03

3.3K 380 9
                                    

 

Di sebuah gang kecil ada seorang pemuda kurus berkulit putih, dengan paras yang bisa di bilang cantik karena bibir kemerahan dan wajahnya yang agak tirus.
Dia tersenyum melihat kearah laptop yang ada di depannya.
Kemudian mendial nomor telepon dari ponselnya.

  "Masuk"

Perintah pemuda itu kepada seseorang di sana.
Usahanya meretas Cctv sebuah bank, telah berhasil. Dia hanya bertugas untuk mengamati dari jauh, dan yang berjalan adalah orang lain. Dia tidak terikat dengan dua orang yang tengah mencuri itu, hanya saja dia akan mengambil bagiannya agak sedikit banyak.

  Sambil memakan snacknya, ia mengamati, dua orang yang tengah menguras isi brangkas Bank. Setelah kedua orang itu keluar, pemuda itu mematikan laptopnya, dan memakai kembali masker serta topinya, sebelumnya ia sudah mengembalikan sistem Cctv di Bank itu.
Tak lama kemudian kedua orang itu datang menghampirinya, setelah membagi hasilnya, pemuda itu pergi dari gang tersebut.





  Di sebuah kos kecil di pinggiran kota pemuda itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur kecilnya. Sebenarnya ia bisa saja menyewa apartemen atau kosan yang lebih layak untuk di tinggali, namun ia menghindari kecurigaan orang jika ia terlihat banyak uang, tapi tidak jelas apa pekerjaannya.
  Hidup di sebuah kota besar sendirian memang sulit baginya, namun karena hobi dan bakat isengnya itu ia bisa dengan mudah mendapatkan uang, meskipun itu dengan cara yang curang, yaitu mencuri.
Pemuda itu mendesah merutuki nasibnya, niatnya pergi ke kota untuk memperbaiki ke uangan keluarganya, namun yang ia dapatkan justru sebaliknya.

  Hanya berbekal ijazah SMA saja tidak akan cukup untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan menghasilkan banyak uang. Sedangkan ia mempunyai seorang adik yang masih harus bersekolah dan seorang ibu yang sering sakit-sakitan.
Dan jadilah ia sekarang, bekerja di sebuah kafe dengan gaji yang lumayan, namun jika di bagi untuk ibu dan adiknya di kampung itu tidak akan pernah cukup. Jadi ia putuskan untuk mengirimkan semua uang hasil kerja kerasnya ke kampung dan hasil curiannya ia pakai sendiri.
Karena dia tidak mau ibu dan adiknya memakai uang hasil dari curian.



  Notifikasi muncul di layar laptopnya, saat pemuda itu sedang melakukan hobinya.
Pemuda itu mengeryit heran melihat email yang masuk ke akunnya.
Sebuah email dari akun yang bernama "cute evils" dengan gambar seekor kelinci putih.
Pemuda itu membuka email tersebut.

*Cute evils🐰*

  "Datanglah ke "Rabbit cafe" pukul 07 pagi, kejutan menantimu."

Kemudian pemuda itu membalas email tersebut.
 
*Gunn 😊*
  "Apa yang kau inginkan? Katakan dengan jelas, aku tidak suka basa basi."

                                          Send

*Cute evils 🐰*

   "Oh.. baiklah.. akan kami jelaskan setelah kau sampai besok pagi."

Pemuda itu tidak membalas lagi. Dan kembali pada aktivitasnya.






















Pagi itu, tepat pukul 07. Seorang pemuda tengah berdiri di depan kafe yang di sebutkan di dalam email tadi malam, ia agak ragu untuk masuk karena kafe itu masih tutup. Sampai seorang pria keluar dari sana dengan kedua tangan membawa dua kantong sampah.
Pria itu tersenyum kearahnya, setelah meletakkan kantong sampah di tempat sampah di depan kafe, pria berbadan agak sedikit tinggi dan kulit putih dengan bibir pink dan pipi yang chubby memegang pundak pemuda itu.

  "Gunn?" Tanya pria manis itu.
Yang di tanya hanya mengangguk.

  "Mari masuk." Ajak pria itu, kemudian melangkah masuk kedalam kafe yang di ikuti oleh pemuda dengan hody hitam, topi hitam dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Sweet Killer "Completed"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang