12

2.5K 337 33
                                    

Awas typo..
Lagi males ngedit.
Selamat membaca.. 😘😘






   "Apa kau yakin?"

   "Jika phi tidak mau aku bisa melakukannya dengan orang lain."

   "Kau sedang mabuk, aku tidak suka jika di katakan mengambil kesempatan padamu jika kau sadar nanti."

Pria manis di bawahnya itu mendengus sebal, kemudian menarik tengkuk pria yang ada di atasnya dan melumat bibirnya dengan penuh gairah.

   "Aku tidak pernah melakukannya dengan pria.. jadi.. jangan terlalu kasar."

Ucap pria manis itu setelah melepaskan ciumannya, wajahnya yang memerah membuat sang dominan tidak bisa lagi menahan hasratnya.
Ia hanya mengangguk dan kembali melumat bibir merah itu dengan lebih dalam dan saling bertukar Saliva.

Perlahan ciuman itu turun ke leher dan tangan kekar itu membuka satu persatu kancing kemeja pink yang melekat pada si manis, dan memperlihatkan tubuh putih mulus serta puting kemerahan di dadanya.
Pria itu tersenyum melihat pemandangan di depannya

   "Apa kau yakin pernah tidur dengan wanita? Bahkan tubuhmu hampir mirip dengan seorang gadis, hanya saja.. kau tidak punya dada yang besar."

   "Sudahlah.. jangan banyak bicara, cepat lakukan."

Sang dominan membuka pakaiannya sendiri dan kembali mencium dan mengecupi setiap jengkal tubuh pria manis itu, hingga desahan keluar dari bibirnya.
Dan saat mereka sudah sama-sama naked sang dominan memegang kejantanan pria manis itu dan mengocoknya dengan ritme yang pelan, kemudian perlahan ia memasukkan benda keras itu kedalam mulutnya, mengulum serta menghisapnya dengan kuat membuat si empunya mendesah hebat.

    "Ahh.. emmhh.. phii.. im cummhh.. Ahh..."

Pria manis itu mengeluarkan cairannya di dalam mulut sang dominan, setelah itu sang dominan mengeluarkan cairan itu di tangannya dan melumuri pen*snya sendiri dengan cairan itu.

    "Ini akan sangat sakit, kau bisa mencakarku atau menggigitku."

Pria itu menggesekkan pen*snya di depan lubang kecil itu dan perlahan memasukkan benda keras itu kedalamnya.

   "Aarggg.. saakiitt.."

   "Rileks baby.. jangan tegang, itu akan semakin sakit."

Pria itu mencium bibir si manis untuk meredam rasa sakitnya dan kembali menghentakkan pinggulnya sehingga membuat benda keras itu masuk seluruhnya.
Setelah dirasa si manis kembali rileks ia mulai menggerakkan pinggulnya dengan pelan hingga menemukan titik terikat pria yang ada di bawahnya itu, dan mulai bergerak dengan cepat.

   "Aahh.. fassteerr.. phi.. Ahh.. di situuuhh.. yeah... Aahh.."

Pria itu semakin mempercepat gerakannya dan tak lama kemudian mereka berdua sama-sama mengeluarkan cairan precumnya.
Nafas mereka memburu, setelah mengeluarkan pen*snya pria itu membaringkan tubuhnya di samping si manis yang sudah memejamkan matanya.

   "Trimakasih untuk malam ini."
Kemudian ia juga memejamkan matanya setelah mengecup kening pria yang ada di pelukannya itu dan menarik selimut untuk menutupi tubuh naked keduanya.





















    "Plan.. kemana P,Earth? Kenapa belum pulang? Ini sudah pagi.. tidur dimana dia semalam?"

Saint byang sudah pulang dari apartemen Perth dari 1 jam yang lalu menanyakan keberadaan pria tertua di rumah itu.

    "Aku tidak tau, biarkan saja.. paling-paling dia lagi one night stand di hotel dengan para wanita, itu kebiasaannya."

   "Hah.. dari pada terlihat seperti seorang pria, dia lebih pantas jadi Uke yang manis. Aku jadi ragu kalau para wanita itu puas dengannya. Hahahaha.."

Sweet Killer "Completed"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang