0.37 + patah.

2.7K 540 23
                                    

Dalem kamarnya, Altha ketar ketir sendiri. Bolak-balik di kamar sambil gigitin kuku jarinya.

Dia jelas takut.

Takut kalo Arsen bakal juga dikirimi video itu.

Bukan perihal soal jujur-jujuran.
Tapi ini rahasia yang harusnya disimpan rapet-rapet antara dia sama Tama.

Sekarang, justru kebongkar gitu aja.

Dia curiga.
Siapa sebenernya yang kirim video itu?

Tanpa nama dan akun yang baru dibuat hari ini.

[ LINE ]

Satu pesan diterima dari Tama🐯

Kamu dimana? Aku mau ke rumah.

Open | Close

Dirumah. Yaudah kesini, gesit.

Send 11.55

Satu pesan diterima dari Tama🐯

Oke, dijalan ini.

Open | Close

Altha cuma bisa berharap kalo Arsen gak akan tau perihal ini.

Kalopun udah tau, resikonya ya jelas di depan mata.

Apalagi kalo bukan hubungannya yang berantakan sama pertemanan mereka hancur.

Positif bakal begitu pasti.

-------

Lima belas menit kemudian, Tama dateng. Kebetulan rumah lagi sepi karena bokap nyokap nya Altha kerja dan bibi lagi belanja ke pasar.

"Tha?"

'Sini dikamar.'

Please, gak bakal ngamar berdua.
Situasi lagi genting.

KREK

"Altha?"

"Tama."

Altha lari, langsung peluk Tama erat-erat. Dia nangis keras keras di bahunya Wirayuda.

"Ssh- ssh, udah jangan nangis."

Belum reda, Altha masih nangis sesegukan disana.

"Aku gak tau siapa pengirim video itu. Aku bahkan gak pernah memperkirakan kalo semuanya bakal gini."

"Ini salahku, Tam. Karena kebodohanku sendiri."

"Sst- ini salah kita berdua. Waktu itu kamu khilaf, aku pun begitu juga."

Lepas peluk dari Tama, Altha atur nafasnya perlahan. Wajahnya udah nggak karuan, basah sana sini sama matanya sembab.

"Aku cuma takut kalo kak Arsen sampai tau dan semuanya berakhir kacau."

Tama usap wajahnya kasar.
Baru mau masuk semester 2 udah dapet masalah begini.

"Kalo dia tau, kamu harus siap liat dia kecewa." Tama tarik nafasnya berat. "Arsen tipe orang yang sekali di kecewakan, susah mau balik lagi kayak biasa. Dia pasti bakal jaga jarak dan irit ngomong atau bahkan gak ngomong."

Entah, Altha sekarang takut luar biasa.
Kesalahan yang diawali dari dia, yang mampu merusak semuanya.

[ LINE ]

Satu pesan diterima dari Kak Arsen♡

We need to talk, Altha.
Ajak Tama sekalian karena kakak juga butuh penjelasan dari sudut pandang dia soal video itu.

Open | Close

Iya, Kak.
Kapan ada waktu luang?

Send 12.15

Satu pesan diterima dari Kak Arsen♡

2 atau 3 hari lagi.
Kakak masih gak percaya. Kakak butuh waktu sendiri dulu. Jangan hubungi.

Open | Close

I-iya, Kak.

Send 12.18

Altha duduk di tepi ranjangnya. Mendadak semuanya menjadi kusut karena video itu. Lantas dia tengok ke arah Tama yang lagi duduk di kursi deket nakas sambil ngacakin rambutnya.

"Tam, bilang ini semua bakal baik-baik aja kan??"

Raut Altha sedih campur bersalah. Terus Tama alih pegang sebelah tangan Altha dan senyum.

"Semua bakal baik-baik aja, Tha. Kita semua cuma butuh waktu buat kembali jadi kayak biasa, pelan-pelan. Karena orang itu ibarat kertas. Yang kalo udah diremat-remat gak bakal bisa balik sempurna kayak baru."

Iya, ini cuma butuh waktu dan perbaikan saja.
Tapi Altha tau, ini gak bakal mudah buat kedepannya.

-------

Pas banget mood ku lagi gloomy parah malem ini.
Maaf ya sedikit part ini :(

Sampai ketemu minggu depan!

Mantan +btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang