Nineteen

2.5K 95 0
                                    

Di kediaman keluarga Yura sungguh hening saat ini,setelah kejadian saat sarapan.
Orang tua Ten dan juga Yura tak habis pikir kenapa kedua anaknya melakukan ini kepada mereka.
Orang tua mereka sanggat nenyesal meningalkan Yura dan juga Ten berdua saja,seharusnya mereka tak pernah membiarkan mereka hanya berdua saja di rumah.
Pasti tidak akan begini,tapi penyesalan selalu datang di akhir bukan?jadi percuma menyesali semuanya,itu sudah terlambat.
Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain memisahkan Ten dan juga Yura.

''Ibu...Ten mohon jangan pisahkan kami''Ucap Ten yang terus memohon kepada kedua orang tuanya

''Ibu tidak bisa Ten,ini yang terbaik untuk kalian...''

''Tapi Yura sedang mengandung anak Ten,Bu...''

''Ibu tidak akan pernah merubah pikiran ibu sedikit pun Ten,kau akan tetap ke Eropa besok pagi...!''Final ucapan ibunya tidak bisa dibantah lagi oleh Ten

''Secepat itukah bu??Ten mencintai Yura!begitu pula Yura!kami berdua saling mencintai bu!!''Teriak Ten kepada ibunya

''Lalu apa hubungannya dengan kami??''Tanya papa Yura yang menghampiri Ten dan juga istrinya di ruang keluarga

''Papa aku mohon...''Ucap Ten

Sementara Yura hanya berdiri di ambang pintu kamarnya,ia hanya ingin mendengar percakapan antara Ten dan orang tuanya tanpa niat sedikitpun untuk menggangu.

Karena Ten menyuruh dirinya untuk tidak ikut campur,Ten tau jika ia berteriak atau menangis lagi pasti akan menggangu kandungannya.

''Papa bilang siapkanlah barang-barang mu!''Titah papa Yura kepada Ten anaknya

''Ibu...papa...''Ucap Yura yang berjalan menghampiri mereka dengan tangisannya

''Hiks...aku mohon jangan seperti ini hiks''

''Aku hanya ingin bersama Ten Hiks...hanya ingin bersama dirinya Pa... hiks aku mohon jangan kirim Ten ke Eropa''Ucap Yura di sertai isakannya

Yura terus menangis di hadapan orang tuanya dan juga di hadapan Ten.
Sampai pada akhirnya Ten menghampiri Yura dan memeluknya,memberikan kenyamanan pada Yura agar sedikit lebih tenang.

''Maaf...''

''Maafkan aku Yura''Ucap Ten

''Berhentilah menangis Yura!!''Teriak papanya yang menarik tubuh Ten hingga terlepas dari pelukan Yura

''Pa...!!''Teriak Yura yang di tarik oleh papanya menuju kamar

Papanya pun berhenti dan menatap Ten yang masih berdiri di ruang keluarga bersama istrinya

''Jika kau masih berani meminta restu pada kami!papa akan mengirim mu ke Eropa hari ini juga Ten...!!''Ucap papanya dengan nada tinggi dan menarik tangan Yura hingga anaknya itu masuk ke kamar.

''Papa Yura mohon buka pintunya hikss...papa!!''Teriak Yura dari dalam kamarnya,
Ya,Yura di kurung di dalam kamarnya hingga Ten pergi ke Eropa.

Jadi Yura tidak akan pernah melihat dan tidak akan pernah bertemu Ten lagi walau itu untuk terakhir kalinya.
Karena papa dan juga ibunya melarang ia untuk keluar dari kamar,

''Hiks...ibu Yura mohon!!''

''Hikss...hikss...''

Ten hanya berdiri di depan pintu kamar Yura dan mendengarkan adiknya atau tepatnya sekarang adalah kekasihnya itu menangis.

''Hikss...papa!!''Teriak Yura yang masih berada di dalam kamarnya

''Hentikan Yura''Ucap Ten dengan nada lembutnya

Brother Complex (TEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang