Han's Family

Bagian #1 : Bakso Pendendam

Seperti hari-hari biasanya, lagi-lagi Hanny terlambat datang ke sekolah. Tapi Hanny bukanlah tipe gadis nakal yang suka sengaja untuk datang terlambat ke sekolah. Kali ini Hanny terlambat datang ke sekolah bersama beberapa siswa lainnya yang tadi menaiki bis yang sama dengannya. Bukan mereka sebenarnya yang terlambat, tapi bisnya.

Hanny dan siswa lainnya berlari menuju gerbang sekolah yang tidak jauh dari halte tempat mereka disinggahkan. Tampah seorang satpam sedang berada di dekat pagar dan hendak menutupnya, namun niatnya itu tertahan karena melihat segerombolan siswa yang berlari mendekatinya.

"Sudah terlambat sepuluh menit," ucap satpam tersebut.

Dengan napas yang masih tak teratur, mereka mencoba menjelaskan pada satpam tersebut bahwa mereka terlambat karena bis yang mereka tumpangi datang terlambat. Alhasil mereka pun berhasil diberi ijin masuk ke kawasan sekolah.

"Boleh masuk, tapi ingat! Tetap akan diberi sanksi," ucap satpam tersebut ketika mereka sudah melewati gerbang tersebut.

Mereka semua pun menganggukkan kepalanya, tanda menerima sanksi yang akan diberikan kepada mereka.

Sebenarnya tidak hanya sekali bis yang mereka tumpangi itu datang terlambat menjemput mereka, tapi sudah sangat sering sekali, bahkan dari hitungan seratus persen keterlambatan Hanny datang ke sekolah, mungkin enam puluh persennya disebabkan oleh bis yang terlambat.

Jika kalian tanya apakah Hanny dan Kakak-kakaknya berbeda sekolah hingga Hanny berangkat ke sekolah sendirian, jawabannya tidak. Hanz, Hansen, Hanan, dan Hanny bersekolah di satu sekolah yang sama, namun mereka tidak mau berangkat ke sekolah bersama. Sebenarnya Kakak-kakaknya itu mau saja jika Hanny berangkat bersama salah satu di antara mereka, namun Hanny nya saja yang tidak mau. Hanny merasa tidak nyaman jika bersama Kakak-kakaknya itu, terlebih Hansen. Hansen memang tipe orang yang memiliki kemampuan belajar yang biasa dan walaupun dia menyadari kemampuan otaknya itu minim, tetap saja dia malas belajar, tapi ada satu hal yang membuatnya terkenal di sekolah, yaitu karena warna absennya sudah pada garis merah.

Hansen memang terkenal usil dan nakal, tapi nakalnya tidak seperti yang merusak diri, masih dalam tingkat wajar. Berbeda dengan Hansen, Hanz justru tipe orang yang malas belajar namun kampuan otaknya saat belajar lumayan tinggi, bahkan dia mendapat peringkat pertama di kelasnya, padahal dia tidak pernah belajar di rumah. Dan beda lagi dengan Hanan, Hanan ini memiliki kemampuan belajar yang biasa, sama seperti Hansen. Tapi bedanya Hanan rajin sekali belajar, sehingga hal tersebut membantu dia untuk menutupi kemampuan otaknya yang minim itu.

Di antara Kakak-kakaknya itu, Hanny lah yanh paling mendekati level sempurna di keluarga Han. Mungkin karena dia satu-satunya anak perempuan dari keluarga Han, jadi dia tampak sangat cantik di keluarganya. Tapi tidak hanya di keluarganya saja, Hanny memang cantik, ditambah lagi kemampuan belajarnya yang tinggi dan Hanny rajin belajar sehingga ia mampu menduduki peringkat pertama sejurusan MIPA di angkatannya.

Jadi kembali ke topik awal, kenapa Hanny tidak mau berangkat dengan Kakak-kakaknya?

Kalau dengan Hansen, Hanny malu karena Hansen terlalu populer, dan bahkan ketika Hansen datang ke sekolah, pasti langsung disambut oleh teman-temannya di parkiran. Sedangkan dengan Hanz, lelaki itu tidak pernah berangkat dari rumah langsung ke sekolah, pasti banyak tempat yang ia lalui sebelum sampai kd sekolah. Dan yang terakhir jangan Hanan, Hanan tipe lelaki idaman di kalangan wanita, karena walaupun ia berkacamata dan menurut banyak pandangan bahwa laki-laki yang rajin belajar itu cupu, tapi tidak dengan Hanan. Hanan tetap tampak menawan dengan gayanya yang tenang, bahkan Hansen sendiri yang merupakan siswa populer dapat dikalahkan oleh Hanan, jadi wajar jika Hanny malu berangkat ke sekolah dengan Hanan, karena ketika sampai di sekolah mereka pasti akan ditatap dengan tajam oleh para gadis-gadis yang menyukai kakaknya itu.