07

2.8K 363 20
                                    

 

Di rumah Plan.
Kini para "cute evils" sedang berkumpul seperti biasanya.

   "Beberapa yang mereka berikan untuk nyawa seorang Jaturahpom?" Earth memulai pembicaraan.

   "500 juta." Jawab Plan.

   "Meh.. itu sedikit, bahkan tidak sebanding dengan apa yang di dapatkan oleh istrinya." Earth berkomentar lagi.

   "Aku tidak butuh uang." Jawab Saint, yang kini tengah bermain PlayStation bersama dengan Gun.

  "Mana ada di dunia ini orang yang tidak butuh uang." Earth memutar bola matanya.

  "Ada. Aku." Jawab Saint enteng.

  "Lalu untuk apa kau melakukan pekerjaan ini?" Earth

  "Untuk bersenang-senang." Saint

  "Kau memang gila." Earth

   "Ya kau benar, aku gila." Saint tersenyum manis kearah Earth.
Plan menggeleng melihat tingkah mereka.

   "Phi.. aku kalah lagi.. kau pasti curang." Gun menggerutu sebal. Saint meletakkan stiknya, kemudian mengusak rambut Gun.

  "Sudah cukup, kau bisa istirahat Gun." Ujar Saint, kemudian Gun pergi meninggalkan mereka semua.

  "Kau bisa ambil uang yang kau mau." Ujar Saint pada Earth.

  "Saint.. bukankah kau bilang ingin beli mobil baru?" Tanya Plan. Saint menggeleng.

  "Aku sudah tidak ingin." Jawab Saint, Kemudian ia juga pergi meninggalkan Plan dan Earth di sana.

  "Besok saja, aku juga lelah." Ujar Earth saat Plan melihat kearahnya. Dan akhirnya mereka kembali ke kamar masing-masing.








Di cafe kelinci, seperti biasanya selalu ramai pengunjung, dan kebanyakan pengunjungnya adalah anak kecil dan para gadis remaja. Dan tidak sedikit yang sering mengajak para pramusaji itu berfoto. Karena gemas melihat para pria manis dan imut itu memakai bando telinga kelinci.

  "Hai adik kecil.. apa kau suka kelinci?" Tanya Saint pada seorang anak kecil yang sedang berjongkok melihat kelinci yang sedang makan. Anak itu mengangguk.

  "Apa kau suka eskrim?"

  "Suka" jawab anak kecil itu sambil mengangguk senang.

  "Baiklah.. tunggu di meja sana phi akan mengambilkan eskrim untukmu." Saint mengusak rambut anak kecil itu.

Tak lama kemudian Saint menghampiri anak itu dengan semangkuk eskrim beragam rasa. Anak itu menatap bahagia kepada Saint.

  "Ini untukmu, gratis." Saint menyerahkan semangkuk eskrim itu di depan anak kecil itu.

  "Trimakasih Nong.. kau tidak perlu melakukan itu." Ucap sang ibu pada Saint.

  "Tak apa phi.. aku suka dengan anak kecil." Saint mengusap rambut anak kecil itu dengan lembut. Wanita itu tersenyum kepada Saint.

Ting

  Suara lonceng di pintu berbunyi bersamaan dengan ke empat pria dengan stelan jas mereka masuk kedalam cafe, biasanya Saint akan berlari menyambut tamu, kali ini Saint hanya diam di tempat tak peduli dengan orang yang datang tadi.  Saint masih asik dengan kegiatannya bersama dengan gadis kecil yang sedang memakan eskrimnya itu.

  Samar-samar terdengar suara kegaduhan di tempat Plan duduk. Saint melihat kearah Plan yang saat ini sedang di goda oleh pelanggan tetap mereka.
Dan tatapannya tak sengaja bertemu dengan tatapan mata seseorang yang tadi malam membuatnya kesal.
Saint segera mengalihkan pandangannya ke anak kecil yang ada di hadapannya.

Sweet Killer "Completed"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang