Chapter 5

1K 111 7
                                    

PS : Fanfic ini saya hapus dari fanfiction.net. Saya akan re upload semua chapter di akun ini. Perubahan nama beberapa casts karena alasan personal.
Terimakasih
.
.
.
.
"Kenapa kau diam saja?" Suara lantang itu menghentikan langkah Kyuhyun, namun belum cukup untuk membuat pemuda pucat itu berbalik.

"Kau diperlakukan semena-mena, padahal ia tak tahu kalau kau terluka. Kau pegawainya! Seharusnya ia tak memperlakukan pegawainya seperti itu! Kenapa kau diam saja diperlakukan seperti itu!" Changmin kembali berteriak, mengeluarkan emosi yang dipendamnya sejak melihat seluruh kejadian tadi.

Setelah menarik nafas cukup panjang. Akhirnya Kyuhyun berbalik, memandang pemuda di depannya dengan sorot yang cukup tajam.

"Kau tidak tau apa-apa. Kenapa kau mengikutiku? Kau tak perlu merasa bersalah, karena aku lah yang menabrakmu." Tanpa menunggu sang lawan bicara menyahut, Kyuhyun langsung melangkahkan kakinya berlalu pergi.

"Aku tau Kyu. Aku tau. Kenapa kau hidup seperti ini, Kenapa?" batin Changmin sambil memandang Kyuhyun sendu.

.

.

"Kim Kyuhyun! Ini sudah kesekian kalinya kau tidak membawa walimu ke pertemuan orang tua! Kau bahkan belum mengambil beberapa piagam perlombaan semester ini. Apa orang tuamu sibuk? Atau kau tak punya orang tua ? bagaimana dengan kakak? Apa tidak ada sama sekali wali yang bisa menggantikan orang tuamu?" Kim Seonsaengnim berkata pelan, tanpa nada tinggi seperti biasanya. Namun penekanan di setiap kata dan juga raut wajah yang dikeluarkan pria setengah baya itu cukup menggambarkan si empunya sedang dikuasai rasa kesal.

"Mianhae Seongsaengnim, kalau aku tidak boleh mengambilnya tanpa wali. Biarkan saja piagam-piagam itu anda simpan. Aku tak masalah." Kyuhyun, murid yang dimarahi itu berkata pelan dan sesekali membungkukkan badannya.

"Apa kau bilang!!" Kim Seonsangnim setengah berteriak, Kyuhyun sedikit terlonjak kaget dibuatnya. Lalu pengajar itu membuang nafas kasar, sambil menggelengkan kepalanya benar-benar heran.

Kim Kyuhyun, dirinya sudah cukup dibuat pusing dengan anak ini. Murid beasiswa yang data dirinya saja tidak jelas. Tidak ada keterangan orang tua ataupun wali yang lengkap. Tidak banyak yang dia tau selain fakta bahwa Kyuhyun adalah anak miskin yang bekerja sebagai pembantu di rumah Kim Kibum. Seorang siswa popular yang cukup berprestasi di sekolah ini.

Kyuhyun ini sudah berlangganan sekali dengan ruang kedisiplinan, banyak sekali masalahnya. Entah itu korban pembullyan, keterlambatan, kali ini ketidakhadiran wali di pembagian evaluasi semester.

Jika bukan karena prestasinya di sekolah terdahulu, anak tidak jelas ini pasti tidak akan bersekolah disini. Jika bukan juga karena kecerdasannya yang diatas rata-rata sehingga cukup menguntungkan sekolah di berbagai perlombaan, seorang guru seperti Kim Seonsangnim pasti enggan mengurusi anak miskin ini.

"Aish, sudahlah. Kalau bukan karena kau murid berprestasi, aku pasti tidak akan sepeduli ini. Lebih baik kau kembali ke kelasmu! Pelajaran akan segera dimulai." Kim Seonsangnim mengusir Kyuhyun dengan kesal.

"Baik, Aku permisi."

.

.

BRUUK

"Ahh"

Kyuhyun tengah melangkahkan kedua tungkainya terburu-buru di koridor saat menuju kelas, ketika tiba-tiba ada yang mendorong tubuhnya dari belakang. Cukup keras, sehingga tanpa sadar membuat pemuda pucat itu merintih karena sakit akibat jatuh ke depan, lutut dan telapak tangannya sukses menghantam lantai.

"Hai anak pengemis beasiswa, menyingkirlah! Kami mau lewat!" Hardik seorang dari belakang. Orang itu melangkah maju di hadapannya, Kyuhyun mendongak, mendapati pemuda dengan tubuh tinggi tegap dan wajah yang sudah Kyuhyun hafal sekali.
Choi Minho, salah satu sahabat Kibum, kakaknya.

METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang