08

3K 370 67
                                    

Warning 🔞🔞🔞
Bagi yang di bawah umur jangan coba-coba baca.











"Ah.. akh.. cukup umhh.. oh.. sshh.. aku.. sudah tidak sanggup lagi.. Ahh.. sshh.."

   "Hahh.. kau sangat sempit baby.. ouhh.. yeahh.. aku tidak bisa berhenti.. bukankah kau yang menggodaku tadi..? Ouh.. yeahh.."
Pria itu terus memaju mundurkan pinggulnya dengan ritme yang cepat sehingga pemuda manis yang ada di bawahnya mengerang nikmat dan hampir mengeluarkan cairannya untuk yang ketiga kalinya.

   
    "Ouh.. aahh emmhh.. phii.. aku.. akan.. keluar.. Ahh.. ahh.."
Pemuda manis itu mengeluarkan cairannya di atas perutnya dan dada sang dominan.
Pria di atasnya kini diam sejenak untuk memberikan sang pria manis itu menikmati sisa ejakulasinya.

  
   "Apa yang kau lakukan disana hemb? Malam-malam begini tidak baik untuk pria manis sepertimu berkeliaran di tempat yang sepi." Tangan kekar pemuda itu mengusap pelan pipi pemuda manis yang ada di bawahnya.

 
   "Aku sedang menunggu seorang teman, tapi kau menculik ku begitu saja." Pria manis itu mempoutkan bibirnya.

  "Ouh.. kau manis sekali sayang.. aku tidak tahan saat melihatmu mencium temanku di cafe waktu itu. Jangan pernah berbuat seperti itu dengan siapapun jika bukan denganku."
Pria dominan itu kembali menggerakkan pinggulnya dan melumat bibir pria manis itu.

   "Emmhh.. mmhh.. muach.. ah ah.. phi.. aahh.. fuckhh ahh... Yeah.. Phiii... Lebih.. cepat.. ah.. ah.."

  "Tadi kau bilang berhenti.. sekarang kau ingin lebih cepat hemb.. kau nakal sekali sayang.."
Pria yang di atas menghentikan gerakan pinggulnya.

   "Oh.. ayolah phi.. jangan mempermainkanku.." pria manis itu memohon sambil mempoutkan bibirnya.

   "Panggil namaku sayang.. aku akan memuaskanmu." Bisiknya di telinga pemuda manis itu. Kemudian kembali menggerakkan pinggulnya.

   "Aahh... Phii... Perth... Faster ah.. ah.. emmhh.. ahh.. hahh.."

   "Yeah.. sebut namaku Saint.. kau.. aahh.. sangat seksi.."

Perth akhirnya bisa membuat seorang Saint memohon padanya.
Malam itu benar-benar malam yang indah bagi kedua sejoli yang sedang menikmati malam mereka di atas ranjang apartemen milik Perth.

Kenapa mereka berdua bisa berakhir seperti itu..

Flashback

Seminggu setelah kejadian di cafe itu.
  Plan mendapatkan sebuah email dari akun yang mencurigakan, mereka memberi tahu bahwa mereka ingin bekerja sama dengan "cute evils" dengan syarat ingin bertemu langsung dengan mereka di sebuah gudang di pinggiran kota.

   "Apa mereka pikir kita bodoh?" Saint tersenyum mendengar ucapan Plan.

  "Turuti apa mau mereka, detektif  itu ingin bermain-main dengan kita."  Saint memberi instruksi kepada rekan-rekannya akan rencana mereka esok hari.

   "Baiklah.. jika kalian sudah mengerti lakukan tugas kalian dengan benar." Ujar Saint.

   "Tapi Saint.. resikonya cukup besar untukmu." Ujar Plan khawatir.

   "Tidak perlu menghawatirkan ku Plan.. kau amati saja cara kerjanya." Saint tersenyum.
Plan nampak sangat khawatir dengan rencana Saint, jika mereka berhasil mengenali Saint maka habislah nasib mereka semua.



Keesokan harinya..
  Pukul 11 malam, Saint berdiri sendirian di tempat yang tidak jauh dari tempat pertemuannya dengan para anggota kepolisian. Saint tau orang yang mencoba menipu mereka dengan embel-embel uang yang banyak dengan syarat mereka harus bertemu di gudang kosong di pinggiran kota.

Sweet Killer "Completed"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang