''Tapi kenapa kau berbicara jika kau masih memiliki kekasih huh?apa kau masih punya pacar?''Tanya Yura yang tidak di jawab oleh Ten
''Aku lelah,aku ingin tidur...''Ucap Ten dan akhirnya tertidur
Yura yang melihat tingkah aneh Ten pun berdiri dan meninggalkan pria itu sendirian di kasur King Size miliknya.
Yura berjalan menuruni anak tangga menuju dapur untuk memasak makan siang untuk Ten.
Yura masih melakukan kegiatan mrmasaknya dan terhenti saat seseorang memeluknya dari belahang dan mengendelamkan wajahnya di curuk leher Yura.''Ada apa...?''Tanya Yura yang merasakan Ten memeluknya
''Apa kau lapar huh?tapi katamu kau akan tidur,aku akan membangunkan mu jika masakannya telah matang''Tanya Yura lagi tapi tidak di jawab oleh Ten
Entahlah,saat ini Ten masih nyaman dengan posisi memeluk istri tercintanya ini
''Aku lapar,tapi makananku sedang aku peluk saat ini...''Jawab Ten
''Apa maksudmu??''
''Kau tau?aku ingin memakannya sekarang juga,tapi ia sedang mengandung anak ku,jadi aku harus menahan rasa lapar ini...''Ucap Ten lagi
''Yak!dasar pabo''Ucap Yura sambil mencubit tangan Ten
''Kenapa?''Tanya Ten yang membalikan tubuh Yura menghadap dirinya
''Aku sedang memasak Ten,jangan ganggu aku...''Ucap Yura
''Baiklah baiklah...''Jawab Ten dan membiarkan Yura untuk melanjutkan acara memasaknya
Jujur saja,Ten memang lapar karena telah bertemu dengan Wendy.
Ten masih sakit karena Wendy,ia juga bepacaran dengan lisa hanya untuk melupakan Wendy,tapi sekarang?
Entahlah,Ten mencintai Yura sanggat tulus,tapi sekarang Wendy kembali lagi setelah sekian lama Ten mencoba melupakannya,ia berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah bisa bersama dengan Yura karena mereka memiliki hubungan darah.
Tapi dugaanya salah,ia bahagia hidup bersana Yura yang sebentar lagi akan memiliki anak.
Ten juga pernah bepikir,apakah orang tua mereka tidak pernah mencarinya?
Tapi Ten tak ingin berpisah dari Yura,sampai kapan pun,ia akan melakukan apa pun untuk tetap bersama dengan Yura.''Kau melamun sayang?''Tanya Yura yang melihat Tennya hanya diam tanpa berbicara,biasanya Ten akan banyak bicara saat berdua saja dengan Yura
''Aku tidak melamun...''Jawab Ten
''Yura?''Tanya Ten yang menatap istrinya
''Hmm...''Ucap Yura yang menoleh ke arah Ten sambil tersenyum
''Apa tidak lelah membawa beban di perut mu itu huh?''Tanya Ten yang membuat Yura tertawa
''Kenapa tertawa,aku serius sayang...''Ucap Ten yang berdiri menghampiri Yura dan memeluknya dari belakang
''Apa tidak lelah huh?''Ten kembali bertanya dan mengusap perut buncit Yura
''Aku lelah...tapi ini sudah takdir kan?jika semua wanita akan mengandung seorang anak selama sembilan bulan''Jawab Yura yang masih melanjutkan acara memasaknya
''Sekarang usianya berapa...?''Tanya Ten
''Delapan bulan...''
''Wahh,sebentar lagi aku akan menjadi seoeang ayah...''Ucap Ten sambil mencium pipi istrinya itu
''Ya,kau akan menjadi ayah muda nantinya''Jawab Yura
Dan Yura hanya tersenyum melihat tingkah suaminya,ia merasakan senang,Yura berharap keluarga kecilnya itu selalu merasakan bahagia,hanya bahagia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex (TEN)
Aléatoire''Aku hanya menginginkan mu!!hanya kamu Yura!!walau kamu saudara kandung ku sendiri,aku tak perduli....'' ''Kakak....''