14

2.3K 326 16
                                    

Hari ini Gun berangkat sendiri untuk berbelanja kebutuhan cafe, karena si manis Saint sedang berada di rumah kekasihnya.
Yaah.. pasca pembunuhan tuan Tanapon di kediamannya.
Perth lebih memilih untuk pulang pergi dari rumahnya dan membiarkan apartemennya kosong.
Dan tentang hubungan mereka ibu dan adik Perth bisa mengerti jika Perth memilih bersama dengan seorang pria asalkan Perth bisa bahagia, itu yang ibunya katakan.

  Gun tidak seperti Earth yang selalu menggerutu jika terpaksa harus berbelanja sendiri.
Namun malah sebaliknya, Gun menikmati acara belanjaannya.
Setelah membeli semua yang ada di catatan yang Plan berikan padanya, Gun memilih bersantai di sebuah cafe di pinggir jalan. Memang tidak ramai.. tapi Gun bisa merasa rileks di sana.
Saat ia sedang menikmati secangkir coklat panasnya ia melihat sosok yang ia kenal berdiri di luar kata dengan ponsel yang berada di telinganya, orang itu nampak sedang berbicara serius pada orang yang ada di sebrang telfonnya.
Pria itu berdiri di depan Gun dan mereka hanya berjarak dengan kaca cafe itu.
Pria itu tersenyum saat menoleh kearah sampingnya, melihat Gun yang juga sedang melihat kearahnya dengan senyuman polosnya. Gun melambaikan tangannya pada pria itu.
Kemudian pria itu masuk kedalam cafe untuk menghampiri Gun.

   "Apa yang kau lakukan disini Nong..?"

   "Tidak ada, hanya bersantai sejenak phi.. aku habis berbelanja kebutuhan cafe, jadi sekalian mampir ke sini."
Pria itu tersenyum, tiba-tiba tangannya terangkat untuk membersihkan coklat yang ada di bibir Gun. Dan itu membuat Gun sempat tertegun.

   "Maaf.. tadi ada coklat di sana."
Tunjuk pria itu pada bibir Gun.

   "Ah.. tidak apa phi.. trimakasih.."
Pria itu tersenyum lagi lalu mengangguk.

   "Apa yang phi lakukan di sekitar sini?"

   "Sama sepertimu, aku habis berbelanja bulanan."

   "Oh.. apa phi tinggal sendiri?"

   "Hemb, aku tinggal sendiri. Apa kau mau mampir sesekali ke tempatku?"

   "A.. ah.. mungkin lain kali phi.."
Jawab Gun agak gugup.
Pria itu hanya mengangguk dan kopi yang ia pesan sudah sampai  dan pria itu segera meminumnya.

   "Apa kau belanja sendirian? Di mana para phimu?"

   "Hari ini seharusnya aku berbelanja dengan P, Saint. Tapi dia semalam menginap di rumah P,Perth jadi aku berangkat sendiri."
Jelas Gun pada pria itu.

   "Minggu lalu aku bertemu dengan Earth, dia juga sedang berbelanja sendiri. Dan aku mengantarnya ke cafe karena ban mobilnya kempes."

   "Oh.. aku ingat.. jadi P,Title yang mengantarkannya.. dan waktu itu aku juga lagi sial, aku menabrak P,Mark dengan sepedahku."

   "Hahaha.. aku tau... Dia hanya menipumu nong.. dia tidak apa-apa."
Pria yang bernama Title itu menertawakan Gun.
Gun yang di tertawakan mengerucutkan bibirnya.

   "Dia benar-benar mengerjai ku.. awas saja akan ku balas nanti."

   "Yaah balas saja, tapi sepertinya dia mulai menyukaimu."
Title kembali meminum kopinya. Sedangkan Gun menatap Title tidak mengerti.

   "Apa maksudmu phi?"

   "Ah.. ternyata kau benar-benar polos.. apa kau pernah berkencan dengan seorang pria?"
Tanya Title. Gun hanya menggeleng.

   "Hahh.. jangankan pria.. wanita saja tidak ada yang melirikku."
Gun meneguk habis minumannya.
Title terkekeh pelan mendengar ucapan Gun.

   "Itu karena kau lebih terlihat seperti seorang wanita nong.. lihatlah.. rambut merahmu dan tubuh ramping itu serta.. bibir merahmu itu. Mungkin para gadis itu akan berfikir akan tersaingi kecantikan mereka jika mereka berkencan denganmu."

Sweet Killer "Completed"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang