Cinta datang karna terbiasa . karna cinta tau kemana ia harus datang dan kemana ia harus pergi .
Tepat jam 10.30 am waktu London , prilly sedang beraiap dengan kemeja putih dan jeans hitamnya , hari ini ia berencana mengantar al ke bandara utk kembali ke jakarta .
"halo kev, lo dimana?"prilly berbicara pada kevin melalui di telfon nya
"iya , bentar lagi gue sampe . lo tunggu di luar ya"jawab nya "ga pake lama , ga pake dandan . gausah centil !" sambungnya panjang lebar .
"ya udah sih iya ! cepetan !"ketus nya langsung menekan tombol merah pada ponsel .
prilly segera bergegas mengambil tas di kamarnya . memilih sepasang flat shoe brwrna hitam dan di kenakan nya .
sambil belari kecil keluar ruangan dan mnuruni tangga , ia mendapati kevin sudah berada di depan sambil menyogolkn kepalanya .
"cepetan !" pekiknya dari dalam mobil
prilly berjalan lalu naik ke mobil kevin .
"al mana?dia ga bareng kita?"tanya prilly yang mencari sosok al di dalam mobil kevin .
"nggak , dia udah duluan . kenapa coba?"dahinya mengkerut
"gpp sih , gue kira dia bareng sama kita"jawabnya dengan nada memelas .
"dihh .. langsung lesu gitu lo"kevin mencubit hidung gadis itu hingga memerah
"sakiiitt kevin !" omelnya seraya menepis lengan kevin dari hidung nya .
kevin tertawa puas melihat hidung prilly yang berubah jadi merah
mereka tiba di bandara tepat jam 11.00 am , kevin turun dari mobil dan prilly mengikutinya , al sudah menunggu didepan pintu bandara utk berpamitan dengan mereka .
mereka berjalan menghampiri al , begitu pula sbaliknya ..
"kev !" al melambaikn tangan nya memanggil mereka berdua .
"wihh bro , balik juga lo akhirnya"ucap kevin tertawa kecil , di rangkul tubuh tinggi sahabatnya itu . prilly cuma bisa menyaksikan keakraban kedua orang itu .
"eh chubby .. disini juga"kejut al membangunkan illy dari lamunan nya .
"mnurut lo?"matanya menyipit tajam menatap tubuh jejang al . tanpa berlama lama , al menghambur pelukan ke tubuh mungil illy .
"baik baik ya disini"ia bebisik di telinga illy sambil mengaitkan sebuah kalung di leher gadis itu . illy menyadari ada sebuah bnda kecil yang kini mlekat di lehernya
"apa ini?"tnya prill seraya melepaskan tubuhnya dari al dan melihat ke kalung berinisial namanya "P"
"itu buat kamu"ia menunjuk ke kalung yg di kenakan illy "aku mau supaya kamu bisa ingat trs sm aku meskipun kita jauh"pria itu berbicara cukup pelan , membuat kevin yang sebenarnya berada tak terlalu jauh , jadi tak bisa mendengarnya .
"makasih"illy tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya .
meskipun mereka tak berpacaran , tapi al yang sebenarnya sudah menyukai illy sejak awal bertemu jadi mmberikan perhatian yang lbih padanya .
"woyyy .. udahan kali tatap tatapan nya!ada gue nih . lupaaaaa" pekik kevin yang kesal . mereka langsung menoleh dan mendekati kevin yang sejak tadi diam seperti melihat adegan romantis di sinetron sinetron .
"sorry bro , gue lupa"cengir al di iringi senyum sinis dari kevin... "issshhh"
al mengambil kopernya dan berjalan ke ruang check in .
tak berapa lama , tubuh al sudah hilang dari pandangan mereka . al kembali lagi ke jakarta , sedangkan kevin dan prilly kembali lagi ke meznya .
illy terus memainkan kalung yang di berikan oleh al , saat mobil kevin mulai melaju lagi .
"heh .. senyum senyum sendiri ! kesurupan lo ntar!" sindirnya pada gadis yang duduk di sebelahnya itu . hening . illy tak bergeming . ia masih asik dengan dunianya .
kevin berdecak kesal , kemudian menyalakan radio untuk membunuh keheningan .
"kevin berisik !" protes illy "kecilin ihh" ia memutar tombol volume nya hingga suara paling kecil
"ya lo ngacangin gue , asik banget sama kalung lo itu" kevin menunjuk kalung yang di kenakan illy "emang dari siapa si?segitunya"tanya kevin penasaran ,
"dari al" jawab prilly singkat tanpa menoleh sedikitpun . tatapan kesal nampak di wajah kevin , gadis itu tersenyum karna sahabatnya sendiri . apa mungkin dia mulai menyimpan rasa pada al? . ia mengepalkan jemarinya membentuk bulatan . 'arghh sial . gue kalah cepet lagi sama al' lanjut kevin dalam hati .
"kenapa lo?"lirik illy sejenak
"ga !" saut kevin kasar
"aneh !"
"lo yang aneh !"
mereka berdebat cukup lama , sampai akhirnya tetap saa kevin yang mengalah dan memilih diam .
"kalau saja kau mau memahami perasaan yang tersirat dari mataku , maka aku akan menyampaikan nya secara perlahan , tapi aku tak lebih dari sebuah pena yang menunggu di gerakan oleh sang pemilik agar menulis rangkain kata di dalam kertas putih"
yeyyyy .. setelah sekian lama mencari ide akhirnya part 7 ini finish juga . maab klo ceritanya rada aneh . mksh buat yang udah mau nyempetin buat baca . tinggalkan voment ya . makasih :)