Chapter 6(Pengagum Rahasia)

6.3K 315 0
                                    

Siang ini prilly berjalan menyusuri kota London yg sudah mulai di penuhi dengan butiran butiran salju , suhunya yg teramat dingin membuat prilly harus mngenakan 3lapis pakaian .

ia harus mencari sosok orang yg bberapa hari ini sangat mengganggu nya , setibanya di taman , prilly duduk di sebuah bangku yang penuh dengan salju putih .

"okee ...gue udah disini . jadi , dimana dia sekarang?" suaranya bergetar , di usap usap kedua lengannya lalu di tempelkan ke pipinya .

prilly mengambil ponselnya dan mencari nomor pria aneh yg berjanji akan menemuinya di tempat ini .

"orang aneh" prilly menuliskan nm pria itu dengan sebutan orang aneh , karna dia memang aneh .

sudah hampir satu jam ia menunggu di taman , tubuhnya hampir membeku karna salju yg semakin tebal . pria ini keterlaluan , apa maunya?pikir prilly sambil menghentakkan kakinya ke tumpukan salju .

degg !

prilly bisa merasakan ada orang yg duduk membelaknginya , punggung nya menyentuh prilly .

"hai chubby"sapa pria itu .

sebelum sempat prilly menoleh , pria itu sudah melarang nya

"jangan menghadap ke belakang , lebih baik kalau sperti ini dulu"katanya lembut

"jadi?gimana cara gue supaya tau , lo itu siapa?"ucap prilly sedikit penasaran .

"lo tau siapa gue , kita udah prnah ketemu sebelumnya" ucapnya yakin

"kalo gituu .. gue boleh donk liat wajah lo yang sok misterius itu"ucapnya agak tengil , prilly sedikit melirik ke belakang ,menerka siapa orang yg ada di balik punggung nya sekarang

"kenapa?lo penasaran?"ujar pria itu sedikit menggoda . prilly tak tahan . ia harus melihat si pemilik suara yg tak asing ini . di tatapnya tubuh pria tsb , rasa rasa nya ia tau siapa pemilik tubuh ini , walaupun tak terlalu yakin , tapi ...

"baaaaa !" pria itu mngagetkan prilly , jantung prilly hampir saja berhenti dibuatnya .

"al??" di tunjuknya wajah al , tampak raut bingung di wajah prilly . ia mngeryitkan jidadnya .

"kok lo kaget?"tanya al penasaran "kenapa?lo heran karna ternyata gue si pngagum rahasia itu?"tanyanya

"yaa .. yaaa .. bukan gitu juga sii , tapi aneh aja"jawab prilly salting

Al mencubit pipi prilly dengan gemas dan menatap nya dalam dalam .

"udah .. ga usah di pikirin , sekarang.. gue mau nyulik lo buat seharian jalan sama gue , lo itu butuh bergaul . tauu???"al menoel dagu prilly yg membuat pipinya jadi sedikit merah . prilly tersenyum tipis .

prilly terus mengikuti kemana langkah kaki al membawanya , ia tak mau melawan nya sedikitpun .

al membawa prilly ke sebuah rumah kaca yg di penuhi dengan bebagai macam bunga di dalam nya .

"al .. ini .. inii"prilly membekap mulutnya "ini bagus banget.." ia berdecak kagum , air matanya hampir saja menetes karna terlalu bhagia

"lo suka?"tanya al . prilly mengangguk kilat dan memeluk tubuh tinggi al .

jantung al berdegup kencang , sulit dipercaya , gadis yang ia kagumi sejak awal kini memeluknya . seketika al membalas pelukan prilly . cukup lama prilly memeluknya sampai ia sadar dan meminta maav karna telah lancang memeluk al begitu saja .

"mm .. sorry al . gue.."suaranya terbata bata , prilly menunduk ketakutan , ia merasa terlalu lancang krn kelakuan nya tadi ..

"gpp prill .. lo jgn takut" ucap al melngkah maju menggenggam lengan prilly "gue ga ga marah kok"al mengangkat dagu prilly , meyakinkan kalau tak ada yg salah krn hal tadi . prilly tersenyum ragu

prilly mengalihkan pandangan nya dari al dan melanjutkan kekaguman nya dgn bunga yg ada di sekelilingnya , al terus mngikuti prilly dari belakang , di pandang nya trs gadis manis itu . entah kenapa , semakin di lihat malah semakin cantik . gadis ini menarik . sikapnya yg tadinya agak dingin dan jutek ternyata bisa luluh juga . ternyata dia suka sama bunga . pikir al yg masih terus mengikuti prilly .

***

Prilly baru saja bangun dari tidur lelapnya . perutnya terasa lapar , dari semalam ia tidak makan . kebetulan bahan di kulkas nya juga sudah habis , dengan sigap ia bangun dari tempat tidurnya dan pergi berjlan keluar mencari beberapa makanan di market di dekat tempat tinggal . Dengan santainya illy pergi mengenakan piyama dan wajah yg masih kucal .

ia mengambil beberapa roti dan juga selai coklat kesukaan nya

"thank"s sir" prilly membayar belanjaan nya dan keluar dari market itu .

tiba tiba sebuah bola salju menghantam wajah prilly

"awwww"teriak nya cukup kencang "ini kerjaan siapa si . ngeselin banget!" prilly menggeram kesal , di carinya orang yg telah melempar bola salju itu .

"awwwwwww!" kedua kali bola salju itu menghantam wajahnya , prilly semakin kesal dan meghampiri tepat ke arah bola salju itu datang ..

kevin muncul tiba tiba "weeee" kevin menjulurkan lidahnya dan mengacak rambut prilly

"keviiinnnn .. ngeselin amat siii . sini ga lo !" pekik prilly degan suara melengking nya

"ahahaha .. lo cantik prill kalo marah" goda kevin yg menoel dagu prilly dan mengerlingkan matanya .

prilly terus mengejar kevin yg masih mnggodanya, salju yg semakin tebal pun rasanya tak berpengaruh lagi , mereka terus melempar satu sama lain . sampai lemparan prilly tak sengaja mengenai seorang pria yg baru saja muncul dari arah timur

"aduhh"prilly menepuk jidadnya pelan "kena siapa itu?" mampus gue . marah ni pasti . ancur deh . batin nya ketakutan . prilly berjalan mengendap ngendap memperhatikan sosok di balik pohon yg tak segaja kena lemparan bolanya .

kevin menggeleng geleng melihat kelakuan prilly , ia selalu seperti itu , tak berubah .

"mmmm.. maav ..itu tadi ga sngaja"ucapnya dlm bhs inggris, ketakutan nya semakin menjdi saat pria itu mnoleh ke hadapnya , prilly memejamkan matanya sembari mencari celah kemungkinan ia bisa kabur .

Di sisi lain , kevin tertawa tawa melihat sahabatnya sedang mengerjai prilly , sungguh , wajah prilly semakin lucu saat ia ketakutan . benar benar .. sahabt macam apa yg tertawa di atas penderitaan orang lain . tp prilly memang lucu .

sementara itu , al masih saja menggodnya dengan berpura pura menjadi seorang bapak bapak yg marah krn di lempar bola salju

"kamu keterlaluan . anak muda jaman sekarang tidak ada yg bersikap sopan . meminta maav tapi berjalan mundur . apaapan ini !" sentak nya kasar seraya menahan lengan prilly

prilly merasa takut dn terus menerus minta maav , sedangkan al masih melanjutkan keisengan nya . di ocehinya prilly sampai ia menangis dan membuat merasa tak tega .

"lo nangis?"seketika suara al berubah kembali , ia mnarik lengan prilly yg menutupi wajahnya . namun prilly menahan nya .

"prill .. ini gue al ..maav maav maav . gue ga tau lo bakal setakut itu" al merasa bersalah , perlahan prilly membuka matanya.

"maav .. gue becanda . lo jangan nangis ya" di usapnya air mata prilly "gue ga maksud bikin lo nangis . sumpah" al mengacungkan kedua ibu jarinya membentuk tanda suer .

sedangkan prilly masih terisak ketakutan , tak ada yg pernah membentak nya seperti tadi . bhkan orang tuanya pun tak pernah memarahinya , jadi ia selalu takut kalau ada yg membentak nya sprt tadi .

al menarik tubuh prilly dan mendekap prilly ke dalam tubuhnya . ia tak tau lagi apa yg harus di lakukan nya , dia berharap setidak nya dengan ini prilly bisa lebih tenang dan memaavkan nya .

tapi bukan nya semakin tenang , tangis prilly justru semakin pecah , di dekapnya erat tubuh jenjang al . setelah prilly sedikit tenang , al mengantarnya pulang . kevin yg melihat mereka pun memandang dengan sinisnya . tak di sangka kalau akan seperti ini jadinya . kevin malah membuat mereka semakin dekat . padahal ia tau kalau al menyukai prilly . kevin mengingat lagi kejadian berapa hari lalu saat al mengatakan kekaguman nya pada sosok prilly , bhkan kevin pun sebenarnya jatuh cinta pd prilly , tp dia hanya bisa diam sampai waktu sendiri yg akan menentukan kapan mereka akan di satukan .

***

PART OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang