0.32 + akhir?

2.2K 506 40
                                    

Semuanya kerasa beda pasca kejadian di kontrakan bang Candra waktu itu. Altha bener-bener laksanain apa yang udah dia bilang ke Tara pas di mobil, yaitu,

Jauhin Tama.

Sulit emang. Apalagi sekelas dan ada beberapa mata kuliah yang sekelompok.

Dan Tama bukannya gak paham liat perubahan Altha.

Dia paham, cuma diem aja.

Tapi setidaknya dia harus tanya kenapa Altha bersikap begini.

Maka tanpa izin terlebih dahulu dari yang punya tangan, Tama tarik tangan kecil itu agak terburu, tanpa sempat dengerin protesan kecil dari Altha berikut berontakan kuatnya.

Kebetulan banget taman belakang kantor Lembaga Penelitian kampusnya sepi, jadi Tama pilih buat ungkaoin disana semuanya.

"Kamu kenapa? Aku perhatiin kok gak pernah sapa lagi. Kamu marah sama aku, Tha?"

Masih diem.

"Tha, jawab, tolong."

Memohon, adalah jalan satu-satunya. Nurunin ego yang setinggi burj khalifa memang susah. Tapi, ini demi hubungannya sama Altha. Meski berstatus mantan, gak boleh dong saling musuhan, saling gak kenal satu sama lain. Gitu-gitu, dulu juga pernah saling sayang lho.

"Aku gak papa kok, Tam." Ngelak, menganggap semua baik-baik aja, padahal nahan buat gak merembes air mata itu. "Memang aku kenapa sih?"

Deep sighs, Tama pegang kedua tangan Altha sambil natap penuh ke mata pendar hitam itu.

"Kamu kenapa jauhin aku begini? Aku punya salah sama kamu? Kalo memang ada, kamu bisa bilang. Jangan diem begini. Gimana aku bisa perbaikin kesalahanku coba?"

Altha nunduk, perlahan narik tangannya dari pegangan Tama.

"No need a reason kenapa aku ngejauhin kamu." Sedikit ngejauh, Altha lipat tangannya di depan dada.

Tama speechless.

Ini, Altha benci dia ya?

Tapi, apa alasannya?

"Kamu benci aku, Tha?"

"Nggak. Aku sengaja buat jarak sama kamu, Tam."

Biar aku nggak jatuh ke pelukan kamu lagi.

"Tha?"

"Aku permisi, Tam." Dengan itu, Tama benar benar ditinggalin sama Altha.

Bangsat.

Apa ini bener bener udah berakhir?

Apa memang bener-bener gak bisa buat sekedar temenan sama mantan sendiri?

----------

Di mobil Tara, cowok bernama belakang Wirayuda itu diem seribu bahasa. Bukan, bukan karena nilai ujian yang dibawah rata rata. Tapi karena ganjilnya semua sikap Altha ke dia yang udah jalan beberapa minggu terakhir.

"Diem mulu lo kayak kucing modol."

Tara mulai kesel dong. Jalan udah mau sampe, tapi sohibnya ini gak ada cerewet gitu gitu.

"Lo kenapa sih?"

Benerin posisi duduknya, Tama natap sekilas sohibnya terus balik natap jalanan komplek yang lumayan sepi.

"Gapapa. Selo aja. Gua emang lagi banyak pikiran aja ini."

"Yeu, kalo ada apa apa bagi ke gua keles. Inget ya, gua sama lo kenal bukan setahun dua tahun. "

"Iya kimak, berisik pisan."

"Yeu, kasar."

"Sabodo teuing."

Tenggelam dilautan
Pikiran dan amarahku
Tenggelam disamudra
Terhempas ku tak menentu

Duh, lagunya apa banget si.

"Lo jadi anak indie tah sekarang?"

Tara ketawa keras terus ngerasin volume nya.

"Bangsat banget sayang. Ini lirik nusuk sampe ke limpa gua."

"Yeu, bagus keles. Gua direkomendasiin kakak gua nih. Yang nyanyi pacar gua, Isyana."

"Mati aja lo. Kayak Isyana mau sama bonggol pisang kayak lo."

"Anjing lo."

Sejenak, Tama lupa sama pikiran negatifnya, berkat sohib kentelnya yang punya humor cetek.

Seenggaknya Tama sekarang positif thinking aja kalo Altha memang lagi ada sesuatu yang menganggu.

Ya andai lo tau kalo yang bikin renggang itu karena Altha latah ngejanji depan muka sohib lo sendiri.

--------

Hola, akhirnya bisa update setelah sebulan lebih gak nulis. Jujur aja nih, gua jadi gagu banget mau nulis, entah karena udah lama gak nulis atau memang idealess banget gitu.

Kalian nungguin ini gak?

Oke, ini baru setengah jalan cerita doang. Gua harap kalian beluman bosen ya? Puncak kataknya ntar lagi dan gua rasa bakal penuh emosi, maka kudu siapin kesabaran dan tissue yang banyak wkwk.

Double up deh buat kalian.

Oh ya, gua mau bilang,

Sini mampir, ke book baru gua, hehehe.

Sini mampir, ke book baru gua, hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vommentnya yaaaa ♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vommentnya yaaaa ♡♡♡

Mantan +btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang