20

2.1K 279 15
                                    

🔞🔞🔞
Sorry for typo!!






      "Saint. apa kau sedang melamun? Dari tadi aku memanggil mu.. kenapa kau tidak menjawab?"

  Perth yang sedari tadi sudah sampai di apartemennya melihat kearah balkon dan mendapati kekasihnya itu sedang diam di kursi menghadap gedung yang berhadapan langsung dengan balkon apartemen Perth.

      "Phi.. baru pulang..?"

      "Saint.. apa yang sedang mengganggu pikiran mu hemb?"

      "Aku tidak sedang memikirkan apapun phi.."

       "Benarkah? Aku sudah dari tadi memanggil mu tapi kau tidak menjawab. Katakan sayang.."

Saint mendesah kemudian memeluk erat tubuh Perth.

        "Katakan baby.."
Saint menggeleng, Perth mengusap belakang Saint.

       "Phi.. aku lapar.. phi lama sekali.. aku sudah menunggu phi dari tadi sore.."

Saint mempoutkan bibirnya, sedangkan Perth malah tertawa dan mencubit gemas kedua pipi Saint.

       "Ouh.. kau benar-benar seperti kelinci-kelinci itu. Sangat menggemaskan."

       "Phi..."

       "Oke.. phi tidak akan menggodamu lagi.. tapi.. sebelum kita pergi makan malam.. apa phi bisa memakanmu dulu..?"

Perth mulai menelusupkan tangannya di balik kaos yang Saint kenakan, dan bibirnya mulai mengulum telinga Saint.

      "Ahh.. phi... Apa harus di sini..? Nanti ada yang melihat.."

Perth menghentikan gerakannya memilin puting Saint kemudian menggendong tubuh Saint ala bridal style, dan membawanya masuk kedalam kamar.
Perth merebahkan tubuh Pete di atas tempat tidurnya dan mulai mencium bibir Saint yang selalu ia inginkan dan seolah sudah menjadi candunya.
Tangan Perth mulai menyingkap kaos yang Saint kenakan dan bibirnya mulai menjamah puting yang sudah mengeras itu.

       "Ahh... Phi... Eummhh.."
Perth kembali mencium bibir Saint, dan mencoba melepaskan resleting celana jeans yang Saint kenakan.
Setelah berhasil di buka Perth menelusupkan tangannya kedalam celana dalam Saint dan mulai menggoda sesuatu yang sudah mengeras di sana.

Saint mengeram dalam ciuman memabukkan Perth dan pijatan pada area selakangannya membuatnya semakin melengkungkan tubuhnya ke atas.

       "Ahh.. hahh.. hhh... Phi.. lebih cepat.. Saint.. ingin keluar.. Ahh.."
Saint mulai meracau saat Perth melepaskan ciumannya, dan tangannya kini fokus pada junior Saint yang sudah keluar dari sarangnya.
Perth mulai mengecup serta menjilati junior Saint, membuat Saint refleks menggerakkan pinggulnya agar juniornya masuk kedalam mulut Perth.
Tak menunggu lama Perth kini memasukkan benda keras itu kedalam mulutnya, mengulumnya serta menghisapnya dengan kuat.
Perth semakin mempercepat gerakan mulutnya untuk memanjakan junior Saint dan saat pen*s itu mulai berkedut karena ingin mengeluarkan cairannya, Perth semakin kuat menghisapnya hingga Saint ejakulasi di dalam mulut Perth.

Sebagian dari cairan Saint tertelan oleh Perth dan kini Perth kembali mencium bibir Saint untuk berbagai cairan Saint yang masih ada di dalam mulut Perth.

       "Eummhh.. mmhh.. muachhh.. hahh hh.."
Nafas Saint terengah, ia menatap sayu wajah Perth saat Perth sudah melepaskan ciumannya dan mengelus pipinya dengan lembut. Saint memegang tangan Perth kemudian mengecupnya.

       "Aku mencintaimu phi..."

Perth tersenyum mendengar ucapan Saint, dan kini ia berusaha untuk melepaskan semua pakaian yang Saint kenakan.
Perth menatap penuh nikmat pada tubuh putih mulus milik kekasihnya itu tanpa ada goresan sedikitpun di sana.
Perth mulai meraba setiap jengkal tubuh Saint dan menciuminya secara bergantian.

Sweet Killer "Completed"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang