Chap 18. Death mask

22 3 1
                                    

"Apa masih jauh tempat nya Zuki?"

"Tidak master...sekitar 5 menit lgi kita akan sampai"[kamazuki]





"Apa kah itu tempatnya Zuki? Penuh dengan darah...anu...Eee Lily, Tina....kalian mau ikut masuk?" tanya ku dengan wajah gelisah

"Ah..hehe kami berdua disini saja iya kan Tina haha...kamu masuk lah saja...carikan sesuatu untuk ku ya...jgn lupa untuk tina juga...kami akan berjaga diluar.."

Dasar lily aku tau begitu melihat ekspresi dan sikap mu itu..kau dan tina sepertinya tidak terlalu akrab dengan namanya pembantaian ya...haha

Mungkin jika membunuh saja itu sudah biasa dimata mereka, tapi beda arti jika yg mereka lihat adalah pembantaian seperti ini...darah berceceran dimana mana...mayat orang orang dengan luka disana sini

Pembuluh darah yg sobek di setiap mayat, seperti nya zuki menyerang mereka tepat di bagian vital nya dan Zuki juga membunuh mereka terang terangan sehingga terjadi pertempuran disini...

Tidak heran byk sekali luka sayatan di tubuh para perampok ini...aku mengerti Zuki...hehe kau pintar juga...

Kau sengaja membunuh dengan membabi buta krna kau tahu perampok selalu memiliki pemimpin dan memiliki organisasi...jika kau membunuh secara membabi buta seperti itu mereka akan mengira grup ini diserang oleh monster...

Aku bangga pada mu Zuki..kau tidak hanya menggunakan otot...tapi juga otak mu...tidak seperti azra dia selalu mengunggulkan otot nya tanpa pikir panjang dia menerjang musuh, tidak memikirkan resiko yang akan di dapat...

"Master coba lihat isi kotak ini...mungkin ada benda yg master cari ada disini...aku akan mencari di kotak itu master"[Kamazuki]

"Ooh iya terima kasih Zuki dan juga....terima kasih sudah membersih kan gangguan ini dengan sunyi dan pintar"

Aku sambil mengelus kepala Zuki ketika aku mengucap kan itu...enggan rasanya jika aku hanya memberinya kalimat terimakasih dan elusan dikepala...sedangkan dia sudah sangat membantu ku.

Aku berbisik di telinga Zuki
"Zuki...jika bisa aku ingin kamu menemani ku jalan jalan malam nanti ...kau mau?"

Entah apa yg terjadi kepada Zuki sebelum nya tapi yang jelas dia menjawab ajakan ku dengan malu malu dan perlahan dia mendekat di telinga ku

"Master...aku mohon...boleh kah master untuk malam ini saja...melihat ku sebagai seorang gadis? Bukan seorang kunoichi...ada sesuatu yang ingin ku katakan pada master"

Aku mengerti maksud Zuki...aku menjawab nya dengan senyuman...dan sebuah kalimat keluar begitu saja dari mulut ku

"Kau harus berdandan sangat cantik jika ingin aku melihat mu sebagai seorang gadis.
haha....…aku becanda Zuki hahaha aku tunggu nnti malam ya"

"Hmm...baik master"[Kamazuki]

Zuki terlihat sangat senang ketika mendengar kalimat yang kuucap kan.











Sementara itu Azra#

Hahahaha sementara Railo dan Zuki mengecek kotak disana yg berisi benda benda...aku disini menemukan harta karun.

hahaha sekotak penuh dengan valis, dengan ini kita bisa mencukupi kebutuhan kita kedepan nya...

Aku tidak percaya mereka terlalu bergantung pada bakat tanpa memikirkan fisik mereka jika bakat mereka hebat tapi fisik mereka lemah itu sama saja...jika mereka diserang oleh penyerang jarak dekat seperti ku dan mereka melawan orang yg berkemampuan menetralisir sihir mereka tidak akan bisa apa apa...

Tapi dengan ini aku bisa membelikan mereka perlengkapan dan itu sudah cukup, aku akan mengajari mereka cara bertarung dengan tinju mereka walaupun sedikit...

Aku tidak bisa mengajari orang lain yang berbeda class...aku hanya mampu mengajari teknik dan gerakan dasar pada orang yang berbeda class dengan ku...

Tapi aku yakin itu sudah cukup untuk mereka, karena aku percaya mereka bisa menjaga diri mereka sendiri

Mereka punya cara mereka sendiri untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain..

"Tapi mereka tidak akan bisa melindungi diri mereka sendiri dari sang pangeran Huhuhu.."[???]

Aa...apa "siapa itu? Tunjukan diri mu!?"

"Selamat siang wahai manusia...siapa aku tidak lah penting buat mu..aku hanya seseorang yang mengabdikan diri ku pada pangeran Iblis.
Panggil saja diri ku death mask aku kemari datang bukan untuk bertarung aku hanya ingin memperingati kalian karena pangeran Railo ada di kelompok kalian....suruh pangeran kembali ke kerajaan iblis sekarang atau lacrea akan hancur"[???]

"Hei...apa maksud mu kenapa lacrea akan hancur...!?"

Aku mencoba meraih nya namun tubuh nya bagaikan bayangan ketika kusentuh hanya menembus badan ku...

Tawa nya terus terngiang di telinga ku hingga aku sendiri muak mendengar nya...

Aku harus sesegera mungkin memberitahu Railo tentang ini...

"RAIIIIIIIIIII!!!!"

aku berteriak agar Railo mengerti kalau ini gawat

"Ada apa? Kenapa kau teriak teriak seperti habis melihat hantu?"[Railo]

"Bukan...hah....hah.."

"Apa kertas hutang ku ke diri mu hilang? Jika benar, yess anggap saja hutang ku lunas ya Zra"[Railo]

"Bukan bodoh...mana mau aku mengikhlas kan itu hah...hah..."

"Aku tau...kau sebenarnya..................................ingin ke toilet kan hahaha"[Railo]

#Bagh....bugh....Takkk....Plakk...Diesh...

"Iya iya ampun aku...aku akan berhenti bercanda...cukup wajah ku yang tampan akan hancur jika kau terus memukuli ku terus"[Railo]

"Dengar.....Kau harus cepat kembali ke rumah mu...jika tidak lacrea akan hancur!!!!"

"Yang benar saja...kau tidak bercanda kan...aku akan benar benar memukul mu jika kau berani bercanda tentang lacrea di depan Lily!?"[Railo]

Railo berkata seperti itu sambil mencengkram kerah pakaian ku

"Dasar bodoh...bagaimana bisa kau pikir aku bercanda tentang lacrea...dasar idiot! Cepat kau tidak punya waktu lgi...kami akan menunggu disini kau pergi lah"

"Sialan...ada apa lagi ini....Zuki aku janji aku akan datang malam ini...tunggu aku ya"[Railo]

"Iya master"[Zuki]

#Railo#

Sialan...ada apa lagi dirumah....mereka tidak bisa diam sejenak ya untuk membuat ku tenang...

Bersambung……

Demon SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang