Chap 21. Tempat Baru

11 2 0
                                    

#Srasssssshh#




Hujan mulai turun...ku percepat gerak kuda ku dan menyuruh lily serta yang lain nya segera mempercepat gerak mereka...

Wajah ku terasa sakit terkena tetesan air hujan...rasanya seperti ditembaki...mungkin karena hujan yang deras ditambah kecepatan kuda ku maka dari itu terasa sakit

Jika saja ada railo mungkin kita hanya perlu melewati gate nya...entah kenapa dia sampai sekarang belum memberi kabar membuat kami semua khawatir dan mulai berpikir yang tidak tidak...


#Beberapa saat kemudian#

Akhirnya kita sampai ke desa terdekat...terlihat 2 penjaga desa sedang menjaga gerbang dan menanyai satu persatu pendatang dari luat desa

"Tolong berhenti dulu...kami harus mengecek apa yang anda bawa, apa tujuan anda, serta asal anda"

Tanya seorang penjaga gerbang
Ya mungkin ini hal yang wajar disetiap desa atau kota...

"Aku hanya seorang pedagang tuan...digerobak ku hanya terisi lobak dan bahan makanan saja...saya harus mengirim ini semua ke toko pelanggan...asal saya dari desa Brook"

"Sebentar kami cek terlebih dahulu...Hei kau cek bagian belakang"

Aku akui keteladanan dan ketegasan pasukan di desa ini...namun sistem pertahanan desa ini masih kurang jika saja ada satu monster menyerang...aku yakin mereka akan kesulitan mengalah kan monster itu

Satu persatu orang orang yang mengantri telah masuk kedalam desa...kini giliran kami

"Tolong berhenti...kami ingin mengecek dan mendata orang orang yang keluar dan masuk desa..."

"Tentu saja tuan"

"Tolong nama anda serta pekerjaan dan asal anda...juga tujuan anda"

"Nama saya Azra Arie Dewata. Pekerjaan saya sebagai pemburu bayaran...asal saya dari Lacrea saya disini untuk mengisi persediaan makan dan perlengkapan kami"

(mana mungkin aku menjawab kalau aku seorang pahlawan sama seperti railo)

"Mendengar anda mengatakan kalimat kami apa 3 gadis dibelakang anda itu teman satu kelompok anda?

"Ahh...benar mereka juga disini untuk mengisi perlengkapan dan persediaan makan mereka"

"Baiklah... 1 orang 57 valis"

Harga yang cukup murah

"Ini...silahkan"

"Terima kasih dan selamat datang"

Kami ber empat sudah berhasil masuk...sekarang yang pertama dan yang paling penting...mencari penginapan

"Anu...maaf tuan mengganggu kami ingin bertanya apakah disini ada tempat penginapan?"

"Ohh ada tuan...cukup dekat kok dari pusat kota...anda hanya perlu berjalan sedikit lagi setelah bertemu persimpangan ambil jalur kanan setelah itu penginapan ada di bagian kanan jalan"

"Terima kasih banyak tuan"

"Ayo kita sekalian beli perlengkapan kita setelah itu kita cari penginapan baru beli persediaan makan"

"Azra maaf ya kami malah menyusah kan diri mu biasanya semua diurus oleh railo"

"Tidak apa apa lily...terlebih aku dan railo sudah seperti saudara hahaha...sekarang dia tidak ada disini aku yang harus menggantikan nya"

Seperti nya didepan ada toko panda besi...mungkin aku dan yang lain nya bisa membeli dan meningkatkan perlengkapan kami disana

Kami berempat berhenti di depan toko pandai besi itu sekaligus berteduh dari hujan

"Selamat datang...apa yang bisa kubantu tuan dan nona nona sekalian?"

"Aku ingin membeli zirah baru, dan bisa kah kau mebuat kan ku sebilah pedang sekaligus perisai?"

"Tentu saja tuan...nama tuan siapa saya harus mencatat nya agar ketika tuan datang kembali untuk mengambil barang saya mudah mencari nya...coba sebutkan pedang seperti apa yang tuan ingin kan?"

" nama saya Azra Arie Dewata...pedang nya tidak usah terlalu panjang...aku hanya ingin sebuah pedang yang mudah digunakan dan kuat"

"Baik lah tuan...akan segera saya buat kan 3hari setelah hari ini tolong kemari untuk melihat pedang nya sesuai selera tuan atau tidak"

"Lalu nona nona di sana apa yang bisa saya bantu?"

"Nama ku Lily Blomerchom, aku ingin senjata sihir...apa kau bisa membuat kan nya?"

"Tentu saja nona...namun apakah nona pengguna elemen? Jika iya saya membutuh kan material yang sesuai elemen sihir nona agar bisa membuat senjata sihir"

"Aku pengguna elemen es...apa kau bisa membuat kan ku panah sihir dengan berelemen es"

"Maaf kan saya nona...tapi material untuk elemen es itu sudah lama saya tidak mendapat kan permintaan senjata sihir elemen es...jadi sata tidak punya material nya, sekali lagi saya minta maaf"

"Tenang saja paman...aku yang akan mencari kan nya"

"Nona begitu berani...semoga nona berhasil mendapat kan material itu...dan nona saran saya...ketika nona bertemu tumpukan salju yang mengejar nona...jangan serang dengan sihir elemen es nona, gunakan elemen api"

"Iya paman...terima kasih saran nya"

"Lalu nona yang satu lagi"

"Nama ku Kamazuki Suzuno...aku hanya ingin sebilah belati dengan bermata pedang di 2 sisi...dan 100 buah shuriken berbentuk bintang itu saja"

"Baik akan saya kerjakan...yang terakhir nona yang di belakang itu"

"Nama ku Crysthin...aku ingin sabit baru...lebih ringan dan lebih tajam...namun kuat untuk beradu pedang...dan aku ingin di bagian ujung sabit bisa ku gunakan sebagai tombak...dan aku ingin setelah itu kau tempa senjata itu…buat lah menjadi sabit terhebat yang pernah kau buat"

"Akan aku usahakan nona...terima kasih telah berkunjung...untuk tuan tolong kembali lagi kesini setelah 3 hari...untuk nona nona kembali lagi kesini setelah 5 hari khusus nya nona lily...saya akan selalu menunggu material elemen es milik nona"

"Satu lagi paman...saya ingin paman membuat kan sebilah belati berwarna hitam kelam dari atas sampai bawah...aku ingin paman menempa belati itu menjadi sangat tajam dan ringan jika digunakan...ini untuk seseorang"

"Akan saya masukan ke dalam daftar juga nona...untuk siapa ini?"

"Untuk Railo Alviano paman"

"Baiklah semua sudah dicatat...terima kasih sudah mampir"





Hujan telah berhenti...sekarang kami berempat pergi menuju tempat penginapan

Bersambung.........

Demon SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang