalah satusatunya orng yang bisa ia ajak bercanda karna prilly masih harus banyak belajar ttg pergaulan disini . selain itu , tugas tugasnya pula yg mmbuat prilly terlalu sibuk bhkan utk sekedar keluar jalan dengan yg lain . ia sudah janji utk mnyelesaikan kuliahnya dengan nilai yang membanggakan , jadi semua waktunya benar benar habis hanya utk kuliah dan tugas !

Prilly terlihat berkeringat saat tiba di depan kampusnya . Kevin pun terlihat berhasil menysul prilly . ia berlari mengjar prilly yg sangat tergesa gesa

"prill .."pekiknya dari belakang "tunggu"

illy menghentikan sejnak langkahnya dan menoleh "apa kev?gue udah telat ni"ia menunjuk jam tangan nya "gue duluan yaa . byee" prilly meninggalkan kevin dan berlalu begitu saja . kevin menyeringai kegirangan melihat wajah lucu prilly , kemudian ia berbalik dan menuju ke ruangan nya sendiri .

***

"kevin" prilly memanggil kevin yg sedang duduk di taman , kevin menoleh dan menyapanya balik

"hai prill . come"

prilly brjalan menghampiri kevin dan duduk di sebelahnya .

"sorry tadi .. gue udah telat, jd buruburu"wajahnya memelas

"ohh .. nyantai , lo kan emang telat terus . hahahaha"ledek kevin lalu mengacak rambut prilly

"enak aja lo !ini gara gara tugas gue numpuk tau!"prilly mencubit lengan kevin .

"kev" tibatiba terdengar suara pria dari kejauhan yg mmanggil kevin . mereka menoleh kebelakang , prilly memperhatikannya dari bawah sampai atas . Orang ini mengenakan sepatu converse , jeans hitam dan t-shirt abu abu yang di balut dengan jaket jeans warna biru gelap . mungkin tinggi sekitar 172cm . ia melambaikan tangan nya ke arah kevin dan menghampiri mereka .

prilly masih melongo kebingungan , tak henti hentinya ia perhatikan sosok tsb . sebenarnya siapa pria yg di hadapan nya saat ini?

"al?lo disini .. wahh parah lo ga bilang bilang lagi"kevin menyapanya

"ahaha .. iya kev , gue cuma main aja di kesini . mungkin seminggu"pikir al sejenak

"bagus deh .."ujar kevin kegirangan

al mulai menyadari keberadaan seorang gadis yang duduk di sebelah kevin , sedari tadi ia sibuk berbicra dengan kevin sampai tk menyadari keberadaan gadis itu .

"kev .. siapa?"al melirik ke arah prilly , seakan bertanya siapa gadis yg ada di sebelah kevin

"ohh .. ini"kevin merangkul pundak illy "ini cewek gue"ia berbicara seenaknya

prilly mnoleh kebingungan , kenapa kevin memperkenal kan ia sbagai pacarnya?memang kapan mereka jadian?anehh

"ahaha .."kevin mencubit hidung prilly "biasa aja mukanyaa" ia tertawa renyah melihat perubahan wajah prilly yg kebingungan .

"apaa sihh!"ujar prilly kesal

al hanya tertegun melihat tingkah mereka berdua yg aneh , gadis ini memang menawan , matanya bulat dan alis matanya yang tebal , menjadikan nya terliht cantik m

"lo serius?cewe lo ni?"tanyanya masih penasaran

"seriuuss"kevin menajamkan matanya

"ngga ngga .. apaan siii"prilly mengeryitkan jidadnya dan menepuk bahu kevin sangat kencang . membuat kevin kesakitan .

"awww .. sakit"

"yaaa lo apaan coba , kapan gue pernah bilang mau jadi pacar lo . sembarangan aja"prilly memalingkan wajahnya .

"ahaaha.. ternyata lo lucu ya kalo marah"ujar kevin gemas yg d iringi anggukan al menyetujui .

mereka melanjutkan pembicaraan , prilly merasa senang karna bisa mengenal kevin dan juga al , sahabat kevin yg senenarnya lumayan tampan , dan tak kalah hebohnya dengan kevin .

***

Siang ini udara di London terasa smakin dingin , mungkin akan turun salju beberapa hari lagi . illy bisa merasakan nya , bahkan suhu di kamarnya hampir mencapai 0 derajat celcius .

untungnya hari ini adalah minggu , jadi ia tak perlu bangun terlalu pagi dan pergi ke kampus .

"hhhh .. untung aja ini minggu , jadi gue bisa istirahat seharian" prilly menarik lagi selimutnya .
kau kan selalu ada , di setiap hembusan nafasku ini .. akan ku jaga aka ku bawa sampai mati .
kau kan selalu ada hingga jantungku tidak berdetak lagi ..

illy tersentak kaget mendengar suara ponselnya , ia meraba seluruh bagian tempat tempat tidurnya lalu mengangkat telpon masuk tnpa mlihat siapa yg menelpon

"haloo"suaranya lesu

"hai chubby" terdngar suara pria yg agak menggoda di ponselnya "baru bangun?"tanyanya .

prilly terduduk di tempat tidur nya dan mencoba menerka siapa pemilik suara yg di dngarnya ini . ini bukan suara kevin , rasanya suara ini sudh tak.asing di telinganya , suara yg berat dan agak serak . gaya bicara nya yg agak dingin dan singkat singkat . tapi .. apa mungkin?dari mana dia tahu?ahh tidak mungkin ..prilly menggeleng gelengkan kepalanya .

"yaa .. ini siapa?"lanjut illy bertnya

"lo lupa?" .

prilly mengeryitkan jidadnya sembari mengingat ingat lagi suara ini . ia masih belum yakin bahwa suara yg di dengarnya adalah pria itu .

"hmmm"di perhatikan nya nomor yg tertera di ponselnya , nomor tidak dikenal?illy diam sejenak

"oke .. gini , gue tau lo pasti lagi mikir kan . muka lo jelek kyak gtu . ga usah di kerutin gtu jidadnya , tambh tua aja lo nanti"ejeknya . illy smkin pnasaran , kenapa dia bisa tau semua yg di lakukan nya , apa mungkin dia ada di skitar sini? prilly keluar dari kamarnya, ia mengengok ke segala ruang yang ada di sekitarnya , tapi ia tetap tak menemukan sosok si pemilik suara itu , tak satupun dari yg orang orang disana yg memegang ponsel ataupun bertingkah aneh .

"kenapa?lo lagi nyari gue?lo ga kan nemuin gue . karna gue ga ada disana"ujarnya dari kejauhan .

prilly merasa takut , ia kembali ke kamar dn mengunci pintunya . pagi yang menegangkan , ini seperti sebuah teror untuknya . tapi ... kalau ini teror , kenapa pria itu bicara dengan sangat sopan . tibatiba ada sebuah pesan masuk yang berisi "lo ga usah takut prill, gue ga ada maksud utk nykitin lo , gue cuma mau kenal lebih dekat sama lo . minggu depan tepat jam 12siang tmuin gue di depan taman biasa" tulisnya

"hah?pengagum rahasia??"gumam illy . rasanya prilly sudah tak sabar lagi menunggu minggu depan , ia ingin tahu siapa sbnarnya si pengagum rahasia ini?kenapa dia tiba tiba meminta prilly menemuinya dan tak mau mngatakan nya saja tadi . membingungkan .

Continue ....

siapa si pengagum rahasia sbenarnya?

PART OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang