Chapter 8
Sebelumnya.
Seorang dokter muda berusia 25 tahun menghampiri pemuda pucat yang sedari tadi berjongkok dengan tatapan kosong itu, raut wajah dokter itu tampak merasa bersalah, baru saja ia memberitahukan hal menyakitkan kepada anak berusia 15 tahun didepannya ini.
"Kyuhyun-ssi, apa yang kau lakukan disini?"
Selanjutnya...
"Kyuhyun-ssi, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Dokter tampan bernama Choi Siwon itu didepan pemuda pucat yang baru sehari menjadi pasiennya.
Pemuda pucat itu tak menanggapinya, masih dengan posisinya yang berjongkok, Kyuhyun meremas pakaian rumah sakitnya. Tak diperdulikannya orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya dengan tatapan remeh kearahnya. Biarlah mereka menganggap ia gila karena sudah berpuluh-puluh menit lamanya ia berjongkok di tengah koridor rumah sakit itu dengan tatapan kosong sambil bicara sendiri.
"Kenapa aku?" tiba-tiba pemuda pucat itu berucap tajam namun terdengar lirih, pandangannya benar benar kosong, tubuhnya sedikit bergetar, entah apa yang ia tahan, tangis kah? Amarah kah?
"Apa maksudmu? "
"Kenapa aku? Bukankah banyak manusia lain?" suara Kyuhyun semakin lirih.
"Kyuhyun-ssi."
"Kenapa mereka selalu bahagia? Kenapa mereka selalu sehat? Untuk kali ini saja, bolehkah aku merasa iri?" ucapan Kyuhyun makin terdengar lirih dan menyedihkan, membuat seorang Choi Siwon bingung dengan berjuta-juta pertanyaan melintas dikepalanya, hatinya berdesir iba melihat pandangan anak muda didepannya yang sangat kosong, ia tahu pasti, bahwa anak itu sedang terkejut dan terpukul mengetahui kondisi kesehatannya.
"Kyuhyun-ssi. kembalilah ke kamar rawat, kau belum sehat benar." Ucap dokter bernama Choi Siwon itu mengalihkan pembicaraan, ia mulai berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Kyuhyun, ia memegang bahu remaja 15 tahun didepannya ini lembut berusaha membuatnya berdiri. Namun Kyuhyun menghentakkan kedua tangan Dokter tampan itu keras.
Kyuhyun memandang Choi Siwon dengan tajam. "Aku belum sehat benar? Dokter, apakah aku akan sehat? Katakan padaku, apakah aku akan sehat?" ucapnya membuat Dokter itu bungkam.
"Kenapa diam? Jawab aku! apakah aku bisa sehat?" Kyuhyun berteriak di depan dokter itu. Teriakannya membuat beberapa orang yang berlalu lalang menatap keduanya heran, Siwon yang tidak enak melihat ketidaknyamanan orang-orang itu, sedikit membukukkan badannya kearah mereka.
"Kau bisa, jika kau melakukan pengobatan yang disarankan, kau akan sehat." Choi Siwon berucap yakin dengan lembut.
"Pengobatan? Operasi kah? atau Kemoteraphy? Cih, uang dari mana aku mendapatkannya." Suara Kyuhyun memelan namun dengan nada yang terdengar meremehkan, perlahan ia berdiri dan berlalu dari hadapan Dokter tersebut.
Choi Siwon segera menghalanginya, dengan cepat ia menggait lengan Kyuhyun. "Kyuhyun-ssi, kau mau kemana? Ruang rawatmu ada di sebelah kanan."
"Pulang, dimana pakaianku?" ucap Kyuhyun datar tanpa membalikkan tubuhnya.
"Andwae. Kita harus mengganti perban dikakimu, dan tanganmu yang bengkak itu juga harus diobati sekali lagi. Dan kita harus melakukan beberapa CT scan lagi untuk memantau kondisimu."
"Aku bisa mengobati lukaku sendiri. Memantau kondisiku? Apakah dengan begitu hasilnya akan berubah Dokter?"
"Kyuhyun-ssi, kau tetap belum boleh pulang."
"Wae? Kau takut aku tak membayar biaya rumah sakit? Bukankah sudah kubilang kemarin, jangan membawaku kerumah sakit? Tenang saja, aku akan kembali besok dan membayarnya." Kyuhyun menghentakkan tangan Dokter tampan itu dengan keras dan meneruskan langkahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ME
FanfictionHal terpenting dalam hidup adalah merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Jika kau tak bisa mendapatkannya dengan mereka, orang yang kau cintai. Maka carilah kebahagiaanmu sendiri. ME Genre : Family, Friendship, Angst Main cast : Cho Kyuhyun as Kim Ky...