Twenty-Nine

2.2K 63 0
                                    

''Haruskah aku yang mengalah untuk wanita itu Ten,haruskah aku yang pergi meninggalkan mu Ten?hiks...kenapa kau sangat jahat pada ku?kau sangat jahat Ten!hiks...kau jahat''Isak Yura

''Hiks...''

''Maaf nyonya,tapi tidak baik jika wanita hamil menangis...''Ucap pemilik taxi

''Kau benar,pak?tolong berhenti di sana...''Ucap Yura yang menunjuk sebuah taman

''Baiklah,terima kasih''Ucap Yura dan pergi menjauhi taxi itu

Yura berjalan ke arah taman yang sering ia kunjungi bersama Taeyong saat Sma,Ia segera duduk di kursi kayu berwarna putih dan melihat sekeliling yang sangat indah,taman ini sangat banyak warna bunga dan juga pohon besar yang indah.
Yura sangat nyaman jika berada di sini,ia bisa melupakan semua yang telah terjadi untuk sesaat.

''Apa yang kau lakukan di sini?''Tanya seseorang yang menghampiri Yura

''T-Tayeong''Ucap Yura yang terkejut melihat kedatangan Taeyong di hadapannya

Taeyong pun duduk di samping Yura dan menatapnya

''Maaf soal waktu itu,aku sungguh tidak bermaksud untuk mendorongmu hingga terjatuh,sungguh.''Ucap Taeyong sambil memegang kedua tangan Yura

''Aku tau kau tak bermaksud melakukannya,kau di pengaruhi akohol saat itu...aku juga telah memaafkan mu sebelum kau minta maaf''Jawab Yura sambil tersenyum menatap Taeyong

''Berapa usianya?''Tanya Taeyong yang menatap perut buncit Yura

''Delapan bulan''

''Wahh sebentar lagi dia akan lahir''Ucap Taeyong yang mendapat anggukan dari Yura

''Dimana Ten?''Tanya Taeyong lagi

Yura tidak menjawab,ia hanya menunduk dengan air mata yang berlinang

''Kau tidak papa Yura?kau baik-baik saja kan?''Tanya Taeyong yang mendengar isakan Yura

''Hiks...Taeyong''

''Ada apa dengan mu hmm?''

Yura tidak menjawab,ia hanya menangis dan mendapatkan pelukan dari Taeyong.

''Aku sungguh tidak bermaksud membuatmu menangis lagi,aku mohon maafkan aku''

''Lebih baik kita pulang,aku akan mengantarmu ke rumah tuan kim''Ucap Yura lagi

''Bolehkah aku menginap di rumah mu Taeyong?''Tanya Yura yang di angguki oleh Taeyong

Merekapun berjalan menuju mobil Taeyong,
Dalam perjalanan mereka hanya diam tidak berbicara sedikit pun,Taeyong masih merasa bersalah karena membuat Yura menangis tanpa mengetahui alasannya.

''Lebih baik kau pulang saja,bukannya aku tidak mau kau menginap di rumah ku,tapi aku hanya kasihan jika Ten tidak menemukannmu dan aku takut jika kau dan Ten bertengkar gara-gara aku...''Ucap Taeyong yang memecahkan keheningan

Yura hanya diam tidak menjawab,benar kata Taeyong jika ia tidak pulang makan Ten akan marah,apa lagi jika ia menemukan Yura menginap di rumah Taeyong dengan status istrinya sekarang.

''Baiklah aku akan pulang''Jawab Yura yang di angguki oleh Taeyong

''Kau dan Ten pindah ke mana?''

''Thailand''

''Jadi kapan kau pulang ke korea?''Tanya Taeyong

''Tadi aku baru sampai...''Jawab Yura

"Tadi?jadi kau terpisah dari Ten ya,apa dia sengaja meninggalkan mu di taman tadi hmm?''

Brother Complex (TEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang