Chap 28. Dungeon Pertama

5 2 0
                                    

"Lily ingat jangan sampai membunuh yeti nya, perlemah saja"
Aku sudah tau, karena ini misi kalian kami tak bisa membantu banyak
"aku tau itu tina" semakin lama disini juga tidak baik udara semakin dingin situasi akan semakin buruk juga, aku ingin membantu railo menghadapi para hyakki tapi...

#"Mundur, ini bukan pertarungan yang bisa kau masuki dan ikut campur didalam nya, lebih baik kau fokus menyembuhkan azra dan tina mereka lebih membutuhkan bantuan mu"#
Railo benar lebih baik aku fokus pada mereka berdua
"AZRAAA!! (Harus ya aku berteriak agar dia melihat kesini!) mendekat ke tina, aku akan memberi sihir penguat"

#Azra#

Semua ini tak ada habis nya, seperti... memang ada yang memanggil mereka kemari, ayo lah berpikir jika mereka dipanggil kesini berarti ada yang mengendalikan mereka(!!!) nah itu dia aku cukup mencari siapa si pengguna sihir pemanggil ini
"Tina mulai sekarang jangan fokus habisi yeti ini"
"Hahhh?? Maksud nya zra? Memang nya kenapa?"
"Apa kau tidak merasa aneh, setiap kali kita membunuh para yeti semakin banyak pula yeti yang berdatangan seperti mereka dipanggil kemari!"
"Kau benar, aku juga berpikir begitu awal nya baiklah menyebar sekarang?
"Mari menyebar!"
Pasti ada salah satu dari mereka yang memimpin dan memanggil para yeti ini

"Ayo kemari kalian para kera gondrong akan ku botaki kalian dengan pedang ku War cry!!!" walah...kenapa jumlah yang kemari melebihi perkiraan ku jika ini zuki mungkin akan segera selesai. Aku akan sedikit agak kasar hehe*





!!! Ini cuma dugaan ku saja tapi, apa mungkin yang besar itu adalah pemimpin nya harus ku pastikan terlebih dahulu
"Hei kau yang paling besar sendiri, kenapa kau berdiri saja disana ayo kejar aku kita berolahraga sebentar"

Gwarrggghhh!!!!

Uwaaahhh rasanya seperti di game saja namun beda nya yang dikejar boss monster nya bukan karakter player tapi aku (bagus dia terus mengejar ku)
"Dengan kecepatan seperti itu walaupun kau sadar pun kau tidak akan bisa menghindar Air Slash!!"
Yesss benar seperti dugaan ku badan nya saja yang besar tapi otot nya kosong haha*

Uphhh hampir saja aku muntah, bagaimana bisa salju yang awal nya putih jadi merah ini seperti kolam darah saja. Pokok nya disini sudah selesai nah sekarang tinggal berkumpul saja dengan tina dan yang lain nya

#Tina#

Si pak tua blacksmith itu ternyata tidak bohong, senjata ini terasa sangatttttttt ringan sekali aku seperti hanya memegang sebuah tongkat saja. Aku tak perlu mengeluarkan skill ku untuk membunuh yeti ini, cukup fokus hajar si badan besar itu monster ini cuma besar di badan saja ya seperti yang dibilang azra dia tidak punya kemampuan bertarung
"Yah ini pertarungan yang mudah sih, lagipula kau bodoh sih badan besar begitu malah menguntungkan ku kan"

#Railo#

Membosan kan, Hoaaammmm~
Apa tak ada hal yang mengejutkan lagi para hyakki juga sudah habis tak berdatangan lagi apa pimpinan nya sudah tumbang? Yak mau gimana lagi Arise.
"Rai...musuh nya sudah dibunuh semua tapi kenapa gerbang nya tidak hilang?"

Hah? Gerbang sihir nya tidak hilang? Mungkin kah!!
"Hei semuanya berkumpul"
"Rai kenapa gerbang nya tidak hilang?"
"Dengar mungkin gerbang itu gerbang dungeon, mau mencoba masuk?"
"Terserah, aku ikut pilihan ketua party saja"
"Kalau begitu kenapa kita tidak coba masuk saja Rai"

Sebelum itu ada yang harus kulakukan Sihir Spatial "berikan kepala kepala yeti itu, akan ku simpan dulu"
"Hiiii agak menyeramkan sih membawa kepala yang barusan di penggal, meskipun itu kepala monster tetap saja agak menyeramkan"

"Ambil kepala para pemimpin nya juga, mereka lebih berharga daripada yang biasanya" agak sia sia sih membuang pasukan seperti ini, seharusnya aku bisa menambah pasukan tapi kalau ku gunakan sekarang akan membuat yang lain nya tahu mau tak mau harus ku relakan dahulu

"Persiapan nya sudah selesai, ayo semua nya masuk"
Masuk ke gua lagi...perasaan barusan aku keluar dari gua sekarang harus masuk ke gua lagi"lily bisa gunakan sihir api? Disini agak gelap"
"Iya sebentar"

#Azra#
Astaga tempat ini persis seperti dalam vidio game, banyak lorong disana sini dan pasti banyak jebakan serta monster disini dan yang paling ku sukai...barang batang jarahan dari dungeon bukan seperti barang barang yang dijual di blacksmith, tergantung level dungeon nya sih level dungeon mempengaruhi hasil jarahan dari dungeon.

"Railo!? Kau ingat hal yang paling kita sukai dulu jika di dungeon?"
"Yups tak akan pernah berubah walaupun kita sudah berbeda tempat"
"Barang barang hasil dungeon adalah nomer 1 haha*"

"Rai lewat mana?"
"Sebentar FlameShot jika lorong lorong ini berhubungan pasti bola api nya akan keluar dari lorong yang terhubung dengan lorong itu"
"Cara cepat menemukan boss place good job rai"
Karena kekacuan yang di timbulkan railo, monster monster mulai keluar dari lorong mereka sembunyi
"Kalian lewat ke sana saja, aku akan menyusul lily akan memandu kalian dia bisa merasakan kekuatan sihir dari si boss dungeon ini"

"Rai yang disini kuserahkan ke dirimu, jangan hancurkan tempat ini ok"
"Cuma sedikit hancur kok"



#Railo#

"Keluar!! Kalian tahu kan tugas pertama kalian?!......Sekarang maju!!!"
Goarrggghhhh!!!!!!
Pasukan kubagi menjadi dua kelompok satu membunuh musuh satu lagi mengumpul kan jiwa jiwa mereka.
"Kau jangan coba coba mengambil jiwa jiwa mereka singkirkan jari mu dari mayat itu aku butuh mereka"
"B...ba...baiklah pangeran saya akan pergi, saya tak akan mengganggu kesenangan yang mulia"



Monster ini hanya kuat di pertahanan nya saja, pola serangan nya juga hanya itu itu saja jika aku bisa membaca pola serangan nya maka ini semua bakal lebih mirip vidio game beda nya jika aku mati maka tidak ada lagi yang namannya kembali hidup di kota awal
Jika dengan senjata tidak bisa bagaimana jika dengan tangan kosong

BBRRRRRAAKKKKK!!!!!
Oh iya kenapa tak terpikiran dari awal ya sebentar Sihir Spatial mungkin dengan ini akan beda Knight Killer
Sebelum itu "Semua Kembali!!" aku akan coba menyelesaikan ini sendiri
Sprint!!!

Demon SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang